Kamis, 31 Maret 2011

PROF DR KEN SOETANTO : GURU BESAR UNIVERSITAS WASEDA JEPANG

     Meski berkewarganegaraan Indonesia, Professor Ken berhasil menjadi guru besar di Universitas Waseda, Jepang. Bahkan, Beliau telah 36 tahun mengabdikan diri di universitas yang kondang dengan studi teknologinya. Mau tahu gaji Beliau? Tentu dalam yen, dan kalau dirupiahkan kursnya setara dengan Rp 12 milyar/bulan!!! Fantastis!

    Ken Soetanto lahir dan mengenyam pendidikan hingga lulus SMA Budi Luhur di Surabaya sebelum berangkat Jepang untuk menuntut ilmu di lembaga pendidikan tinggi. Hebatnya, tidak hanya gelar S1 atau S2 diraihnya, namun gelar 4 gelar S3! Ke-4 gelar doktor diraih Beliau dari bidang yang berbeda: Teknik Elektonika Terapan dari Tokyo Institute of Technology, Ilmu Kesehatan dari Universitas Tohoku, Farmasi dari Science University of Tokyo, dan Ilmu Pendidikan dari Universitas Waseda.

  Tidak berhenti sampai di situ, arek Suroboyo kelahiran tahun 1951 ini menjadi Professor di usia 37 tahun!Beliaupun didapuk menjadi Direktur Clinical education and Science Research Institute (CERSI). 

     Tahun 1988 Beliau dilamar Drexel University dan Medicine School Thomas Jefferson University, keduanya di Amerika Serikat, sebagai Associate Professor, tugas yang dilakoninya hingga tahun 1993. Kembali ke Jepang, beliau menjadi Professor di Biomedical Engineering Program University of Yokohama (TUY) kemudian mengabdikan diri di almamaternya Universitas Waseda, sebagai Professor di School of International Liberal Studies (SILS). Beliau juga menjadi Professor tamu di Venice International University, Italia. Di almamaternya, Beliau dipercaya menjabat Wakil Dekan. 

     Di luar profesinya sebagai pengajar, Professor Ken masuk dalam Komite Pengawas di Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang. Beliau juga ikut merumuskan masa depan Jepang dalam Japanese Government 21st Century Vision. Ya, semacam GBHN. Untuk itu, Beliau telah menyumbangkan konsep pendidikan yang dikenal sebagai 'Soetanto Effect' dan 31 paten internasional yang telah dicatat resmi oleh pemerintah Jepang.

     Meski telah berpuluh tahun tinggal di Negeri Sakura dan menikmati posisi yang sangat terhormat, Pak Ken tetap Warga Negara Indonesia. Beliaupun memilih wanita Surabaya sebagai pendamping hidupnya. Tidak sekedar simbol, karena Pak Ken juga masih fasih berbahasa Indonesia dan bahasa Jawa dialek Suroboyoan. (MGH/Disarikan dari Sumatera Ekspres/Foto:indonesiaproud.wordpress.com)

KAKAP ALA MEUNIERE

Bahan:
Fillet ikan kakap   1/2 kg
Garam   1/2 sdt
Air jeruk nipis   1 sdm
Merica   1/4 sdt
Tepung terigu
Putih telur   1 btr
Tepung panir
Minyak goreng


Cara Memasak:
1. Iris lebar fillet ikan.
2. Lumuri dengan campuran air jeruk, garam, dan merica. Diamkan selama 30 menit.
3. Celupkan ke tepung terigu laluke putih telur. Balut dengan tepung panir.
4. Goreng hingga berwarna kuning kecoklatan. Angkat.
5. Hidangkan dengan saus nanas, setup sayuran, kentang goreng, dan tomat panggang.
(Resep:Nyonya Rumah/Kompas)

Rabu, 30 Maret 2011

JOKO SUPRIANTO : RAJA TURNAMEN BULUTANGKIS 90-AN


    Di era 90-an ia terkenal sebagai salah satu pebulutangkis tunggal putra kelas dunia yang disegani. Banyak sudah gelar juara turnamen internasional yang diraihnya selama menjelajah berbagai arena bulutangkis dunia. Hampir di setiap turnamen bulutangkis yang diikutinya, Joko menempati peringkat pertama alias jawara.
     Setelah gantung raket, pria Solo bertinggi 174 cm yang lahir tanggal 27 Januari 1971 ini berkarya sebagai pelatih tunggal putra  di pelatnas Cipayung.  Tentunya, sambil mengarungi bahtera rumah tangga bersama istri tercinta, Zelin Resiana yang mantan pebulutangkis ganda putri nasional. Kebahagiaan pasangan serasi ini makin lengkap dengan kehadiran 2 putri yang lucu, buah cinta mereka.
Prestasi:
- Juara  2 All England 1990
- Juara 2 Indonesia Terbuka 1991
- Juara Badminton World Cup Guangzhou Cina 1992
- Juara Swiss Terbuka 1992
- Juara 2 Indonesia Terbuka 1992
- Juara Muangthai Terbuka 1992
- Juara World Championships Birmingham Inggris 1993
- Juara World Badminton Grand Prix 1993
- Juara Korea Terbuka 1993
- Juara Muangthai Terbuka 1993
- Juara All England 1993
- Juara Malaysia Terbuka 1994
- Juara Piala Thomas Jakarta 1994 (bersama Tim Indonesia)
- Juara 2 Indonesia Terbuka 1994
- Juara Muangthai Terbuka 1994
- Juara Badminton World Cup Jakarta 1995
- Juara World Badminton Grand Prix 1995
- Juara Singapura Terbuka 1995
- Juara Amerika Serikat Terbuka 1996
- Juara Indonesia Terbuka 1996
- Juara Piala Thomas Hongkong 1996 (bersama Tim Indonesia)
- Juara Piala Thomas Hongkong 1998 (bersama Tim Indonesia)
(MGH/Foto:Koleksi Pribadi)

    TOMAT PANGGANG

    Bahan:
    Tomat   2 buah (yang berwarna merah dan berukuran sedang)
    Margarin   2 sdt
    Garam   1/2 sdt
    Merica   1/4 sdt
    Piring tahan panas


    Cara Memasak:
    1. Campur merica dan garam.
    2. Olesi bagian dasar piring dengan margarin.
    3. Letakkan tomat di atas piring, taburi dengaan campuran merica dan garam.
    4. Letakkan 1 butir margarin di atas tomat.
    5. Panggang dalam oven hingga matang.
    (Resep:Nyonya Rumah/Kompas) 

    Selasa, 29 Maret 2011

    JOHNY SETIAWAN : PIMPIN TIM ASTRONOM JERMAN TEMUKAN PLANET

         Belum lama berselang, dunia dihebohkan penemuan HIP 13044 b, planet baru seukuran Jupiter oleh tim Max Planck Institute for Astronomy (MPIA) Jerman. Yang membuat kita sebagai bangsa Indonesia turut bangga, tim MPIA dipimpin seorang astronom (tepatnya ahli astrofisika) muda Indonesia, Johny Setiawan. 
         Lahir di Jakarta, 16 Agustus 1974, Meski tinggal nun di Heidelberg, Johny sering pulang ke Indonesia. Tidak sekedar melepas rindu pada tanah kelahiran dan handai taulan, Johny gemar melakukan kegiatan sosial. Itupun tak hanya di Jakarta, tapi hingga pelosok Indonesia. Diantaranya, ia bergiat untuk Yayasan Al-Aziiz di Aceh Besar. Kecintaannya pada Indonesia memang tak diragukan. Meski telah 17 tahun menetap di Jerman dan mendapat tempat terhormat di negeri empu teknologi itu,  Johny tetap warga negara Indonesia.
         Johny meraih sarjana fisika dari universitas Freiburg Jerman. Gelar  S2 di bidang astronomi diraihnya di universitas yang sama, sedangkan gelar doktor di bidang astrofisika dari Kipenheuer Institute for Solar Physics. Selain bahasa Indonesia (pastinya), Johny juga fasih berbahasa Jerman, Inggris, Spanyol, dan Perancis. Hobinya memasak, melukis, olahraga, wisata, dan membuat video dokumentasi, terutama video ilmu pengetahuan dan perjalanan. Soal masak, lebih dari hobi, ia jago memasak. Konon, masakannya boleh diadu dengan koki profesional lho! Hmmm....tipe pria ideal idaman setiap wanita nih! (MGH/Foto:istimewa)

    SAUS NANAS

    Bahan:
    Air   300 cc
    Kaldu blok   1 kotak
    Margarin   3 sdm
    Tepung terigu   2 sdm
    Air jeruk nipis   2 sdm
    Nanas   1/4 (parut, peras, ambil sarinya)
    Garam 
    Merica
    Gula   secukupnya


    Cara Memasak:
    1. Panaskan margarin, masukkan terigu. 
    2. Goreng sampai terigu meletup-letup.
    3. Bubuhi air dan kaldu blok. Ratakan.
    4. Masukkan air jeruk nipis, bumbu-bumbu, dan sari nanas. Didihkan.
    5. Angkat.
    (Resep:Nyonya Rumah/Kompas)

    Senin, 28 Maret 2011

    DIAN ARIFIN : 3 EMAS SENAM SEA GAMES

         Tidak banyak yang tahu bahwa atlet senam era 80-an ini cucu Menteri Perdagangan Dalam Negeri Kabinet Dwikora 1 (1964-1966), Brigjen Ahmad Yusuf. Lebih ke atas lagi, buyutnya merupakan wedana di Pelabuhan Ratu (Jawa barat). Yang jelas di eranya, Dian Widjaja Kesumawati Arifin merupakan salah seorang atlet senam andalan Indonesia.  3 medali emas SEA Games telah dipersembahkan wanita langsing ini bagi Indonesia.

         Lulus dari STIE Perbanas, Dian bekerja selama 12 tahun di Bank Tabungan Negara (BTN) sebelum akhirnya kembali menekuni olahraga, tentu bukan sebagai atlet melainkan pengurus organisasi Ikatan Atlet Nasional Indonesia (IANI). Di sini, Dian mengurus Sumber Daya Manusia. Aktivitas ini membuatnya lebih tahu tentang kehidupan para atlet dan mantan atlet. Kenyataan masih banyak mantan atlet yang terlupakan, membuat Dian tergerak untuk berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan atlet dan mantan atlet. Iapun bergabung dengan partai politik, PDP yang dipilihnya. Kini Dian menjabat sebagai Wakil Sekretaris PLH PKN PDP. 

    Prestasi: 
    - Medali emas senam artistik SEA Games Jakarta 1979
    - Medali emas senam artistik SEA Games Manila 1981
    - Medali emas senam artistik SEA Games Bangkok 1985
    (MGH/Foto: www.pdp.or.id)

    SETUP SAYURAN

    Bahan:
    Bunga kol   1 buah
    Wortel   2 buah
    Kacang polong beku
    Garam
    Air
    Merica   1/2 sdt
    Margarin   1 sdm

    Cara Memasak:
    1. Bunga kol diambil kuntumnya, rendam daalam air garam selama sekitar 30 menit.
    2. Angkat dan tiriskan.
    3. Didihkan 1/2 liter air, bubuhi merica, margarin, dan 1/2 sdt garam. 
    4. Masukkan irisan wortel dan bunga kol. Rebus sampai matang.
    5. Campurkan polong beku. Didihkan.
    6. Angkat.
    (Resep:Nyonya Rumah/Kompas)

    Minggu, 27 Maret 2011

    HARRY DHARSONO : PERANCANG BUSANA PARA RATU

         Meski namanya sangat dikenal sebagai perancang busana, sebenarnya pria kelahiran Surabaya, 15 Maret 1950 yang hingga kini masih melajang ini merupakan seniman serba bisa. Coba kita absen kebisaannya. 

         Pertama, sebagai perancang busana sejak tahun 1974  ia menerbitkan label Harry Dharsono Couture (HDC) yang dipakai para sosialita dunia, diantaranya Ratu Rania dari Yordania, Ratu Sirikit dari Muangthai, hingga mendiang Lady Diana sang putri Whales yang legendaris. Iapun merancang kostum panggung untuk pagelaran-pagelaran opera karya Shakespeare. Ya, Harrylah yang merancang kostum yang digunakan para pemain opera Hamlet, Phantom of The Opera, King Lear,  juga Romeo and Juliet. Jadi kostum-kostum rancangan Harry sudah melanglang buana dalm berbagai pertunjukan di Inggris, Perancis, Yunani, Singapura, hingga Rusia. Harry memang dikenal perfeksionis dalam menuntaskan rancangan. Untuk lapisan dalam sepotong gaun saja selalu dikerjakan dengan ketelitian luar biasa dan yang terpenting: penuh passion. Tak kurang agen property raksasa Amerika Serikat Century 21 memintanya merancang dasi-dasi sutra dengan logo perusahaan mereka.

         Namun tak hanya merancang busana. Harry juga piawai merancang kursi, karpet, guci keramik, jam, piano, bangunan, interior, hingga peralatan makan. Pasarnya, para pembeli kelas atas luar negeri. 

         Harry juga telah mendapat kepercayaan merancang piala Festival Film Asia Pasifik. Dua kali pula ia merancang tata panggung Festival Film Asia Pasifik, tahun 2001 di Jakarta dan 2006 di Taipei. 

         Di luar kesibukannya merancang, Harry mengajar di Jakarta International School (JIS) dan beberapa universitas di luar negeri. Padahal, semasa kecil ia didiagnosa menderita ADHC (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Karena itu, orangtuanya mengirim Harry ke sekolah anak berkebutuhan khusus di Perancis. Di sanalah bakat Harry tergali dan terarahkan hingga menjadi kebanggan Indonesia seperti sekarng ini.

         Menyadari banyak anak berkebutuhan khusus di Indonesia yang tidak seberuntung dirinya semasa kecil, Harry mendirikan Yayasan Hamien untuk membantu anak-anak penderita ADHP, ESP, ADD. Dananya diperoleh dari hasil kerja keras Harry sebagai seniman serba bisa. Hingga kini, yayasannya telah membantu 4.616 anak asuh, kebanyakan anak putus sekolah dan telantar. (MGH/Foto:adhikusumaputra.wordpress.com)

    BAKWAN CUMI

    Bahan:
    Tahu Bandung   10 potong
    Cumi-cumi   250 gr (potong bulat tipis)
    Tepung terigu   75 gr
    Daun bawang   2 ikat (iris tipis)
    Telur ayam   2 btr


    Bumbu Halus:
    Bawang merah   4 btr
    Bawang putih   1 siung
    Ketumbar   1/2 sdt
    Cabai merah   2 biji
    Kunyit   secukupnya
    Minyak goreng 


    Cara Memasak:
    1. Cuci bersih tahu, potong dadu, lalu goreng hingga kuning dan agak kering. 
    2. Angkat dan tiriskan.
    3. Aduk cumi-cumi dengan tepung terigu, tahu goreng, telur, dan garam.
    4. Masukkan bumbu halus dan aduk hingga rata.
    5. Panaskan minyak goreng.
    6. Masukkan 1 sendok sayur adonan bakwan ke dalam minyak.
    7. Goreng hingga kuning kecoklatan. Angkat dan tiriskan.
    8. Sajikan.


    Info Saji:
    Untuk : 20 potong
    (Resep:Tabloid Femme)

    Sabtu, 26 Maret 2011

    DR RISAL DJOHAN : SUKSES TANGANI FACE OFF DI AMERIKA

         Putra Indonesia kelahiran Jakarta dan kini berprofesi sebagai pakar bedah plastik di Cleveland Surgery Clinic, Amerika Serikat. Dr Risal Satiaputra Djohan, demikian nama lengkapnya, mendapat perhatian media Amerika Serikat karena kesuksesannya melakukan face off terhadap Connie Culp  yang wajahnya hancur karena ditembak suaminya sendiri. Peluru suami kejam itu tidak hanya merusak kulit dan daging wajah Connie, namun juga meremukkan tlang hidung dan pipinya. Akibatnya, wajah Connie menjadi mengerikan tak berbentuk.


         Dr Risal yang menangani Connie, menggunakan wajah seorang wanita yang telah meninggal untuk diimplan ke wajah Connie. Hasilnya meskipun tidak seindah wajah asli ciptaan Tuhan (pasti lah ya), namun jauh lebih baik. Wajah Connie tidak lagi mengerikan. Tulang hidung dan pipinya yang hancurpun berhasil dibentuk kembali. Jelas prestasi yang luar biasa bagi Dr.  Risal Djohan, ahli bedah plastik yang mengoperasinya. Dr Risalpun meraih Patients' Choice Award, penghargaan bagi dokter berporestasi dari para pasien Amerika Serikat.


         Dr. Risal adalah ahli bedah lulusan Finch University of Health Sciences - Chicago Medical School/Saint Joseph Medical Center, Amerika Serikat.  Selain di Cleveland Surgery Clinic, ia berpraktek di Catholic Health Partners - Columbus Hospital. Spesialisasinya di 3 bidang: reconstructive microvascular surgery, breast surgery, dan aesthetic surgery. (MGH/Disarikan dari infobedahplastik.com/Foto: infobedahplastik.com)

    SAYUR BENING BAYAM

    Bahan:
    Bayam   3 ikat (petiki daunnya)
    Tomat   2 buah (potong dadu)
    Putren   100 gr (iris serong, rebus sebentar)
    Air   750 cc

    Bumbu:
    Bawang putih   2 siung (iris halus)
    Bawang merah   4 btr (iris halus)
    Kencur   2 cm (memarkan)
    Temu kunci   1 cm
    Garam   1 sdt

    Cara Memasak:
    1. Rebus  air hingga mendidih, lalu masukkan semua bumbu.
    2. Setelah mendidih, masukkan bayam dan putren, masak hingga mendidih lagi.
    3. Balikkan bayam, masukkan tomat, rebus selama 3 menit.
    4. Matikan api dan angkat.
    5. Hidangkan segera.

    Info Saji:
    Untuk : 1 porsi (5-6 orang)
    (Resep:Tabloid Femme) 

    Jumat, 25 Maret 2011

    ARIE KOESMIRAN : PENYANYI TERBAIK FFA FILIPINA


         Kalau disebut nama aslinya, Arie Rihadini Koesmiran, mungkin banyak yang bingung. Tapi kalau nama topnya disebut, Arie Koesmiran, wah siapa yang tak kenal! Penyanyi asal Sidoarjo (Jawa Timur) ini memang istimewa. Tidak hanya mencetak banyak lagu populer, iapun dikenal sebagai macan panggung. Tak hanya tampil di Indonesia, iapun telah melanglang buana mulai dari Malaysia, Singapura, Perancis, Belanda, hingga Suriname. Kualitasnya dalam olah suarapun telah diakui dengan gelar The Best Performance Ethnic Song pada ajang FFA pertama di Filipina (1980). 

         Bungsu dari 7 bersaudara putri H. Koesmiran dan Hj Djuana yang lahir tanggal 20 April 1958 ini tidak hanya sukses sebagai penyanyi. Arie berhasil meraih gelar sarjana sastra Inggris dari Univeritas Widya Mandala Surabaya, meskipun harus mondar-mandir Surabaya-Jakarta. 

         Tahun 1981, ia mengundurkan diri dari dunia tarik suara akibat radang tenggorokan akut yang diderita. Dokter menyarankan, sang biduanita harus istirahat total. Akhir tahun itu pula, ia menikah dengan Syaiful Anaz Nawawi dan pindah ke Kudus (Jawa Tengah) mengikuti suami tercinta. Di kota nan  sejuk inilah Arie mendirikan PT Elang Mas Ananta Istamitra, perusahaan yang bergerak di bidang hiburan, rumah produksi rekaman audio-video, dan jasa penyanyi. 

         Beberapa tahun terakhir, kesibukannya semakin padat setelah aktif di Partai Hanura. Sesekali, Arie juga tampil untuk acara-acara khusus di TV.(MGH/Foto:Koleksi Pribadi)

    PEPES IKAN MAS

    Bahan:
    Ikan mas hitam   4 ekor/1000 gr
    Serai   250 gr (memarkan untuk alas)
    Air   300 ml (untuk merebus)
    Daun bawang   2 btg (iris 1/2 cm)
    Cabai rawit merah utuh   20 buah
    Daun salam   6 lbr (potong-potong)
    Tomat   2 buah (potong-potong)
    Garam   
    Air jeruk nipis   1 sdm
    Ragi instan   1/2 sdt
    Gula pasir
    Minyak goreng   1 sdm
    Daun kemangi   50 gr
    Daun pisang untuk membungkus
    Lidi


    Bumbu:
    Bawang merah   250 gr
    Bawang putih   75 gr
    Cabai merah keriting   4 buah
    Kunyit   6 cm (bakar)
    Kemiri   5 br (sangrai)
    Jahe   4 cm
    Lengkuas   4 cm
    Serai   3 btg (ambil putihnya, iris)
    Garam   1 sdt 
    Gula pasir   1/2 sdt


    Cara Memasak:
    1. Haluskan bumbu-bumbu hingga lembut.
    2. Lumuri ikan mas denngan 2 sdt garam dan air jeruk nipis. Diamkan selama 15 menit.
    3. Ambil separuh bumbu halus. Tambahkan ragi instan, 1 sdm garam, 1 sdt gula pasir, dan 1 sdm minyak goreng. Aduk rata lalu lumurkan pada ikan mas.
    4. Alasi dasar wajan datar dengan serai. Letakkan ikan yang sudah dilumuri bumbu.
    5. Tuang air sedikit demi sedikit sambil digoreng dengan api kecil sampai meresap. 
    6. Angkat.
    7. Aduk rata sisa bumbu halus, 1/2 sdt garam, 1/4 sdt gula pasir, daun bawang, dan cabai rawit merah. 
    8. Ambil daun pisang. 
    9. Tata daun salam, tomat, daun kemangi, dan sedikit campuran bumbu. 
    10. Letakkan ikan mas, beri sedikit campuran bumbu, tomat, dan daun kemangi.
    11. Bungkus dan semat dengan lidi.
    12. Kukus selama 45 menit hingga matang.
    13. Bakar hingga harum.

    Info Saji:
    Untuk : 4 bungkus 
    (Resep:Majalah Sedap)

    Kamis, 24 Maret 2011

    LUCY CAHYANINGTYAS : PERANCANG GRAFIS RAIH PENGHARGAAN INTERNASIONAL

         Di usianya yang masih muda, perancang grafis kelahiran Jakarta, 5 Oktober 1977 telah memiliki reputasi internasional. Tidak hanya berpengalaman kerja di sejumlah perusahaan luar negeri seperti Wharton Bradley Mack, Newcastle Upon Tyne, Wolf Olins di New York City, dan Chermayeff & Geismar di New York City, iapun telah meraih sejumlah penghargaan, diantaranya North East Digital Awards untuk kategori website (2008) dan Circle Award dari Pratt Institute, Amerika serikat.

         Kini putri ke-3 dari 4 anak Michael Sumarijanto dan Itet Trijayati ini bermukim di Hongkong, bekerja di Totango Design Studio Ltd sebagai Direktur Kreatif. Inilah perusahaan desain grafis yang didirikannya. Tidak sendiri, karena ada Matthieu Naudy, suaminya yang asal Perancis. Sssstt.....Lucy biasa memanggil suaminya dengan nama sayang 'Mamat'. Hehehee....ada-ada saja ya.

         Tentang latar belakang pendidikan, Lucy meraih gelar SI di Desain Komunikasi Visual ITB tahun 1999. Lanjut ke Desain Komunikasi Visual di Pratt Institute , New York City hingga meraih gelar MS pada tahun 2003. Menyeberang ke Inggris, Lucy mendalami Manajemen Desain di Northumbria University dan memperoleh gelar MA pa tahun 2007. (MGH/Foto:Kompas)

    PEPES UDANG BUMBU TOMAT

    Bahan:
    Udang jerbung   350 gr (buang kepala, kupas, kerat, sisakan ekornya)
    Air jeruk lemon   1/2 sdt
    Bawang merah   3 btr (cincang kasar)
    Bawang putih   2 siung (cincang kasar)
    Cabai merah besar   1 buah (potong serong)
    Daun bawang   1 btg (potong 1/2 cm)
    Daun salam   7 lbr (untuk alas)
    Daun pisang untuk membungkus


    Bumbu:
    Tomat merah   2 buah
    Bawang putih   2 siung
    Bawang merah   4 btr
    Kemiri   2 btr (sangrai)
    Merica   1/4 sdt
    Garam   2 1/2 sdt
    Cabai merah keriting   3 buah
    Gula pasir   1 3/4 sdt


    Cara Memasak:
    1. Lumuri udang jerbung dengan air jeruk lemon. Diamkan 10 menit.
    2. Haluskan bumbu.
    3. Campur bumbu, bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, daun bawang, dan udang. Aduk rata. Diamkan selama sekitar 15 menit.
    4. Ambil daun pisang. Letakkan selembar daun salam. Beri adonan. 
    5. Bungkus dan semat dengan lidi.
    6. Kukus dengan api sedang selama 40 menit hingga matang.


    Info Saji:
    Untuk : 7 bungkus
    (Resep:Kreasi Blender Philips)

    Rabu, 23 Maret 2011

    IRVIN MUSENG : TENDANG 10 GOL DI PERANCIS

         Tahun 2005 ia mengharumkan nama Indonesia dalam Piala Danone U-12 di Lyon, Perancis. Di laga internasional untuk anak-anak usia 12 tahun itu, Irvin berhasil mencetak 10 gol hingga ia dinobatkan sebagai Top Scorer dan klubnya, Makassar Football School digelari  The Most Collective Team! Berkat permainannya, Irvinpun digaet klub Ajax Amsterdam untuk memperkuat tim yunior mereka dalam musim kompetisi 2006-2007.

           Sayang,  Irvin tidak bisa bisa tinggal lebih lama di Negeri Kincir Angin karena terganjal masalah Visa. Irvinpun memilih pulang ke Tanah Air, melanjutkan karirnya sebagai pesepakbola profesional. 
         Kini, Irvin yang lahir di Makassar tanggal 16 Juli 1992 bermain untuk klub Medan Chiefs yang tergabung dalam Liga Primer Indonesia (LPI). Atlet  bertinggi 172 cm inipun tak lagi di posisi penyerang, namun sebagai gelandang sayap. (MGH/Foto:ligaprimerinfo.wordpress.com)

    PEPES ONCOM BUMBU IRIS

    Bahan:
    Oncom   400 gr
    Jamur merang   50 gr (potong-potong)
    Wortel   75 gr (potong panjang)
    Buncis   75 gr (potong serong)
    Daun bawang   1 btg (potong serong)
    Daun salam   2 lbr (iris-iris)
    Garam   1 sdm
    Gula pasir   1 sdm
    Kemangi   2 tangkai (petiki)
    Tomat hijau   2 buah (potong-potong)
    Santan   50 ml (dari 1/4 btr kelapa)
    Daun pisang untuk membakar oncom dan membungkus
    Biting


    Bumbu:
    Bawang merah   6 btr (potong-potong)
    Bawang putih   4 siung (potong-potong)
    Cabai merah besar   2 buah (buang bijinya lalu potong-potong)
    Lengkuas   1 cm (potong-potong)
    Serai   1 btg (ambil putihnya, potong-potong)


    Cara Memasak:
    1. Bungkus oncom dengan daun pisang. Bakar sampai harum.
    2. Hancurkan oncom. Sisihkan. 
    3. Cincang kasar bumbu-bumbu.
    4. Aduk rata oncom, jamur merang, wortel, buncis, daun bawang, daun salam, garam, gula, kemangi, tomat, santan, dan bumbu.
    5. Ambil daun pisang, beri adonan, dan bungkus. Semat ujung-ujungnya dengan  biting.
    6. Kukus selama sekitar 15 menit hingga matang.

    Info Saji:
    Untuk : 22 bungkus
    (Resep:Majalah Sedap)

    Selasa, 22 Maret 2011

    DR IWAN JAYA AZIS : KEPALA BANK PEMBANGUNAN ASIA

         Tidak sedikit orang Indonesia yang menduduki posisi hebat di negeri orang, Salah satunya, ekonom senior DR Iwan Jaya Azis yang saat ini menjabat Kepala Bank Pembangunan Asia (ADB) Kantor Integrasi Ekonomi Regional (OREI). Sebelumnya, Beliau menjabat Direktur Pascasarjana Studi Ilmu Daerah di Cornell University, Amerika Serikat. 

         Tidak hanya itu pengalaman internasional Beliau. Selama lebih dari 30 tahun, Pak Iwan  telah bekerja untuk Asian Development Bank Institute dan konsultan untuk ADB Asian Development Outlook. Selama itu pula Pak Iwan terlibat dalam berbagai proyek penelitian dengan Bank Dunia, PBB, International Food Policy Research Institute, Universitas Harvard, Universitas Columbia, Jepang, dan US Agency for International Development. 

          Lautan pengalaman dan pengetahuan di bidang ekonomi  itu telah dituangkan Beliau dalam banyak buku, baik berbahasa Inggris maupun Indonesia. 
         
         Pak Iwan meraih gelar sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia dan gelar magister Ilmu Daerah serta PhD dari universitas terkemuka negeri Paman Sam, Cornell University. (MGH/disarikan dari www.tribunnews.com)

    PEPES JAMUR

    Bahan:
    Jamur merang   2 ons
    Cabai merah   2 buah
    Daun bawang   2 btg
    Kemiri   3 btr
    Bawang merah   4 btr
    Bawang putih   2 siung
    Sereh   1 btg (bagian putihnya saja)
    Garam
    Gula   sedikit
    Daun salam
    Minyak goreng   2 sdm (untuk menumis)
    Daun pisang untuk mebungkus
    Biting


    Cara Memasak:
    1. Jamur dipotong-potong.
    2. Iris halus cabai merah dan daun bawang.
    3. Gerus semua bumbu kecuali daun salam, lalu tumis sampai harum.
    4. Masukkan jamur, aduk sampai jamur tidak berair.
    5. Masukkan irisan cabai dan daun bawang. Angkat.
    6. Letakkan daun salam di atas setiap lembar daun pisang. 
    7. Sematkan biting di kedua sudut bunhkusan untuk menutip.
    8. Bakar di atas api arang sampai harum.
    (Resep:Nyonya Rumah/Kompas)

    Senin, 21 Maret 2011

    SRI MULYANI : WAKIL DIREKTUR BANK DUNIA

         
         Kualitasnya sebagai ekonom diakui di dunia internasional, terbukti ia mendapat kepercayaan sebagai wakil direktur Bank Dunia sejak tahun 2010. Demi tugasnya di badan keuangan dunia itu pula, ia rela meninggalkan putra-putrinya di Indonesia. Hanya suami tercinta yang menemani wanita cerdas ini berkarya di Washington DC. (MGH/Foto:www.hariansumutpos.com)

    PEPES ONCOM DENGAN UDANG

    Bahan:
    Oncom   1/2 kotak
    Udang   2 ons
    Cabai merah   2 buah
    Cabai rawit   6 buah
    Terasi   1 ptg
    Bawang merah   6 btr
    Bawang putih   3 siung 
    Garam
    Kemiri   3 btr
    Kunyit yang sudah dibakar   1 ruas
    Lengkuas muda   1 iris
    Daun salam   6 lbr
    Kemangi
    Santan   1/2 cangkir
    Daun pisang untuk membungkus   6 lbr
    Biting


    Cara Memasak:
    1. Gerus bumbu-bumbu (kecuali daun salam dan kemangi).
    2. Gerus kasar oncom. 
    3. Kupas udang lalu iris kasar.
    4. Campur semua dengan bumbu-bumbu, bubuh santan, dan ratakan.
    5. Siapkan daun pisang, masing-masing alasi dengan daun salaam.
    6. Letakkan 1/6 bagian adonan pepes.
    7. Tutup dengan cara menyematkan biting di kedua ujungnya.
    8. Kukus selama sekitar 1/2 jam. Angkat.
    9. Hidangkan atau bakar lebih dulu ai atas api arang agar agak kering.
    (Resep:Nyonya Rumah/Kompas)

    Minggu, 20 Maret 2011

    SURYO AGUNG : 2 REKOR ASIA TENGGARA

         Prestasinya sebagai sprinter tak tertandingi di Asia Tenggara. Tak hanya langganan medali emas untuk nomor 100 dan 200 m SEA Games, ia 2 kali memecahkan rekor SEA Games untuk nomor 100 meter. Rekor pertama dengan catatan waktu 10,25 detik dibukukan di SEA Games Muangthai tahun 2007. Dua tahun berikutnya, ia memperbaiki catatan waktu atas rekornya sendiri di nomor yang sama, dengan 10,17 detik!

         Uniknya, ayah 2 anak yang punya nama lengkap Suryo Agung Wibowo ini semula menekuni olahraga sepak bola dan bergabung dengan kesebelasan LDII. Ia bahkan sempat mewakili Jawa Tengah dalam  kompetisi sepak bola Piala Mendagri. Merasa kurang berhasil, ia pindah 'aliran' menekuni olahraga lompat tinggi. Tidak mengecewakan karena dari cabang ini ia sempat menjuarai beberapa turnamen nasional. Toh pria kelahiran Solo (Jawa Tengah) tanggal 8 Oktober 1983 ini belum puas. Iapun pindah ke lain hati lagi, kali ini pilihannya jatuh pada lari jarah dekat. Dan terbukti, sangat tepat! 

     Prestasi:
    - Medali perak lari 100 m putra Kejuaraan Asia Yunior Bangkok 2002
    - Medali perak Seri II Grand Prix Atletik Asia Bangalore India
    - Medali emas lari 100 m putra SEA Games Muangthai 2007
    - Medali emas lari 200 m putra SEA Games Muangthai 2007
    - Medali emas  lari 100 m putra SEA Games Laos 2009
    - Medali emas lari 200 m putra SEA Games Laos 2009
    (MGH/Foto:muchammadeldri.wordpress.com)

    PEPES KENTANG

    Bahan:
    Kentang   1/2 kg
    Kelapa agak muda   1/2 btr
    Pete   1/2 papan
    Kemangi   1 ikat
    Cabai hijau   4 buah
    Hebi   2 sdm
    Daun salam
    Daun pisang untuk membungkus
    Biting
    Arang untuk memanggang


    Bumbu Yang Digerus:
    Bawang merah   8 btr
    Bawang putih   4 siung
    Kencur   1 btr
    Terasi   1 ptg
    Garam
    Gula   secukupnya


    Cara Memasak:
    1. Kupas kentang, iris persegi kecil.
    2. Kupas pete lalu iris tipis.
    3. Kelapa diparut, kemangi diambil daunnya, cabai hijau diiris bulat 1/2 cm.
    4. Rendam hebi, lalu gerus.
    5. Campur semua bahan dengan bumbu yang sudah digerus.  Ratakan.
    6. Bungkus kecil-kecil dengan daun pisang yang sudah dialas selembar daun salam.
    7. Tutup dengan biting lalu kukus hingga matang.
    8. Panggang sebentar di atas api arang sampai harum.
    (Resep:Nyonya Rumah/Kompas)

    Sabtu, 19 Maret 2011

    AIDA MUSTAFA : REKAMAN BEBERAPA ALBUM DI SINGAPURA

         Namanya memang terbilang asing di masa sekarang. Namun di tahun 60-70-an namanya sangat populer sebagai penyanyi. Suaranya yang merdu tidak hanya digemari  di Indonesia, namun juga di Singapura. Bahkan ia telah merekam dan mengedarkan beberapa album di negeri Singa di era 70-an.

         Di era jayanya, Mesayu Aida Mustafa, demikian nama lengkapnya mempopulerkan rambut sanggul dengan sejumput rambut spiral jatuh di kiri-kanan (tahu kan maksudnya?). Salah satu lagu hitsnya yang populer hingga kini adalah Sarinande. Aida juga senang tampil berkebaya termasuk di sampul-sampul albumnya.

         Kini, ia masih sesekali tampil menyanyi termasuk di televisi walaupun sekedar untuk bernostalgia. Suaranya, tetap semerdu 40 tahun lalu.(MGH/Foto:nadanusantara.multiply.com)

    PEPES TELUR

    Bahan:
    A:
    Telur rebus   4 btr
    Udang   2 ons
    Daun bawang   2 btg
    Santan   1/2 cangkir
    Tomat merah   1 buah

    B:
    Lombok merah   4 buah
    Ketumbar bubuk   1/2 sdm
    Kemiri   2 btr
    Bawang merah   4 btr
    Bawang putih   2 siung
    Kencur   1 btr
    Garam
    Gula   sedikit

    Pembukus:
    Daun pisang   secukupnya
    Biting

    Cara Memasak:
    1. Kupas telur, iris persegi kecil.
    2. Kupas udang, potong kasar.
    3. Iris halus daun bawanng.
    4. Tomat dibuang isinya, iris persegi kecil.
    5. Bahan B digerus, bubuhi bahan A dan santan. Ratakan lalu bungkus dengan daun pisang.
    6. JAdikan beberapa bungkus, tutup kiri-kanan dengan biting.
    7. Kukus sampai matang.
    8. Panggang sebentar di atas api arang sampai harum.
    (Resep:Nyonya Rumah/Kompas)