Senin, 30 Juni 2014

JESSICA MAUBOY : TAK PERNAH JAUH DARI INDONESIA



Penyanyi top Australia ini punya darah Indonesia dari sang ayah Ferdi Mauboy yang asal NTT. Sementara sang ibu, Therese asli Aborigin dari sub suku Kuku Yalanji. Ia merintis karir musik profesional dengan mengikuti Australian Idol 2006 dan berhasil menjadi juara ke-2. Sejak itu karir musiknya makin menanjak baik secara komersial maupu kualitas. Sukses di bidang musik dibuktikan tak hanya dengan jumlah penjualan album dan single namun juga dikantonginya 2 ARIA Music Awards. Namanya ada di urutan ke-16 dari daftar 100 Penyanyi Terhebat Australia Sepanjang Masa versi Herald Sun. Tapi tak hanya menyanyi, iapun gape menulis lagu dan bermain piano.

Sukses sebagai penyanyi, Jess, begitu gadis berkulit coklat ini disapa, merambah dunia seni peran dengan membintangi film Bran Nue Dae (2010). Dan, lagi-lagi sukses! Ia bahkan menyabet penghargaan AACTA Award sebagai aktris pemeran pembantu terbaik lewat film The Sapphires (2012) yang mendapat perhatian luas dari para kritikus. Berkat kesuksesannya di dunia hiburan Australia pula Jess mendapat kesempatan mengunjungi negeri asal sang ayah, Indonesia (2008).

Meski lahir dan tumbuh di negeri orang, Jess sebenarnya tak pernah jauh dari Indonesia. Pasalnya ia lahir dan tinggal di daerah pemukiman komunitas Indonesia di Darwin. Bahkan hingga kini keluarga Mauboy masih tinggal di sana walaupun Jess telah berkarir sebagai bintang di Sydney. Selain penampilannya yang lebih glam saat di panggung, tidak ada yang berubah dari Jess. Bahkan kekasihnya masih tetap yang sama sejak di bangku SMA.

Lahir dengan nama Jessica Hilda Mauboy pada 4 Agustus 1989 sebagai bungsu dari 5 bersaudara keluarga sederhana, Jess tetap peduli pada kaum kurang beruntung di tengah kejayaannya sekarang. Ia dikenal murah hati dan ringan tangan untuk berbagai kegiatan sosial terutama untuk kaum Aborigin yang memang termarginalkan di Australia. Jess antara lain membuat cat kuku yang hasil penjualan sepenuhnya disumbangkan. Alumna Sanderson High School ini juga aktif sebagai duta untuk sekolah anak-anak Aborigin Yipirinya School Council. Masih banyak kegiatan sosial lain yang dilakukan Jess untuk membantu sesama. Jess memang joss!

Lebih lengkap tentang Jessica Mauboy ada di jessicamauboy.com.au atau sapa di twitternya @jessicamauboy. Hanya saja, Jess jarang banget buka twitter. (MGH/Foto:Fan Page)

BANDA NAIRA - Rita Effendy

JUS JAMBU MERAH

Bahan:
Susu cair   300 ml
Tepung beras   100 gr
Jambu biji merah   200 gr (cuci bersih, potong kasar)
Air es   75 ml
Garam   1/4 sdt
Gula pasir   100 gr
Es batu   secukupnya (serut)

Isi:
Arbei   75 gr (belah 4)
Jambu biji   75 gr (potong kotak-kotak)
Nata de coco   25 gr
Rambutan kaleng   75 gr (belah 2)

Cara Membuat:
1. Blender jambu dan air es hingga lembut. 
2. Angkat, saring.
3. Campur susu, tepung beras, jus jambu, garam, dan gula.
4. Rebus hingga mendidih dan kental.
5. Angkat dan dinginkan.
6. Simpan dalam almari es hingga beku. 
7. Tuangkan jus jambu beku ke dalam mangkok. 
8. Tambahkan bahan isian.
9. Beri es batu serut.
10. Siram dengan sirop vanila dan susu kental manis.
11. Hidangkan.

Info Saji:
Untuk: 3 porsi
(Resep: Ayu/Nyata)

Minggu, 29 Juni 2014

WISNU WITONO ADHI : IDOLA NORWEGIA ASAL INDONESIA


Meski namanya belum terlalu bergaung di Tanah Air, Wisnu Witono Adhi telah masuk jajaran penyanyi ternama di Norwegia. Kesuksesan justru diraih pemuda kelahiran Jakarta, 3 September 1983 ini di negara orang setelah ia mengikuti Norwegian Idol 2006. Berhasil masuk 5 besar, bakat menyanyinya langsung dilirik industri musik setempat. Hasilnya, putra Indonesia ini sukses merebut hati menikmat musik Norwegia. Lewat 3 singlenya: Love Like That, Follow Me, dan Me, Myself & I ia menaklukkan blantika musik Norwegia. Hingga kini Wisnu bermukim dan berkarir sebagai penyanyi di Norwegia. 

Berbicara tentang kesuksesan Wissnu memang indah. Namun ia mencapainya dengan tak mudah. Berbagai ujian harus dilewatinya sebelum berada di tempatnya sekarang. Berawal dari perceraian kedua orangtuanya, kemudian sang ibu menikah lagi dengan pria Norwegia dan memutuskan tinggal di negeri suami baru. Wisnu harus memilih, ikut sang ibu ke negeri asing atau tinggal di Indonesia dan masuk pesantren. Seperti yang sudah kita tahu, Wisnu mengambil pilihan pertama. Usianya baru 14 tahun waktu pindah ke Norwegia.

Lulus sekolah, wisnu harus bekerja keras menghidupi dirinya. Sempat bekerja sebagai penata rambut, Wisnu kemudian menyadari minat dan bakat sebenarnya ada di musik. Iapun berpindah profesi menjadi penyanyi kafe hingga meraih sukses di Norwegian Idol. Keikutsertaan Wisnu di kontes itupun karena dorongan teman-temannya . 

Meski sudah sukses di negeri orang, Wisnu tetap menunjukkan jati diri sebagai orang Indonesia. Setiap ada kesempatan, ia selalu berlibur ke Indonesia dan pulang ke rumahnya di bilangan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Wisnu juga lebih suka memakai model Indonesia di video klipnya. Dan ssssttt...bocorannya nih, kekasih Wisnu juga seorang wanita Indonesia. Si Mbak berjilbab ini setia banget mendampingi Wisnu kala konser.

Uniknya, Wisnu justru ingin bisa berkarir di Indonesia. Ia ingin rekaman lagu-lagu berbahasa Indonesia dan menyumbangkan pengalaman untuk Indonesia tercinta. (MGH/Foto: Maria Gossé)

MARIBETH : 23 TAHUN BERJUANG DEMI WNI


Sahabat yang berumur 30-an mungkin masih ingat lagu Denpasar Moon dari penyanyi Filipina Maribeth yang sangat populer di awal 90-an. Saking populernya, album Alone Against The World yang memuat Denpasar Moon ludes di semua toko kaset! Tak hanya itu, lagu ini direkam ulang dalam berbagai versi dengan penyanyi berbeda. Hebatnya bukan hanya penyanyi Indonesia yang menyanyikan ulang lagu ini tapi juga penyanyi Malaysia dan Jepang!  Sampai-sampai ada sinetron dengan judul yang sama dan menghadirkan Maribeth sebagai bintang tamu. 

Kesuksesan besar ini membawa Maribeth ke Indonesia. Keramahan dan kehangatan yang tulus dari orang-orang Indonesia yang baru ditemuinya rupanya sangat menyentuh Maribeth. Iapun mantap memutuskan masuk WNI apapun konsekuensinya. Padahal awalnya Maribeth tidak tahu banyak tentang Indonesia. Bahkan waktu diberi lagu Denpasar Moon ciptaan musisi Inggris Colin Bass (kemudian berganti nama menjadi Sabah Habas Mustapha), Maribeth tidak tahu artinya. Selain Denpasar Moon, Maribeth juga bertutur tentang keindahan Indonesia lewat lagu Borobudur. Iapun  memilih penyanyi Indonesia, Michael Hutagalung untuk berduet di lagu Love Duet pada album keduanya, Borobudur. 

Maribeth Pascua nama lengkapnya, adalah pemenang Voice of Asia 1991. Menyusul kemenangan itu, Maribeth rekaman album Alone Against The World di Jepang dan Inggris dengan melibatkan musisi dari kedua negara. Seperti juga Sabah sang pencipta Denpasar Moon, hati Maribethpun tertambat pada Indonesia. Tanpa lelah Maribeth terus berjuang agar bisa mendapat kewarganegaraan Indonesia. Tak hanya berurusan dengan rumitnya birokrasi, Maribeth sempat menjadi korban penipuan calo hingga merugi puluhan juta rupiah. 

Perjuangan Maribeth yang tak kenal lelah untuk mendapatkan surat kewarganegaraan Indonesia  selama bertahun-tahun rupanya membuat iba salah seorang petugas imigrasi. Sang petugas menyarankan agar Maribeth menikah dengan pria Indonesia agar proses masuk WNI lebih lancar. Kebetulan wanita ramah kelahiran Bayombong, Nueva Vizcaya (Filipina), 14 Januari 1972 ini memang mengidolakan pria Indonesia. Maribeth dikabarkan pernah menjalin asmara dengan Gunawan dan Steven Rumangkang. Nama terakhir kini suami aktris Angel Karamoy. 

Bertahun berjuang tanpa hasil, Maribeth sempat dilanda putus asa dan lelah luar biasa. Tahun 2004 wanita ini menyerah dan memutuskan pulang ke Filipina. Di negeri kelahirannya, ia membuka usaha tempat hiburan. Kenyataan, cintanya pada Indonesia mengalahkan segalanya. Apalagi keluarganya di Filipina sangat mendukung Maribeth tinggal di Indonesia. Selama Maribeth di Indonesia, keluarganya memang sering berkunjung  dan ikut jatuh hati pada Negeri Bhinneka Tunggal Ika ini. Mudah ditebak, Maribeth akhirnya kembali ke Indonesia hingga hari ini. Punya banyak teman orang Indonesia membuatnya kerasan tinggal di Indonesia dan memberi semangat untuk kembali berjuang menjadi WNI. 

Kini, 23 tahun sudah wanita yang hingga kini memilih melajang ini berjuang mendapatkan kewarganegaraan Indonesia. Ia juga pernah mewakili Indonesia dalam satu festival musik internasional. Lidahnyapun sudah sangat fasih berbahasa Indonesia. Tetap, status WNI tak kunjung didapatnya. Namun Maribeth terus berjuang. Tiga tahun lalu Maribeth sempat membintangi film 'Simfoni Luar Biasa' bersama penyanyi Filipina Christian Bautista. Film ini edar di Indonesia dan Filipina. Namun tak banyak lagi aktivitasnya di dunia hiburan. Hanya sesekali ia tampil menyanyi untuk komunitasnya. Tetap ia memilih tinggal di Indonesia meskipun untuk merilis ulang album lamanya saja ia tak lagi mempunyai cukup dana. Namun cintanya yang begitu dalam membuat Maribeth terus bertahan di Indonesia dan berjuang menjadi WNI. 

"Saya amat cinta Indonesia. Ini negara kedua saya. Saya ingin sampai mati di Indonesia,"tegasnya dengan wajah serius dalam beberapa kesempatan. Semoga perjuangan Maribeth segera berakhir bahagia.
(MGH/Foto: Koleksi Pribadi)

WAFFLE NUSANTARA

Bahan:
Tepung terigu protein sedang   150 gr
Ketan hitam   100 gr (kukus)
Gula halus   30 gr
Baking powder   1 sdm
Garam   1/4 sdm 
Telor    2 btr
Susu cair   275 ml
Margarin   50 gr (lelehkan)

Vla Santan:
Santan kental   200 ml
Gula pasir   90 gr
Garam   1/4 sdt
Tepung maizena   2 sdt (cairkan dengan 2 sdm air)

Cara Membuat:
1. Vla Santan:
- Rebus santan, gula pasir, dan garam di atas api kecil.
- Aduk terus hingga mendidih agar santan tidak pecah.
- Masukkan larutan tepung maizena.
- Aduk hingga mengental.
- Angkat dan sisihkan.
2. Waffle:
- Kocok telor dan susu cair hingga tercampur rata. Sisihkan.
- Ayak tepung terigu, gula halus, baking powder, dan garam hingga rata.
- Tuangkan campuran susu sedikit demi sedikit sambil terus diaduk rata dengan balloon whisk.
- Masukkan margarin dan ketan hitam.
- Aduk rata.
3. Panaskan cetakan waffle.
4. Tuang adonan ke seluruh permukaan cetakan hingga penuh.
5. Tutup cetakan dan panggang hingga kuning kecoklatan dan matang. Angkat.
6. Siram waffle dengan vla santan.
7. Hidangkan.
(Resep: Nyoman Yunni & Desmaya Silalahi/Femme)

Sabtu, 28 Juni 2014

SHARITA SOPACUA : WANITA TERCANTIK DI BELANDA


Dari namanya saja sudah bisa dipastikan wanita cantik ini keturunan Ambon. Ya Sharita Sopacua, model papan atas Belanda yang dinobatkan sebagai wanita tercantik di Belanda tahun 2005 (Miss Netherlands Universe 2005) memang berdarah campuran Indonesia dari sang ayah dan Belanda dari ibunya. 

Dikaruniai wajah cantik nan eksotis dengan tubuh indah bertinggi 180 cm, sempurnalah Sharita sebagai model kelas dunia. Toh ia mengaku, wajah eksotis dan kulit coklatnyalah yang jadi modal utama sebagai model internasional. Dua hal itulah yang membuat Sha, demikian ia disapa, laris sebagai model di Belanda dan Amerika Serikat. Sha terutama laris sebagai model untuk berbagai majalah mode dan iklan fashion. Karena pekerjaan sebagai model pula ia sering mondar-mandir Amsterdam-New York.

Sha lahir dan tumbuh di Amsterdam, negeri Belanda. Pendidikan terakhirnya lulus Jeroen Bosh College 's-Hortogenbosch, Noord Brabant. Walau bermukim di Negeri Kincir Angin sejak lahir, Sha tidak melupakan Indonesia. Tahun 2008 ia menerima tawaran menjadi Humas Garuda Indonesia Airlines dan tahun 2010 ia berkeliling Indonesia dengan saudara laki-lakinya, Mig. Wanita berhidung mancung ini mengaku sangat menyukai makanan Indonesia dan keramahan orang-orang Indonesia. Kembali bersinggungan dengan negeri kelahiran sang ayah, Sha antusisas mempelajari budaya dan bahasa Indonesia. Soal tempat favorit, Sha menyebut Ambon, Bali, dan Jakarta. Mempunyai cukup banyak teman di Indonesia, iapun sempat belajar tari Bali walaupun tidak sampai mahir karena harus segera kembali ke negeri Belanda.(MGH/Foto: Koleksi Pribadi)

JUS SIRSAK

Bahan:
Es krim vanila   100 gr
Sirsak kupas tanpa isi   300 gr
Yogurt tawar   100 gr   
Madu   2 sdm
Sirop gula   2 sdm

Bahan Topping:
Jelly bubble   100 gr
Buah naga   150 gr (kupas, potong dadu)
Jeruk mandarin kaleng 100 gr (tiriskan)
Sultana   2 sdm (iris tipis untuk taburan)
Madu   2 sdm

Cara Membuat:
1. Masukkan semua bahan ke dalam blender.
2. Proses hingga lembut dan tercampur rata.
3. Simpa jus dalam almari pendingin hingga kental dan beku. 
4.  Keruk jus sirsak beku, masukkan ke dalam gelas.
5. Atur potongna buah dan jelly bubble di atasnya.
6. Taburi sultana secukupnya.
7. Perciki madu.
8. Sajikan.
(Resep: Ayu/Nyata)

Jumat, 27 Juni 2014

ANGGER DIMAS : SANGAT BANGGA INDONESIA


Meski menyandang gelar Sarjana Hukum dari Universitas Padjadjaran (Unpad), ia memilih total di dunia musik elektronik. Pilihan yang telah terbukti tepat karena disinilah Dimas meraih sukses internasional. Padahal awalnya ia hanya mengunggah karya-karya musiknya ke Soundcloud. Tak diduga, karya-karya Angger memikat eksekutif industri musik Australia dan menghasilkan kontrak dengan perusahaan rekaman Negeri Kanguru, Vicious Records (2009). 

Sejak itu, nama Angger makin dikenal kalangan musik elektronik Australia hingga mendunia seperti sekarang. Tak hanya sering diminta tampil di Australia dan Selandia Baru, Angger juga beraksi di pesta-pesta di kota-kota besar berbagai negara di Asia, Eropa, hingga Amerika Serikat dan Kanada. Ia bahkan telah menggelar tur keliling Amerika Serikat dan Kanada. Musisi-musisi elektronik kelas dunia juga telah banyak yang bekerjasama dengan Angger. Diantaranya sang nominator Grammy asal Amerika Serikat, Steve Aoki. Bersama Steve, Anger menggarap album perdananya, Angger Management yang rilis secara internasional pertengahan tahun lalu. Steve juga mendukung tur promosi album Angger keliling Amerika Serikat dan Kanada. Sekedar informasi, penyanyi hiphop Australia Iggy Azalea juga turut mendukung album perdana Angger. 

Meski telah meraih sukses internasional, Angger tetap rendah hati dan selalu menunjukkan identitas sebagai orang Indonesia. Di setiap venue, sebelum tampil ia selalu berpesan pada MC untuk memanggilnya dengan "Angger Dimas from Indonesia". Itu dilakukan Angger karena ia sangat bangga jadi orang Indonesia. Sama sekali tidak pernah terbersit rasa rendah diri bekerja bersama musisi-musisi dari negara-negara lain. Bahkan hingga kini, setelah mendunia sebagai DJ dan produser yang kerap berkeliling dunia, Angger tetap memilih tinggal di Jakarta.

Lebih mengagumkan, Angger tetap rendah hati meski telah mendunia. Simak apa katanya tentang kesuksesan internasional yang diraihnya,"Bagi gue menjadi nomor 1 itu bukan yang utama. Gue yakin di atas gue masih banyak DJ Indonesia lain yang lebih hebat daripada gue." Betul-betul layak jadi idola nih. 

Lahir dengan nama Angger Dimas Riyanto di Jakarta pada 1 Maret 1988. Angger ternyata sangat mengidolakan Almarhum Presiden Soeharto. Ia bahkan memiliki dan telah membaca semua buku tentang Pak Harto. Lebih dari itu, ia ingin membuat lukisan wajah Pak Harto untuk dipasang di kamarnya. Jempol untuk Anger! Manusia beradab menghargai jasa para pendahulunya. Angger bisa dikunjungi di anggerdimas.com. 
(MGH/Foto: Koleksi Pribadi)

URAP KEDONDONG

Bahan:
Kacang panjang   1/2 ikat (potong kecil-kecil)
Wortel   1 buah (potong korek api)
Timun Jepang   1 buah (potong dadu)
Kedondong   1 buah (kupas, potong dadu)
Kelapa muda   1/4 btr (parut, kupas kulitnya, parut panjang)
Minyak goreng   2 sdm
Air perasan jeruk limau   1 buah

Bumbu Halus:
Cabe merah   4 buah
Bawang merah   3 btr
Bawang putih   2 siung
Kencur   1 cm
Garam   secukupnya
Gula   secukupnya

Cara Memasak:
1. Rebus setengah matang kacang panjang, wortel, timun, dan kedondong secara terpisah.
2. Angkat dan tiriskan.
3. Kukus parutan kelapa hingga matang. 
4. Angkat dan sisihkan.
5. Tumis bumbu halus hingga matang. Angkat.
6. Campur dengan parutan kelapasambil diaduk hingga rata.
7. Masukkan rebusan sayur mayur dan perasan jeruk limau. Aduk rata.
8. Siap dihidangkan.

Info Saji:
Untuk: 3 orang
(Resep: Benyto/Femme)

Kamis, 26 Juni 2014

ISKANDAR WIDJAJA : KEBANJIRAN SURAT CINTA DAN BUNGA


Di usia yang masih kepala 2, kesuksesan internasional sebagai pemain biola telah digenggamnya. Lebih dari musisi, ia telah jadi bintang di panggung musik klasik dunia. Apalagi tak hanya bakat mengagumkan yang dimiliki alumnus UDK Berlin ini namun juga wajah tampan perpaduan darah Arab dan Cina dari kedua orangtuanya. Tak heran Issi memiliki banyak penggemar wanita muda yang membuat konsernya bak panggung musik pop yang riuh dengan tepuk tangan dan jeritan histeris. Belum lagi tumpukan surat cinta dan bunga dari para penggemar wanita yang datang bak air bah, Nyatanya, Issi tidak nyaman dengan semua itu. Ia ingin yang datang ke konsernya benar-benar penikmat musik klasik, bukan para wanita yang tertarik pada ketampanannya. Meski komplet sebagai bintang 'pop', Issi menolak kemasan pop pada penampilannya. Ia memilih tetap tampil sebagai musisi klasik murni yang memainkan komposisi standar musik klasik. 

Di luar semua itu, Issi memang sangat berbakat. Terbukti ia telah  tampil sebagai solis bersama kelompok-kelompok orkestra di gedung-gedung konser musik bergengsi di seluruh dunia. Sebut saja beberapa kelompok orkestra dunia yang pernah mengiringi Issi: Dubrovnik Symphony Orchestra, Klassische Philharmonie Bonn, the Sydney Symphony Orchestra, das Sinfonieorchester Berlin, Filmorchester Babelsberg, dan Berlin Chamber. Telah tampil di berbagai negara mulai Jerman, Norwegia, Kroasia, Swis, Spanyol, Italia, Belgia, Amerika Serikat, hingga Israel. Tidak sembarangan, Issi tampil di gedung-gedung pertunjukan musik bergengsi di 5 benua seperti Fort Reverin, Tel Aviv Opera, Berlin Philharmonic, Guangzhou Opera House, l'Ochestre de la Suisse Romande, Hong Kong City Hall, Konzerthaus Berlin, dan banyak lagi. 

Di Indonesia sendiri, Issi telah 2 kali mengadakan konser di Jakarta (2005 dan 2010) di samping konser amal di Bali yang didedikasikan untuk anak-anak kurang beruntung.

Issi lahir di Berlin 6 Juni 1986 dari ayah keturunan Arab dan ibu keturunan Cina. Kedua orangtuanya berasal dari Indonesia. Tak heran meski tinggal di Jerman sejak lahir, Issi tetap lancar berbahasa Indonesia di samping bahasa Perancis, Inggris, dan Jerman pastinya. Issipun tak melupakan Indonesia dengan memilih model Indonesia dan Gunung Bromo (Jawa Timur) sebagai lokasi syuting klip single terbarunya 'Burn' yang dirilis akhir tahun lalu.

Issi mulai belajar bermain biola sejak usia 4 tahun hingga berlanjut ke sekolah musik terkemuka Jerman UDK selama  5 tahun. Namanya mulai melambung sebagai musisi klasik setelah menjuarai berbagai kontes musik klasik di Jerman hingga sering diminta tampil sebagai solis pada konser-konser musik klasik di Jerman hingga akhirnya ke seluruh dunia.

Di luar urusan musik, Issi suka bermain dengan anjingnya, Schnappi. Ingin mendengarkan musik atau menyaksikan penampilan Issi, silakan cek di iskandarwidjaja,com, kkmanagement.at, dan in-cantare.com. 

Penghargaan:
- Medali emas International Hindemith Violin Competition.
- The First Federal Prize, Jugend Musiziert (berkali-kali).
- Best Bach, Concorso Violinistico Internazionale Andrea Postacchini. 
- Best Beethoven Sonata, Concorso Violinistico Internazionale Andrea Postacchini.
- Julius Junior kategori Young Talent dari Walikota Berlin. 
- Beasiswa dari Deutsche Stiftung Musikleben.  
(MGH/Foto: Koleksi Pribadi)

TAPE BAKAR PISANG

Bahan:
Tape singkong kuning   500 gr
Mentega   2 sdm
Pisang raja   4 buah
Susu kental manis   50 ml
Keju cheddar   100 gr (parut)
Saus blueberry siap saji
Manisan cherry untuk penyajian

Cara Membuat:
1. Kupas pisang, iris tipis memanjang 4 bagian. 
2. Buang serat tape singkong, potong sesuai ukuran pisang.
3. Ambil wajan dadar anti lengket.
4. Panaskan sedikit mentega.
5. Masukkan tape, bakar hingga kedua sisinya mulai kecoklatan. Angkat.
6. Letakkan 2 iris pisang di atas tape, tekan agar menempel.
7. Tuangi susu kental manis, taburi keju.
8. Panggang lagi sisi tape yang tidak dilapisi pisang.
9. Panggang hingga tape kecoklatan. Angkat.
10. Tumpuk 2 potong tape lapis pisang.
11. Siram dengan saus blueberry.
12. Hidangkan.

Info Saji:
Untuk: 4 porsi
(Resep: Ayu/ Nyata)

Rabu, 25 Juni 2014

LIES MARCOES : PRESTASI BERKAT SUAMI


Sering disebut sebagai Lies Marcoes-Natsir karena bersuami Ismed Natsir, seorang penulis, Lies adalah peneliti dan aktivis senior di Fahmina Institute yang gencar menyuarakan hak-hak perempuan. Telah banyak buah pemikirannya yang dibukukan dan terbit di luar negeri terutama Belanda, Australia, dan Amerika Serikat. 

Liespun sering diundang sebagai pembicara dalam diskusi ilmiah tentang hak-hak perempuan di berbagai negara. Tahun lalu Lies  dianugerahi Opus Prize, penghargaan di bidang kemanusiaan dari organisasi nirlaba yang bermarkas di Ameika Serikat Opus Foundation. Selain penghargaan, Lies berhak atas hadiah uang sebesar 75.000 dollar AS. 

Punya nama asli Lies Mustafsirah Maroes, anak ke-7 dari 9 bersaudara ini lahir 17 Februari 1958 di Ciamis (Jawa Barat). Bibit sebagai aktivis rupanya telah tumbuh sejak di lingkungan keluarga. Ayah dan salah seorang kakaknya adalah aktivis Muhammadiyah. Untuk menafkahi keluarga, sang ayah bekerja sebagai petani sementara ibunya berdagang. Lies mendapat gelar MA di bidang Antropologi Kesehatan dari Universitas Amsterdam (Belanda) dan pernah bekerja di The Asia Foundation. Kini ia aktif sebagai konsultan independen berbagai lembaga internasional. 

Bulan lalu Lies meluncurkan buku "Menolak Tumbang: Narasi Perempuan Menolak Pemiskinan" yang merupakan hasil penelitian selama setahun di 9 propinsi seluruh Indonesia. Edisi bahasa Inggris buku ini sedang dalam tahap penyelesaian dan dijadwalkan akan diluncurkan di 3 kota di Australia September nanti. 

Meski prestasinya sebagai peneliti telah mendunia, Lies tetaplah seorang istri yang menghargai suami. Dalam banyak kesempatan ia selalu memuji peran sang suami yang begitu mendukungnya hingga mencapai karir sehebat sekarang. Memiliki suami penulis yang bekerja di rumah dirasakan Lies sangat membantunya berkonsentrasi pada karir sebagai peneliti yang sering tak kenal waktu. Dengan Ismed di rumah yang mendidik ketiga anak mereka, Lies menjadi lebih tenang dan kuat menekuni pekerjaannya.
(MGH/Foto: Berkley Center)

PINDANG AYAM

Bahan:
Dada ayam   600 gr (potong 10 bagian, goreng)
Air   1 l
Jahe   2 cm (iris tipis)
Blimbing sayur   3 buah (iris kasar)
Sereh   1 btg (memarkan)
Daun salam   2 lbr
Cabe merah   2 buah (potong bulat)
Air jeruk nipis   2 sdm
Merica bubuk   1/2 sdt
Garam   2 sdt
Gula pasir   1 sdt
Kaldu bubuk   1/2 sdt
Minyak goreng   2 sdm
Kemangi   1 ikat (siangi)
Tomat merah   1 buah (potong kasar)

Bumbu Halus:
Kunyit   3 cm (bakar)
Cabe merah keriting   4 buah (bakar)
Bawang merah   5 btr (bakar)
Bawang putih   3 siung (bakar)

Cara Memasak:
1. Panaskan minyak.
2. Tumis bumbu halus, jahe, sereh, cabe, dan daun salam hingga harum dan matang.
3. Tuangkan air, aduk rata, biarkan hingga mendidih.
4. Masukkan ayam, merica, gula, garam, kaldu bubuk, dan blimbing sayur.
5. Biarkan hingga mendidih dan bumbu meresap.
6. Tambahkan air jeruk nipis dan tomat. Aduk rata.
7. Biarkan sebentar. 
8. Angkat dan sajikan.

Info Saji:
Untuk: 4 porsi
(Resep: Ayu/Nyata)

Selasa, 24 Juni 2014

LISA HALIM : PENYANYI LAGU RESMI KEJUARAAN SELANCAR JEPANG


Lahir di Jepang dari ayah asal Makassar dan ibu asli Jepang, Lisa kini dikenal sebagai penyanyi dan penulis lagu handal di Negeri Sakura.Terjun ke dunia musik profesional Jepang di tahun 2007, karya-karya Lisa langsung mendapat sambutan hangat. Single keduanya Flow With It/Pearl Drops yang rilis tahun yang sama bahkan dijadikan lagu resmi Winter Sport Fiesta Season 7  dan Air Rhythm yang dijadikan lagu resmi kejuaraan selancar salju putri se-Jepang Roxy Challenge 2007. Sukses di Jepang, Lisa melebarkan pasar ke Asia Tenggara.

Selain menulis lagu untuk dinyanyikannya sendiri, Lisa juga menulis lagu untuk penyanyi lain. Yang jadi ciri khas karya Lisa, ia selalu menulis lagu yang dipersembahkan pada sesama wanita. Lewat karyanya, Lisa ingin memberikan dukungan dan motivasi bagi kaumnya di manapun berada. 

Meskipun dilahirkan, tumbuh, dan sukses di Jepang, Lisa mengaku bangga mempunyai darah Indonesia. Meskipun tak lagi lancar berbahasa Indonesia, Lisa gemar mendengarkan lagu-lagu Indonesia, terutama Agnes Monica yang dinilainya sangat energik. Iapun tetap menggunakan nama Indonesia sebagai nama topnya di dunia hiburan. Iapun sering berlibur ke Indonesia untuk berselancar. Lisa memang sangat menyukai pantai, bahkan lagu-lagunya diciptakan saat ia berada di pantai. Bagi Lisa, suasana pantai banyak memberi inspirasi. Meski menyukai Agnes yang energik, Lisa juga lancar menyanyikan Bengawan Solo karya almarhum Gesang yang memang sangat populer di Jepang. 

Biduanita bertubuh mungil ini lahir tanggal  15 Februari 1985 dan merampungkan pendidikan terakhir dari SMA putri Tamagawa Seigakuin, Tokyo. Lisa punya hobi berselancar dan sangat menyukai anjing dan mode. Kini, Lisa tinggal berdua bersama sang ibu. Bagi Lisa, sejak sang ayah meninggal hanya ibunyalah yang dekat dengannya. Ingin tahu lebih banyak tentang Lisa silakan ikuti di twitter @LisaHalim0215. (MGH/Foto: Lachic)

WEDANG RONDE UBI

Bahan:
A. Ronde
- Ubi putih   3 buah (rebus, kupas panas-panas, haluskan)
- Tepung kanji    secukupnya
- Pewarna/sumba kue warna merah
- Pewarna/sumba kue warna hijau
- Air gula

B. Kuah Jahe
- Jahe   50 gr (bakar 7 memarkan)
- Sereh   2 btg (memarkan)
- Daun pandan   2 lbr
- Gula Jawa   250 gr
- Air   1 l

Cara Membuat:
1. Campur ubi dengan tepung kanji hingga adonan cukup lemas untuk dipulung. 
2. Bagi adonan menjadi 3, beri warna merah, hijau, dan 1 bagian tanpa pewarna. 
3. Pulungi bulat-bulat sebesar kelereng. 
4. Rebus ar hingga mendidih.
5. Masukkan ronde, biarkan hingga mengapung.
6. Angkat dengan serok berlubang lalu siram dengan air dingin.
7. Letakkan di wadah khusus.
8. Bubuhi air gula, ratakan agar ronde tidak saling menempel.
9. Hidangkan dalam mangkok dengan disiram kuah jahe panas.
(Resep: Nyonya Rumah/Kompas)

Senin, 23 Juni 2014

ACHMAD HULAEFI : TAK SEMPAT PUNYA PACAR


Lahir di keluarga sederhana, sulung dari 5 bersaudara ini telah mengangkat keluarga dengan prestasi cemerlang di cabang olahraga wushu. Ya, Achmad Hulaefi adalah olahragawan wushu putra terbaik Indonesia saat ini. Akrab disapa dengan nama Ulai, putra pasangan Iskandar Fauzi dan Yuliana ini masih kuliah di Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Jakarta. Tapi berkat prestasinya, Ulai telah memperoleh pekerjaan sebagai PNS di Dinas Pemuda dan Olahraga Jakarta Selatan. 

Pemuda tampan kelahiran Jakarta, 14 Oktober 1989 ini adalah keponakan Ahmad Rivai, olahragawan wushu yang kini menjadi pelatih di Sasana Inti Bayangan, Jakarta. Dari sang paman inilah Ulai mengenal wushu, di samping kakeknya yang juga pendekar wushu di masa muda. Padahal awalnya Ulai menekuni sepakbola yang memang jadi hobinya. Ternyata setelah mengenal wushu, Ulai berpindah hati ke olahraga tak terukur ini. Toh ia tetap cinta sepakbola disamping main gim dan makan!

Soal postur, dengan tinggi 169 cm dengan berat 65 kg, Ulai jadi lincah bergerak memperagakan jurus-jurus indah wushu. Dibanding olahragawan wushu lain, Ulai unggul dalam kecepatan dan kekuatan hingga gelar juara sering disabetnya. 

Meskipun sibuk berlatih wushu, Ulai tak melupakan kewajibannya sebagai abdi negara. Ia tetap berangkat ke kantor tiap hari, meskipun selalu mendapat dispensasi untuk berlatih dan bertanding. Kemudahan itu membuat tekad Ulai makin kuat untuk terus memberikan prestasi terbaik untuk Indonesia sekaligus memuliakan keluarganya. Apalagi ayahnya 'hanya' wiraswastawan kecil yang harus menghidupi 6 anggota keluarga. Itulah yang mendorong Ulai ingin membaktikan diri pada keluarga, lebih-lebih sebagai anak sulung. Semua itulah yang membuat energi dan waktu Ulai habis hingga tak terpikir memiliki kekasih hingga kini. Akhir bulan ini Ulai dan Lindswell Kwok sebagai 2 olahragawan wushu terbaik Indonesia akan dikirim ke RRC untuk latihan persiapan Asian Games. Semoga makin berjaya!

Prestasi: 
- Medali perak nomor daoshu putra Kejuaraan Asia Singapura 2005
- Medali perak nomor gunshu putra Kejuaraan Asia Singapura 2005
- Medali perunggu nomor daoshu putra Kejuaraan Dunia Yunior Malaysia 2006
- Medali perunggu nomor gunshu putra Kejuaraan Dunia Yunior Malaysia 2006
- Medali perunggu nomor chanquan putra Kejuaraan Dunia Yunior malaysia 2006
- Medali emas nomor gunshu putra Kejuaraan Internasional Hong Kong 2010
- Medali emas nomor daoshu putra Kejuaraan Internasional Hong Kong 2010
- medali emas nomor chanquan putra Kejuaraan Internasional Hong Kong 2010
- Medali emas nomor daoshu putra Kejuaraan Internasional Beijing 2010
- Medali emas nomor chanquan putra Kejuaraan Internasional Beijing 2010
- Medali emas nomor gunshu putra Kejuaraan Internasional Beijing 2010
- Medali emas nomor daoshu & gunshu putra SEA Games Palembang 2011
- Medali emas nomor gunshu putra SEA Games Myanmar 2013
- Medali emas nomor daoshu putra SEA Games Myanmar 2013
- Medali perak nomor chanquan putra SEA Games Myanmar 2013
(MGH/Foto: Bolanews) 

LENGGANG JAKARTA - Andi Meriem Mattalatta



Dirgahayu 
Jakarta Ibu Kota RI 

SATE CUMI GORENG

Bahan:
Cumi-cumi   250 gr (bersihkan, potong kecil)
Telor ayam   1 btr
Tepung panir   100 gr
Tusukan sate   10 btg
Minyak goreng

Bumbu Halus:
Bawang putih   2 siung
Garam   1 sdt
Merica   1 sdt
Nanas parut   1 sdt

Cara Memasak:
1. Balur potongan cumi dengan bumbu yang sudah dihaluskan. 
2. Biarkan selama 1 jam.
3. Tusuki dengan tusukan sate.
4. Kocok telor. 
5. Balur sate cumi dengan tepung panir.
6. Celupkan ke kocokan telor.
7. Balur lagi dengan tepung panir.
8. Goreng sate dengan banyak minyak hingga kuning kecoklatan.
9. Angkat dan hidangkan.
(Resep: Ibu Tuti Soenardi/Kompas)

Minggu, 22 Juni 2014

NOVIA NURAINI : EMAS SEA GAMES SRIKANDI MUDA


Inilah salah satu srikandi andalan Indonesia di banyak kejuaraan internasional. Novia Nuraini dilahirkan tepat hari ke-24 bulan November tahun 1990 dari pasangan Agus Subijanto dengan Tri Yuli Ariantini. Meskipun mengharumkan nama bangsa lewat cabang olahraga panahan, dara berlesung pipit ini juga alumna D1 ITS jurusan komputer aplikasi bisnis. Tak hanya mampu meraih emas di nomor perorangan, ia juga telah mempersembahkan medali emas SEA Games nomor beregu putri bersama Safitri Eka Yuliani dan Ika Yuliana.

Prestasi:
- Medali emas panahan perorangan putri nomor recurve SEA Games Vientiane 2009
- Medali emas panahan beregu putri nomor recurve SEA Games Palembang 2011
(MGH/Foto:rcherz)

PROF. MASAKATSU TOZU : "BATIK INDONESIA TERINDAH DI DUNIA!"


Walaupun lahir dan tinggal di Negeri Sakura, kecintaan Guru Besar Fakultas Ilmu Politik dan Ekonomi Universitas Kokushikan Tokyo ini pada Indonesia jelas tak diragukan lagi. Tak hanya mengoleksi ribuan kain batik yang dibelinya dari seluruh pelosok Nusantara, Prof. Tozu juga mendirikan Japan Indonesia Cloth Cultural Association. Bagi Prof. Tozu, batik Indonesia adalah kain terindah di dunia!

Dengan keyakinan itu, Prof. Tozu mendirikan museum di kota kelahirannya, Kyoto. Di museum ini Prof. Tozu tak hanya membagi keindahan batik koleksinya yang kini mencapai 5500 helai, tapi juga memperlihatkan kekayaan kain tenun yang dikoleksinya sejak tahun 1970. Prof. Tozu juga aktif mengadakan pameran kain batik dan tenun di seantero Jepang, termasuk kimono yang dibuat dari kain batik. 

Perkenalan Prof. Tozu dengan kain Indonesia dimulai tahun 1960 ketika Beliau belajar budaya di Universitas Indonesia (UI). Sejak itu Beliau rajin berkeliling Indonesia untuk mengoleksi kain-kain khas Nusantara, terutama batik dan tenun.

Selain di Kyoto, Prof Tozu juga mendirikan Galeri Sarasakan di rumah Beliau di kawasan Machida, Tokyo. Selain berfungsi sebagai galeri batik, Sarasakan juga kerap mementaskan kebudayaan Indonesia seperti tari tradisional yang dibawakan anak-anak Jepang. Lebih membanggakan, istri sang Professor, Kaoru-San juga memiliki kecintaan yang sama terhadap budaya Indonesia. Tak heran, rumah pasangan ini sangat Indonesia dengan perabotan hingga pernak-pernik khas dari seluruh penjuru Nusantara! Bahkan ada 2 becak nangkring di halaman rumah. Begitu cintanya pada Indonesia, pasangan ini sering mengundang warga negara Indonesia yang tinggal di Jepang untuk berkunjung ke rumah mereka. 

Tidak hanya di lingkungan keluarga, 'virus' cinta Indonesia juga ditularkan Prof. Tozu pada para mahasiswa. Setiap tahun ada saja mahasiswa Beliau yang berkunjung ke Indonesia untuk mempelajari bahasa dan budaya Indonesia. Tak hanya mahasiswa Jepang, namun juga warga negara asing yang belajar di Kokushikan. Rata-rata ada 10 orang mahasiswa Beliau yang berkunjung ke Indonesia setiap tahunnya. Prof. Tozu sendiri tak pernah absen mengunjungi para pengrajin batik di Yogyakarta setiap tahun. Tak hanya untuk melengkapi koleksi, namun juga memberi semangat agar mereka tak berhenti berkarya.

Di balik kecintaan Beliau pada budaya Indonesia, Prof. Tozu rupanya menyimpan keprihatinan pada budaya Jepang yang justru makin ditinggalkan orang-orang Jepang sendiri. Salah satunya tekni shibori (semacam jumputan) yang kini di ambang kepunahan. Memuji kecintaan sebagian besar orang Indonesia pada kekayaan budaya sendiri, Prof Tozu berharap teknik shibori bisa ditransfer ke Indonesia agar dapat lestari. Kalaupun tak bisa bertahan di Jepang, Prof. Tozu berharap shibori dapat lestari di Indonesia. 
(MGH/Foto: Universitas Kokushikan)

JUS LECI VANILA

Bahan:
Yoghurt vanila   200 gr
Leci kaleng   100 gr (tiriskan)
Es krim vanila   3 scoop
Susu kental manis   2 sdm
Es batu serut 100 gr
Sirop merah   30 ml

Topping:
Melon hijau   100 gr
Melon oranye   100 gr
Nangka   5 mata (iris tipis panjang)
Arbei   6 buah (belah 4)

Cara Membuat:
1. Cetak melon bentuk bulat kecil menggunakan mould (sendok kecil berbentuk bulat).  Sisihkan.
2. Blender yoghurt, es krim, susu kental manis, leci, dan es batu serut hingga lembut dan tercampur rata.
3. Tuang campuran yoghurt dalam mangkok.
4. Simpan dalam lemari pendingin hingga beku.
5. Taburkan aneka buah dalam mangkok berisi bubur yoghurt dingin.
6. Sajikan dingin.

Info saji:
Untuk: 3 porsi
(Resep: Ayu/Nyata)

Sabtu, 21 Juni 2014

ARDIANSYAH : DULUNYA SAKIT-SAKITAN


Ketangguhannya telah berkali-kali teruji, tak hanya di arena gulat namun juga di kehidupan nyata bahkan sejak ia masih kecil. Ketika usianya baru 2 tahun, Yayan (nama panggilan Ardiansyah) sakit patah hingga tak bisa bicara. Meski kedua orangtuanya Edi Darma dan Nurhasanah sudah membawa Yayan ke RSU Samarinda, namun Yayan tak kunjug sembuh. Untunglah lewat salah seorang tetangga yang mempunyai keahlian pengobatan alternatif, Yayan bisa sembuh. Meski demikian, Yayan kecil sakit-sakitan hingga disisihkan teman-temannya. 

Keadaan berubah setelah Yayan menekuni olahraga gulat. Tidak hanya jadi jauh dari segala penyakit, Yayan mampu berprestasi hingga tingkat internasional. Tak hanya puja-puji, banyak yang mendekati ingin jadi temannya. Tetap, cobaan datang menguji Yayan. 

Tahun 2008, anak ke-3 dari  bersaudara ini menjadi korban penipuan hingga hampir seluruh uang bonus prestasinya raib. Gagallah rencana Yayan membangun rumah untuk orangtuanya. Toh ia tetap membiayai kedua orangtua menunaikan ibadah haji. Yayan memang anak berbakti. Dalam situasi apapun, ia selalu meminta restu orangtuanya walaupun hanya bisa lewat telefon. Begitu pula bila ia akan bertanding, termasuk saat di luar negeri. 

Tahun 2013 Yayan dan keluarganya mendapat 2 cobaan besar. Pertama rumah Orangtua Yayan di Samarinda ludes dilalap si jago merah. Cobaan kedua terjadi ketika Yayan yang sedang mengendarai sepeda motornya tanpa sengaja menciprati pengguna jalan lain. Saat itu memang habis hujan dan Yayan yang sedang terburu-buru akan menghadiri pembukaan pekan olahraga daerah tanpa sadar menerobos genangan air. Akibatnya, pengguna jalan yang tidak terima terciprat air dari motor Yayan langsung mengeroyok Yayan dibantu teman-temannya. Yayan luka cukup parah hingga sulit berbicara. Yang patut diacungi jempol, bukannya membalas dengan cara preman, Yayan memilih menyelesaikan kasus main hakim sendiri tersebut dengan jalur hukum dengan melaporkannya pada pihak berwajib.

Meskipun Yayan dan keluarganya bermukim di Samarinda (Kalimantan Timur), namun sejatinya ia lahir di Sorong (Papua) tanggal 19 September 1983. Yang juga menarik, kelima saudara kandung Yayan menekuni olahraga gulat dan berhasil menjadi pegulat-pegulat berprestasi nasional dan internasional, termasuk 2 saudara perempuannya. Ardiansyah adalah kakak kandung pegulat kaliber dunia Muhammad Aliansyah.

Prestasi:
- Medali emas gulat gaya romawi 50 kg putra SEA Games Vientiane 2009
- Medali perak gulat gaya romawi 50 kg putra SEA Games Palembang 2011
(MGH/Foto: Antara)

BEBEK SAMBAL BALI

Bahan:
Bebek muda   4 ptg
Jeruk nipis   3 buah
Kaldu bubuk rasa ayam  1 bks
Air   750 ml
Minyak goreng   1 l/6 sdm (untuk menumis)

Sambal:
Cabe keriting   50 grm
Bawang merah   5 siung
Gula merah   2 sdm
Terasi   1 sdt
Garam   1/2 sdt

Cara Memasak:
1. Sambal:
- Haluskan cabe keriting, bawang merah, gula merah, dan terasi.
-Tumis sambal hingga harum.
- Tambahkan garam. Aduk rata.
- Biarkan hingga matang.
- Angkat dan sisihkan.
2. Potong-potong jeruk nipis.
3. Lumuri bebek dengan perasan jeruk nipis. 
4. Ratakan dan biarkan 30 menit. 
5. Masukkan bebek, air, dan kaldu bubuk ke dalam panci. Aduk rata.
6. Nyalakan kompor lalu rebus hingga air habis. Angkat.
7. Goreng bebek hingga matang. Angkat dan tiriskan.
8. Sajikan dengan sambal Bali.

Info Saji:
Untuk: 4 porsi (384 kal/porsi)

Tips:
- Agar daging bebek empuk bisa dilakukan dengan cara:
* Rendam semalaman dalam air soda, cuci bersih, baru diolah. Rasa soda akan hilang setlah daging diolah.
* Masak dengan panci presto selama 15 menit. Langsung buka tutupan uap dan jangan didiamkan terlalu lama agar daging bebek tidak hancur (ingat, daging bebek mudah hancur).
* Rebus daging bebek dalam air biasa yang banyak (hingga dagingnya terendam). Biarkan hingga air habis.
- Dari ketiga cara di atas, yang membedakan adalah perebusan dengan panci presto tidak hanya membuat daging beebk menjadi empuk namun juga tulangnya lunak.
(Sumber: Dapur Umami)

Jumat, 20 Juni 2014

ERLINAWATI : ASAL INDONESIA JUARA!

Erlinawati (kadang ditulis dengan Erlinawati Ch) yang biasa disapa Elly adalah olahragawati cabang menembak yang tergolong senior. Sudah sangat sering ia mewakili Indonesia di berbagai turnamen menembak internasional. Wanita bernama lengkap Erlinawati Chalid ini adalah pemegang medali emas menembak nomor 50 m rifle prone perorangan putri SEA Games Vientiane 2009. Dari ajang yang sama, Elly juga membawa pulang medali perak beregu putri untuk nomor 50 m rifle prone bersama Maharani Ardy dan Rachma Saraswati. Prestasi ini jelas peningkatan dari SEA Games 2007 di Muangthai kala Elly meraih 2 perunggu dari nomor yang sama. Bedanya di Muangthai Elly tampil trio dengan Yossheefin Shilla Prasasti dan Inca Ferry di nomor beregu. Berbeda dengan olahragawan cabang menembak yang umumnya anggota TNI atau Polri, Elly adalah karyawati swasta di Riau. 

Selain prestasi yang membanggakan, Elly mempunyai jiwa nasionalis dan jiwa besar yang patut diacungi jempol. Ambil contoh saat mengikuti Kejuaraan Menembak se-Asia Tenggara yang diadakan di Malaysia 2 tahun lalu. Elly berangkat atas biaya sendiri karena Indonesia memang tidak mengirim wakilnya bertanding di ajang tersebut. Atas izin Perbakin (induk organisasi olahraga menembak Indonesia), Elly bernagkat ke ajang tersebut meski harus menanggung sendiri seluruh biaya. hasilnya, Elly berhasil mempersembahkan medali perak untuk Indonesia, hanya kalah 2 poin dari penembak tuan rumah. 

Contoh lain terlihat di SEA Games Palembang 2011 saat yuniornya, Maharani Ardy, berhasil meraih medali emas nomor 50 m rifle prone putri, nomor yang pada SEA Games sebelumnya dijuarai Elly. Tidak ada rasa kecewa atau sedih, Elly tetap bersyukur medali emas dimenangkan Indonesia. Baginya, tak masalah siapa yang meraih medali emas asal Indonesia juaranya! Sungguh, nasionalisme dan sportivitas yang layak dijadikan teladan. 

Prestasi:
- Medali perunggu nomor 50 m rifle prone perorangan putri SEA Games Muangthai 2007
- Medali perunggu nomor 50 m rifle prone beregu putri SEA Games Muangthai 2007
- Medali emas nomor 50 m rifle prone perorangan putri SEA Games Vientiane 2009
- Medali perak nomor 50 m rifle prone beregu putri SEA Games Vientiane 2009
- Medali perak Kejuaraan Menembak Asia Tenggara (SEASA) Malaysia 2012
(MGH)

GADON CUMI PEDAS

Bahan:
Cumi-cumi   150 gr (bersihkan, potong kecil)
Udang   100 gr (kupas, potong kecil)
Cabe rawit   5 buah (iris halus)
Santan kental   100 ml
Telor ayam   1 btr
Daun pisang (dibuat takir)

Bumbu Halus:
Kemiri   4 btr
Ketumbar   1 sdt
Jahe kecil   1 iris
Kencur kecil   1 iris
Garam   1 sdt
Daun jeruk purut   1 lbr
Gula pasir   sedikit

Cara Memasak:
1. Campur cumi-cumi, udang, santan, telor, dan cabe rawit dalam mangkok. Aduk.
2. Masukkan bumbu halus. Aduk rata.
3. Ambil 5 mangkok kecil tahan panas atau takir daun pisang.
4. Bagi adonan menjadi 5 bagian.
5. Tuangkan ke mangkok atau takir.
6. Kukus dalam kukusan selama 15 menit.
7. Angkat dan sajikan.

Info Saji:
Untuk: 5 porsi (104 kal/porsi)
(Resep: Ibu Tuti Soenardi/Kompas)