Di tahun 1980-an dunia tinju Indonesia diperkuat keluarga Bahari. Penggemar olahraga terutama tinju pasti masih ingat Daniel Bahari, promotor tinju dan pelatih tinju yang sukses mengantarkan ke-4 putranya (Pino, Nemo, Champ, dan Daudy) meraih prestasi nasional bahkan internasional. Sayang, Champ meninggal karena kecanduan narkoba saat mengikuti pelatnas tinju. Sementara Daudy hingga kini masih aktif sebagai petinju. Sementara Nemo tak lama menekuni tinju karena memilih hidup sebagai penginjil.
Pino, si sulung, tercatat sebagai peraih medali emas kelas menengah Asian Games Beijing di usia 16 tahun(1990) dan medali perak SEA Games XVIII Chiang Mai (Muangthai). Meski dilatih ayahnya sendiri, Pino tidak bisa bersantai ria. Push up dan sit up 1000 kali wajib dilakoninya setiap hari!
Di masa jayanya, Pino tak hanya diidolakan penggemar tinju karena prestasinya, namun ju ga dikagumi para wanita muda karena ketampanannya. Tak hanya di Indonesia, saat Pino bertanding di Taiwanpun gadis-gadis setempat berebut foto bersama petinju asal Solo itu. Apalagi di luar ring tinju Pino terkenal berpembawaan tenang, kalem, dan murah senyum. Helmut Kruger, salah seorang pelatih tinju Indonesia asal Jerman Timur menjuluki Pino 'anak manis yang harus lebih besar kepala'.
Ada cerita menarik waktu Pino meraih emas Asian Games Beijing. TV Cina tertarik mewawancarai Pino. Menjelang waktu wawancara yang ditentukan, Pino siap dengan kemeja batik dengan lambang Garuda di dada kanan. Ternyata, wawancara dibatalkan. Luar biasa, reaksi Pino tetap tenang. Tak tergambar rasa kesal sedikitpun di wajahnya. Bahkan kala memenangkan pertarunganpun, Pino tetap tenang. Tak tampak luapan kegembiraan. Tetap santai tanpa ekspresi. Cocok benar jadi idola.
Setelah gantung sarung tinju, Pino kini menjadi manajer bisnis Daniel Bahari (DB) Promotion, perusahaan promotor tinju milik sang ayah. Tak hanya itu, Pino juga sibuk melatih adik bungsunya, Daudy bertinju. Sekedar informasi, kalau Teman main ke kawasan Sanur, Bali, dan melihat atau singgah di restoran 'Pino', itu milik Oom Daniel Bahari. Nama restoran, dari mana lagi kalau bukan nama sang putra sulung.(MGH/Foto:Koleksi Pribadi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar