Sabtu, 13 Oktober 2012

JEMPUN PISANG

Bahan:
Tepung terigu   150 gr
Telor ayam   1 btr (kocok lepas)
Pisang raja yang sudah masak   4 buah (lumatkan)
Gula pasir   3 sdm
Garam   sedikit
Air   secukupnya
Minyak goreng

Cara Membuat:
1. Campur tepung, gula, garam, telor, dan air sampai berupa adonan yang dapat dibentuk.
2. Masukkan pisang. Ratakan.
3. Panaskan banyak minyak di wajan.
4. Masukkan adonan sesendok demi sesendok.
5. Goreng sambil dikacau-kacau hingga warnanya kuning kecoklatan.
6. Angkat dan tiriskan.
(Resep: Nyonya Rumah/Kompas)

Jumat, 12 Oktober 2012

JUNIARTO SUHANDINATA : WASIT INTERNASIONAL YANG WAKIL PRESIDEN BAC


Saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Badminton Asia Confederation (BAC), adalah wasit bulutangkis kelas dunia asal Indonesia. Juniarto berasal dari 'keluarga bulutangkis'. Sang ayah, Suharso Suhandinata adalah tokoh bulutangkis internasional. Sementara kakaknya, Justian Suhandinata pernah memegang posisi Wakil Presiden International Badminton Federation (IBF). Keluarga Suhandinata juga mengelola PB Tangkas Specs Jakarta yang telah melahirkan banyak pemain bulutangkis kelas dunia seperti Icuk Sugiarto, Lius Pongoh, Joko Supriyanto, hingga ganda legendaris Indonesia Ricky Subagdja/Rexy Mainaky. (MGH/Foto: Nasional Post)

AYAM BUMBU CABE HIJAU

Bahan:
Ayam   1 ekor (potong-potong)
Jeruk nipis   1-2 buah
Garam   1 1/2 sdt
Cabe hijau   250 gr
Bawang merah kupas   100 gr (iris kasar)
Minyak goreng

Cara Memasak:
1. Remas-remas ayam dengan garam dan air jeruk nipis. Diamkan sekitar 15 menit.
2. Goreng sampai matang.
3. Sisihkan kira-kira 1 cangkir minyak bekas menggoreng ayam. 
4. Tumis bawang merah sampai layu.
5. Masukkan cabe hijau, aduk-aduk hingga cabe matang.
6. Bubuhi garam dan perciki air jeruk nipis.
7. Masukkan ayam goreng. Ratakan.
8. Angkat.
(Resep: Nyonya Rumah/Kompas)

Kamis, 11 Oktober 2012

JUSTIAN SUHANDINATA : MANTAN WAKIL PRESIDEN IBF


Justian Suhandinata adalah salah seorang putra tokoh bulutangkis nasional yang berpengaruh besar di tingkat internasional, Suharso Suhandinata.  Tak hanya mengurus PB Tangkas Specs yang diwariskan sang ayah, Justian juga telah membawa nama Indonesia ke tingkat dunia dengan mencapai posisi Wakil Presiden International Badminton Federation (IBF). Adiknya, Juniartopun menerjuni bulutangkis sebagai wasit kelas dunia. Sebagai Ketua Umum PB Tangkas Specs, kini Justian berkonsentrasi mengejar targetnya: melahirkan juara-juara dunia baru dari perkumpulan yang didirikan tahun 1951 itu. Sebelumnya, PB Tangkas Specs sudah mencetak banyak juara kelas dunia, mulai era Ade Chandra hingga Liliyana Natsir sekarang ini. (MGH/Foto: Sportiplus)

ARIE SMIT : CINTANYA HANYA UNTUK INDONESIA & SENI


Hendrikus Johanes Smit, dilahirkan dari keluarga pengusaha kaya di Belanda. Keluarganya pemilik Smit Expeditie, perusahaan ekspedisi yang didirikan pada tahun 1797.  Namun ketertarikannya pada negeri tropis dan seni  lukis begitu kuat hingga ia menolak meneruskan binis keluarganya dan memilih kuliah di Akademi Seni Rupa Rotterdam. Tak sampai lulus karena ia kemudian masuk dinas militer agar bisa berangkat ke Indonesia (kala itu masih Hindia Belanda). Dan keinginannya terkabul. Pria kelahiran Zaandam (Belanda) tanggal 15 April 1916 ini dikirim ke tanah tropis impiannya bersama 30 tentara Belanda lain dengan kapal laut (1938). Saat Jepang merebut Indonesia dari Belanda, Pak Arie termasuk yang ditawan dan dibuang ke Muangthai. Di sana, Beliau menjalani kerja paksa termauk membangun jembatan di atas sungai Kwai. Begitu dramatisnya kejadian itu, hingga pernah diabadikan dalam film berjudul The Bridge on the River Kwai. 

Setelah Jepang kalah dan Indonesia merdeka, Pak Arie tidak pulang ke Belanda. Beliau memilih masuk  Warga Negara Indonesia (1950). Mulailah kehidupan Beliau sebagai seniman di Bali. Sebagai pelukis, Pak Arie hanya melukis pemandangan. Menurut Beliau, itulah alasan utama orang-orang Barat datang ke Bali. Pak Arie hidup berpindah-pindah karena selalu mencari pemandangan untuk dilukis. Beliau memang sangat mengagumi keindahan panorama Bali yang istimewa karena merupakan perpaduan pantai, pegunungan, jalan berkelok. 

Namun, lebih dari karya-karya besarnya, Pak Arie akan selalu diingat karena jasanya melatih seni lukis pada anak-anak desa Panestanan, Ubud. Tahun 1960, waktu Pak Arie pertama kali datang ke Panestanan, desa itu sangat misin dan tertinggal. Pak Arie kemudian membeli puluhan meja dan alat-alat lukis untuk anak-anak desa itu. Beliaupun membimbing mereka belajar melukis. Tanpa memungut bayaran, Pak Arie membimbing anak-anak itu melukis. Hasilnya sangat membanggakan. Ratusa anak didiknya berhasil menjadi seniman lukis terkenal dan melahirkan gaya melukis baru yang disebut aliran Young Artist. Kalau Sahabat mengenal pelukis-pelukis Bali terkemuka seperti Nyoman Cakra, Ketut Tagen, Ketut Soki, atau Nyoman Londo, mereka adalah beberapa dari bocah Panestanan yang dulu belajar melukis pada Pak Arie. Desa Panestananpun bukan lagi desa miskin, tapi sudah berkembang menjadi pusat seni lukis yang makmur di Ubud. 

Kalau di kalangan seniman lukis dunia Pak Arie Smit dikenal sebagai pencetus aliran Young Artist, masih ada lagi 'gelar' yang diberikan masyakarakat Bali pada Beliau: Arsitek Kamar Mandi. Begini ceritanya: Di awal kedatangan Pak Arie di Bali awal era, 50-an masih sangat jarang rumah yang mempunyai kamar mandi sendiri. Warga biasa mandi di sungai. Padahal Pak Arie yang selalu tinggal di rumah penduduk tidak bisa mandi di sungai. Jadilah Beliau membangun kamar mandi sendiri di setiap rumah yang dijadikannya tempat tinggal sementara. Maklum, Beliau tinggal berpindah-pindah. Selama 60 tahun di Bali, Pak Arie telah pindah tempat tinggal sedikitnya 40 kali! Sejak tinggal di Indonesia, Pak Arie hampir tak pernah bepergian ke luar negeri kecuali ke Italia dan negeri leluhurnya, Belanda. Pak Arie menjelaskan, itu karena kecintaannya pada Indonesia yang begitu besar, hingga Beliau tak ingin meninggalkan negeri ini meski sebentar, kecuali ada hal yang sangat penting. Meski sudah tak aktif melukis karena penglihatannya sudah kabur, nama besar Pak Arie tetap mantap di jajaran pelukis kelas dunia. Tak jarang pelukis dari Eropa datang ke Bali untuk mencari Beliau untuk menunjukkan katalog karya mereka. 

Kini, di usianya yang mendekati 1 abad, Pak Arie tinggal di Villa Sanggingan, Ubud, Bali. Fisiknya sudah sangat lemah dan berjalanpun harus dibantu kruk. Namun ingatannya masih sangat tajam, bahkan lebih detail daripada rata-rata orang yang jauh lebih muda. Bicaranyapun masih jelas dan runtut. Pria istimewa yang memilih untuk tidak menikah sepanjang hidupnya ini dikenal tidak menyukai keramaian dan sangat selektif memilih tamunya. Pak Arie sudah bertahun-tahun tinggal di Villa Sanggingan dan diurus salah seorang karyawan penginapan, Pak I Wayan Wita. Menyimak perjalanan hidup Pak Arie, saya tak ragu menyimpulkan, cinta memang hanya untuk Indonesia dan seni. (MGH/Foto: Bidadari Art)

ES AVOKAD

Bahan:
Buah Avokad
Susu kental manis
Kopi ekstrak
Air gula
Air matang
Es serut

Cara Membuat:
1. Sediakan gelas tembus pandang.
2. Isi gelas dengan avokad yang sudah dikerok 1/3 bagian penuh. 
3. Tambahkan air matang, kopi ekstrak, susu kental manis, dan air gula.
4. Penuhi dengan es serut. 
(Resep: Nyonya Rumah/Kompas)

Rabu, 10 Oktober 2012

ASEP SANTOSO : SUMBANG EMAS DENGAN TAEKWONDO


Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta ini menyumbangkan medali emas cabang taekwondo di SEA Games  Palembang (2011) lalu. Asep bersama Daniel Danny Harsono dan Fazza Fitracahyo, berhasil menjuarai nomor poomsae beregu senior putra. 

Sehari-hari, Asep dikenal ramah dan humoris.  Di waktu senggang, Asep juga suka mendengarkan musik, terutama yang disuguhkan Mbah Surip, Superman Is Dead, Endank Soekamti, dan Bondan Prakoso & Fade2Black. Kalau acara TV, ia paling suka menonton Kick Andy. (MGH/Foto:Koleksi Pribadi)

MAKANAN INDONESIA DIAKUI TERLEZAT DI DUNIA


Kelezatan makanan Indonesia sudah diakui banyak orang. Bukan hanya orang Indonesia terutama yang telah atau pernah lama bermukim di negeri orang (hingga bisa membandingkan dengan makanan di negara lain) tapi juga orang-orang asing yang sudah mencicipi makanan Indonesia. Klaim bahwa makanan Indonesia terlezat di dunia juga bukan sekedar isapan jempol. Karena, meskipun soal lidah bisa berbeda-beda namun jajak pendapat tentang 50 makanan terlezat di dunia (The World's 50 Most Delicious Foods) yang diadakan situs pariwisata internasional CNNGo menempatkan makanan-makanan Indonesia di posisi-posisi atas. Bahkan, rendang Padang dan nasi goreng Indonesia menduduki peringkat 1 dan 2 makanan terlezat di dunia, sementara sate Madura mantap di urutan ke 14 dari 50 makanan terlezat di dunia! Sekedar info, nasi goreng disebut 'nasi goreng Indonesia' karena dalam hasil jajak pendapat juga ada nasi goreng Muangthai 'thai fried rice' yang menempati peringkat ke-22. CNNGo menyebutkan, perolehan suara untuk nasi goreng Indonesia unggul 10 kali lipat dibanding suara untuk thai fried rice. Selain itu, saya ingat saran Pak William Wongso, salah seorang pakar kuliner kita, agar menyebut nama makanan dengan diikuti wilayah asalnya untuk memperkenalkan kekayaan kuliner kita. 

Sahabat mungkin masih ingat, jajak pendapat tersebut diadakan tahun lalu dengan jumlah partisipan lebih dari 35.000 orang dari seluruh dunia. CNNGo sendiri merupakan anak media raksasa CNN yang bermarkas di Amerika Serikat. Di luar jajak pendapat tersebut, rendang Padang merupakan salah satu makanan Indonesia yang disukai orang-orang asing.  Seperti dikatakan Agus Priyanto, Executive Vice President Commercial Garuda Indonesia, rendang menjadi hidangan favorit para penumpang maskapainya, termasuk orang-orang asing. Bahkan tak sedikit penumpang asing yang sampai minta tambah! Di kelas bisnis, rendang Padang juga paling laris dipilih penumpang. Tak heran, rendang yang disiapkan untuk para penumpang selalu habis. Garuda memang selalu menyajikan makanan Indonesia untuk para penumpang mereka. Tak kurang seorang Ulrich Rozenthal, Menteri Luar Negeri Belanda, juga masuk jajaran bule  penikmat rendang. Hmmmm....(MGH/Foto: Istimewa)

ES CENDOL TAPE

Bahan:
Cendol warna hijau
Tape singkong yang sudah masak (empuk)
Sirop warna merah
Es serut

Cara membuat:
1. Tape dibuang seratnya dan diiris persegi. 
2. Sediakan mangkok. 
3. Isi dengan beberapa sendok cendol dan tape.
4. Tuangkan es serut di atasnya.
5. Siram dengan sirop merah.
(Resep: Nyonya Rumah/Kompas)

Selasa, 09 Oktober 2012

HARYO PRAMOE : PROMOSIKAN MASAKAN INDONESIA KE DUNIA DENGAN BAHASA DAERAH


Lahir dengan nama Haryo Probogiri, namun lebih dikenal para pemirsa TV sebagai Haryo Pramoe.  Tak hanya dikenal pemirsa di Indonesia, Chef Haryo juga tampil di acara 'Icip Icip' TV3 Malaysia dan Asian food Channel. Sebagai chef, lulusan Christelijke Hogeschool Noord Nederland ini  memang sudah matang pengalaman internasional. Dengan keahliannya memasak, ia telah bekerja selama belasan tahun di hotel, restoran, dan resort berkelas di Belanda, Amerika Serikat, dan Kanada. Toh, ia tetap mendedikasikan pengalaman dan kebisaannya untuk memajukan kuliner negeri sendiri. 

Haryo lahir 8 Maret 1975. Ia cucu pendiri PWI (persatuan Wartawan Indonesia) dan Menteri Perekonomian di era Presiden Soekarno, Sumanang. Haryo punya hobi segala yang berhubungan dengan kegiatan luar ruangan: motor, mendaki gunung, jalan-jalan di gunung, wisata, menyelam, dan memasak di alam terbuka dengan bahan-bahan dari alam sekitarnya. Jadi, siapa bilang cowok yang  jago masak itu kecewek-cewekan? Haryo juga punya hobi 'sangar' lainnya, musik metal! Ia bahkan pernah mengasuh kelompok metal yang hobi tampil angker di panggung, Parau. Haryo sendiri penggemar grup metal Seringai. Ayah dari Muhammad Yoda ini jago lho, ngedrumnya. 

Di samping kesibukannya mengasuh acara masak memasak di TV dan menjadi konsultan usaha makanan-minuman, Chef Haryo aktif mengelola www.indonesianfoodchannel.com, situs kuliner Indonesia yang dicita-citakan Haryo untuk dikembangkan menjadi saluran TV kuliner Indonesia pertama.  Impiannya, TV kuliner itu menyiarkan acara kuliner Indonesia 24 jam sehari. Tujuannya, mempromosikan masakan Indonesia ke tataran internasional. Di waktu luang, Haryo juga suka melukis dan bermain skateboard di jalan depan rumahnya di Graha Cinere, Depok (Jawa Barat). Tambahan informasi untuk Indonesian Food Channel, meski mempunyai misi mempromosikan masakan Indonesia kepada dunia, namun situs ini menggunakan pengantar bahasa Indonesia dan daerah-daerah Indonesia! Lho kok? Tenang, ini memang disengaja Haryo untuk memperkenalkan bahasa Indonesia dan kekayaan bahasa daerah kita. Harapan Haryo, orang-orang asing yang ingin belajar masak makanan Indonesia jadi belajar bahasa Indonesia atau bahasa daerah kita juga. Kalau malas belajar bahasa dan maunya belajar masak saja? Ya nggak masalah, toh ada teks bahasa Inggrisnya. 

Website: www.dapurharyo.com. Twitter: @chefharyo Email: haryopramoe@yahoo.com  Telefon bisa ke nomor 0821 229 822 98/0818 757 465 atau 0857 187 593 30 dengan Soni, manajernya. (MGH/Foto:Koleksi Pribadi)

KUALITAS BUAH INDONESIA LEBIH UNGGUL


Buah-buahan dalam negeri terbukti lebih segar dan unggul dibanding buah impor. Kandungan vitamin C dan A pada mangga lokal misalnya, terbukti 10 kali lebih tinggi dibanding pada Apel impor yang menjadi favorit buah tangan sebagian masyarakat Indonesia. Tak hanya itu, buah-buahan dalam negeri jelas lebih segar dibanding buah impor yang telah lama tersimpan dengan mengalami proses pengawetan, ditambah perjalanan panjang untuk sampai ke pasar Indonesia. Pendeknya, kualitas buah impor jelas telah menurun dibanding buah dalam negeri yang langsung diangkut dari kebun petani.

Umumnya, buah-buahan impor disimpan selama 6 bulan-1 tahun. Tampilan luarnya memang bisa dipertahankan lewat teknik penyinaran atau dilapisi lilin. Hingga yang terpajang di depan mata kita adalah buah-buahan impor yang secara kasat mata cantik dan mengundang selera. Namun, kandungan vitaminnya sudah jauh merosot. Meski ada juga buah impor yang tidak melalui proses penyimpanan yang panjang dan langsung dipasarkan, namun distribusinya terbatas di tempat-tempat perbelanjaan premium dengan harga yang 'premium' pula. 

Penampilan inilah yang antara lain membuat buah-buahan dalam negeri kalah bersaing dengan buah impor. Padahal soal rasa, buah-buahan Indonesia lebih unggul. Salah satu contoh saja yang saya rasakan sendiri, jeruk Siem (jenis jeruk yang besarnya sedang, berkulit halus mengkilat dan berwarna hijau kekuningan) rasanya jauh lebih enak dengan air yang jauh lebih banyak pula dibanding jeruk impor dari Cina yang populer. Saya  pernah menanyakan pada orang-orang sekitar, mengapa lebih suka membeli jeruk impor Cina daripada jeruk dalam negeri yang rasanya lebih enak. Sebagian besar menjawab, jeruk Cina lebih murah. Alasan lain yang, jeruk Cina tampilannya lebih menarik dengan ukuran lebih besar, warna kekuningan, dan masih ditambah kemasan kardus yang menarik hingga terjaga bentuknya. Apalagi masing-masing jeruk Cina selalu dibungkus dalam plastik. 

Soal tampilan ini pernah dijawab Reza Tirtawinata, Kepala Divisi Laboratorium dan Riset PT Mekar Unggul Sari, pengelola Taman Wisata Mekarsari (Bogor). Menurutnya, tampilan buah dalam negeri kurang menarik karena proses distribusi yang ala kadarnya. Jangankan tentang kemasan dan pengepakan, pengangkutannyapun ditumpuk-tumpuk dengan transportasi seadanya. Bahkan tak jarang, buah-buahan yang baru dipanen dari kebun petani ini ditekan-telan dalam truk pengangkut. Bandingkan dengan buah impor yang diangkut dalam wadah khusus dengan kendaraan khusus berpendingin pula. 

Lebih mendasar lagi, lahan perkebunan buah-buahan di Indonesia sangat minim. Hampir tidak ada perkebunan buah yang besar. Sebagian besar buah-buahan dalam negeri dihasilkan dari pekarangan rumah.  Informasi dari Karen Tambayong, Ketua Komite Tetap Pengembangan Pasar Pertanian Kadin Indonesia, rata-rata petani buah hanya memiliki lahan seluas 0,3-0,5 hektar. Belum lagi bicara soal teknologi dan pengelolaan tanaman buah pasca panen yang masih amat tertinggal dari negara-negara pengimpor buah seperti Australia atau Muangthai. Lebih ironis, para petani buah kita selalu berada di pihak yang dirugikan. Tak hanya bisa menjual buah pada tengkulak, petanipun tak mempunyai nilai tawar dalam penentuan harga komoditi. Harga buah sepenuhnya ditentukan tengkulak secara sepihak. Jadi bisa ditebak, apa yang diterima para petani jauh di bawah yang semestinya. Hargapun  bisa berubah secepat kilat tergantung 'mood' tengkulak. Saat panen raya, harga buah juga makin merosot.  

Kendala lain, belum ada asosiasi yang rapi untuk mendistribusikan hasil panen petani buah. Di Indramayu yang merupakan penghasil mangga, saat panen banyak mangga yang membusuk merana karena tak terbeli oleh tengkulak saking melimpahnya hasil panen. Padahal mestinya buah-buahan ini bisa diekspor. Tapi itulah, belum ada asosiasi yang membantu para petani mengekspor hasil kebun mereka. Meski ada beberapa perusahaan yang menawarkan untuk mengekspor mangga dari Indramayu, namun hingga kini tak kunjung terealisasi karena para petani harus menanggung sendiri biaya transportasi dan pengepakan standar internasional yang amat mahal bagi para petani kita. Produksi buah dalam negeripun masih tergantung musim kareana belum diterapkannya teknologi. Akibatnya, banyak pedagang lebih suka menjual buah-buahan impor meski sebenarnya kualitasnya di bawah buah dalam negeri. Contohnya, Rumah Durian Harum di Jakarta. Toko khusus durian ini menjual durian montong asal Muangthai yang amat populer di Indonesia. Pengelola toko, Alan, mengakui secara kualitas durian montong kalah dibandiung durian Petruk yang asli Indonesia. Tapi, tokonya 'terpaksa' menjual durian montong karena durian Petruk ketersediaannya tidak tentu, tergantung musim. 

Soal harga buah-buahan dalam negeri yang justru lebih mahal daripada buah-buahan impor, dijelaskan Roedhy Poerwanto, Guru Besar Hortikulturan IPB. Menurut Roedhy, belum ada seleksi mutu di tingkat produsen buah adalam negeri. Buah-buahan yang bagus bercampur dengan buah-buahan yang jelek bahkan busuk dan diangkut ke pasar. Hasilnya setelah dipilah oleh pedagang, rata-rata 40-60 persen buah yang dikirim produsen tidak layak jual dan harus dibuang. Akibatnya, harga buah dalam negeri melonjak karena harus menanggung transportasi buah-buahan tak layak jual tadi. Sementara buah impor dapat ditekan ongkos transportasinya karena telah diseleksi di tingkat petani. 

Di tengah gempuran buah-buahan impor dan berbagai masalah dalam pengembangan buah-buahan dalam negeri, tetap ada pihak-pihak yang peduli dan berinisiatif menggairahkan pasar buah-buahan negeri sendiri. Sebut saja Kem Chicks, toko swalayan premium milik Bob Sadino yang berlokasi di Pacific Place dan Kemang. Di toko yang mayoritas konsumennya orang asing ini, buah-buahan dalam negeri sangat digemari pembeli. Tak hanya menyediakan tempat khusus untuk buah-buahan dalam negeri, Kem Chicks juga akan menambah porsi buah dalam negeri karena tingginya minat konsumen.

Di pasar tradisionalpun sebenarnya cukup banyak buah dalam negeri berkualitas bagus. Namun di lapangan, buah-buahan tersebut dipasarkan dengan nama berbau impor. Durian asal Bogor yang rasanya lebih enak daripada durian Montong misalnya, dinamai 'Montong lokal'. Masih ada yang lain. Kalau Sahabat menemukan pepaya California dan pepaya Hawaii di swalayan, percayalah itu bukan impor dari negeri Oom Bama. Kedua jenis pepaya itu asli Indonesia, pengembangan dari varietas 'IPB 3/Carisya' dan 'IPB 9/Callina' temuan IPB. Semoga ini bukan gambaran mental inferior sebagian orang Indonesia. (MGH/Foto: Baltyra)

CENDOL

Bahan:
Tepung hunkwee   1 bks
Air daun suji

Cara Membuat:
1. Untuk 1 bagian tepung hunkwee beri 5 bagian air daun suji.
2. Campur tepung dan air dalam panci lalu rebus sambil diaduk-aduk hingga kental.
3. Angkat dan saring dengan saringan cendol yang sudah diletakkan di atas panci berisi air.
4. Aduk-aduk dan tekan-tekan dengan centong hingga semua cendol keluar dan terendam air. 
5. Ganti air dengan air dingin.
6. Rendam cendol hingga dingin lalu tiriskan di saringan.

Tips:
Air daun suji bisa diganti air dan pewarna makanan hijau.
(Resep: Nyonya Rumah/Kompas)

Senin, 08 Oktober 2012

SUHARSO SUHANDINATA : DIABADIKAN DI PIALA DUNIA BEREGU YUNIOR


Tak hanya menghasilkan atlet-atlet bulutangkis berkelas dunia (meski sejak awal tahun 2000 prestasi makin menurun), Indonesia juga mempunyai tokoh-tokoh bulutangkis kelas dunia yang berperan di balik layar. Salah satunya, Suharso Suhandinata. Ialah tokoh di belakang 'perkawinan' 2 organisasi bulutangkis dunia, International Badminton Federation (IBF) dan World Badminton Federation (BWF) di tahun 1981. Saat itu, beliau menjabat sebagai Ketua Bidang Luar Negeri PB PBSI. Kehandalan melobi kedua pihak yang berseteru membuat Beliau dijuluki 'The Diplomat'. Bukti pengakuan dunia terhadap peran 'Sang Diplomat' pun tampak dari diabadikannya nama Beliau sebagai nama piala kejuaraan yunior beregu WBF sejak 2009! Berkat kegigihan Beliau pula, bulutangkis akhirnya dipertandingkan di Olimpiade. 

Pak Suharso lagi tahun 1916 dan tutup usia di tahun 2010. Peran Beliau sangat besar untuk olahraga bulutangkis internasional maupun nasional. Di dalam negeri, hingga kini keluarga Beliau mengelola PB Tangkas Specs Jakarta yang banyak menelorkan atlet-atlet bulutangkis andalan Indonesia. Dua dari 4 anaknya, Justian dan Juniarto, hingga kini meneruskan perjuangan sang ayah di jalur olahraga bulutangkis. Semasa hidup, Mendiang berahabat dengan Dick Sudirman dan Stellan Mohlin yang juga tokoh-tokoh bulutangkis dunia. (MGH/Foto: Paperblog)

ES CAMPUR

Bahan:
Kolang-kaling
Agar-agar bubuk warna merah   1/2 bks
Kelapa muda
Avokad
Nanas
Cincau
Sirop merah
Susu kental manis
Es batu/es serut
Air   
Air matang

Cara Membuat:
1. Rebus agar-agar bubuk dengan 250 cc air hingga mendidih. 
2. Tuang di tempat ceper. Dinginkan.
3. Potong persegi 1 cm.
4. Iris tipis kolang-kaling lalu rebus dengan air dan sedikit gula. 
5. Sediakan gelas atau mangkok, isi dengan macam-macam bahan yang telah disiapkan.
6. Beri air matang secukupnya.
7. Penuhi wadah dengan es  lalu tuangi sirop.
8. Tambahkan sedikit susu kental manis.
(Resep: Nyonya Rumah/Kompas)

Minggu, 07 Oktober 2012

JONATHAN CHRISTIE : 3 MEDALI DARI OLIMPIADE PELAJAR ASIA TENGGARA


Panggil saja ia 'Joe'.  Atlet bulutangkis belia asuhan PB Tangkas Specs ini berhasil meraih 2 medali emas dan 1 perak dalam ajang Olimpiade Pelajar se-Asia Tenggara di Jakarta (2009). Lahir di Jakarta 15 September 1997, si keren ini juga pemain film lho. Aktingnya bisa dicermati di film bertema bulutangkis, 'King'. Di film itu Joe memerankan tokoh Arya. Bagi yang sudah pernah bertemu langsung, putra pasangan Andrea Adi Siswa dan Marlanti Djaja ini dikenal sebagai pribadi yang ramah dan murah senyum. Iapun selalu melayani para penggemarnya dengan sabar. Di lapangan bulutangkis, Joe memag lebih dikenal sebagai atlet tunggal, Namun sebenarnya iapun jago bermain di nomor ganda putra, bahkan sering menggondol gelar juara ganda putra. (MGH/Foto:koleksi Pribadi)

SATE UDANG BAKAR RICA

Bahan:
Udang jerbung   300 gr (kerat punggung)
Air jeruk lemon   1 sdt
Garam   1/2 sdt
Merica bubuk   1/4 sdt
Daun jeruk   5 lbr (buang tulangnya, rajang)
Gula pasir   1/4 sdt
Minyak goreng   50 ml (untuk menumis)
Tusuk sate   19 btg

Bumbu:
Bawang merah   8 btr
Cabe rawit   5 buah
Cabe merah keriting   5 buah
Jahe   2 cm
Tomat   1 buah/100 gr

Cara Memasak:
1. Lumuri udang dengan air jeruk lemon, garam, dan merica bubuk.
2. Diamkan 15 menit dalam lemari es.
3. Gerus bumbu.
4. Panaskan minyak goreng lalu tumis bumbu halus dan daun jeruk hingga harum.
5. Masukkan garam dan gula pasir. Aduk rata lalu angkat.
6. Tambahkan air jeruk lemon. Aduk rata.
7. Lumuri udang dengan tumisan bumbu.
8. Diamkan 30 menit.
9. Tusukkan udang ke tusuk sate.
10. Bakar udang sambil diolesi sisa bumbu dan dibolak-balik hingga matang dan harum.

Info Saji:
Untuk: 19 tusuk.

Tips:
Agar lebih mudah mengerat punggung udang, gunakan gunting.
(Resep: Philips)

Sabtu, 06 Oktober 2012

ALEXANDRA ASMASOEBRATA : DARA BELIA JUARA FORMULA


Dara belia ini adalah wakil Indonesia di arena adu pacu F3. Di olahraga yang langka kaum hawa ini, prestasinyapun membanggakan. Andra, demikian sapaannya, berhasil menduduki puncak klasemen kategori Asia pada Asian Formula Renault (AFR) 2011. 

Lahir 23 Mei 1988 dari seorang ibu bernama Sofia Muri Mardiana, Andra bercita-cita menjadi pembalap F1 dan bisa berbuat lebih banyak untuk Indonesia. Bakat pembalapnya diwarisi dari sang ayah yang juga pembalap dan mantan politikus: Alex Asmasoebrata. Andra mempunyai 2 orang saudara: Ahmad Zulkarnaen dan Elly Widyawati. Andra bertinggi-berat 165 cm/50 kg dan beragama Islam. Tidak main-main terjun sebagai pembalap kelas dunia, alumnus SMA Al Azhar ini membentuk manajemennya sendiri: Alexandra Asmasoebrata Management. Selain sibuk mengharumkan nama Indonesia di arena balap formula internasional, Andra laris menjadi model iklan dan belakangan membawakan acara balap F1 di KompasTV.

Website: www.alexandra-asmasoebrata.com. Email: alexaasmaseobrata@yahoo.com. Andra juga bisa dikontak melalui manajemennya di (021) 7245089 / 7203558atau  Jl. Cikajang No.60 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12170.

Prestasi:
- Juara Asian Formula Campus (2005)
- Juara Asian Karting Open Championship/Senior Rotax Max (2008)
- Juara 3 Asian Formula Renault Seri 1/Zhuhai International International Circuit (2008)
- Juara 3 Asian Formula Renault Seri 9 & 10 /Zhuhai International Circuit (2009)
- Juara 2 Asian Formula Renault/Asia Challenge (2011)
- Juara 3 Asian Formula Renault/International Challenge (2011)
(MGH/Foto: Koleksi Pribadi)

WINGKO COKLAT TEPUNG SUKUN

Bahan:
Gula pasir   150 gr
Margarin   75 gr
Telor ayam   2 btr
Tepung ketan   150 gr
Tepung sukun   50 gr
Kelapa setengah tua   100 gr (kupas dan parut)
Coklat bubuk   25 gr
Air hangat   100 ml
Garam   sedikit

Cara Membuat:
1. Campur coklat bubuk, garam, dan air hangat. Larutkan.
2. Kocok 1/2 gula dengan margarin sampai gula hancur. Sisihkan. (Kocokan 1)
3. Kocok 1/2 gula sisanya dengan telor ayam sampai kental. Angkat. (Kocokan 2)
4. Letakkan kelapa parut, tepung ketan, tepung sukun, dan larutan coklat ke dalam baskom.
5. Tuangkan Kocokan 1 dan Kocokan 2. Aduk sampai rata.
6. Tuang adonan ke dalam cetakan yang telah dialasi kertas roti dan diolesi margarin.
7. Panggang dalam oven hingga matang (sekitar 45 menit). Angkat.
8. Hidangkan.

Info Saji:
Untuk: 16 potong (139 kal/ptg)
(Resep: Ibu Tuti Soenardi/Kompas)

Jumat, 05 Oktober 2012

MUGIYONO KASIDO : PENARI BERBASIS TRADISI DI PANGGUNG INTERNASIONAL


Mugiyono Kasido adalah penari kontemporer berbasis tradisional. Akarnya sebagai penari tradisional dipengaruhi keluarganya yang seniman tradisi. Bagaimana tidak, kakek buyut hingga ibunya semua berprofesi sebagai dalang! Tak heran, pengetahuan Mugi tehadap wayang sangat mendalam dan menginspirasinya dalam menciptakan karya-karya tari. Jauh ke belakang, gerakan wayang orang pula yang dijadikan referensi oleh Mugi kecil saat mulai belajar menari. Berbekal bakat dan dasar tari tradisional, Mugi kemudian belajar menari ke banyak tokoh seni tari di Solo (Jawa Tengah). Hasilnya, Tak hanya mampu menyejajarkan diri dengan para penari papan atas negeri ini, Mugipu telah tampil di panggung-panggung internasional sejak tahun 1995.

Kiprah internasional dimulai Mugi di Jerman, berkolaborasi dengan penari-penari asal Inggris, Israel, dan tentunya, tuan rumah sendiri. Itu dalam pementasan tari kolaborasi 'Some Shine'. Pada kesempatan itu, Mugi membawakan tari bernuansa Jawa. Sementara penampilan tunggalnya diawali di Korea Selatan, membawakan tari tentang Bimasuci yang mencari jati diri. Hingga kini Mugi masih kerap berkeliling dunia menampilkan tari karyanya, baik secara kolaborasi maupun tunggal. Kini, negara-negara seperti Amerika Serikat, Australia, Afrika Selatan, Singapura, Hongkong, Taiwan, Jepang, Denmark, Portugal, Belgia, Belanda, Inggris, Perancis, Swedia, dan Irlandiapun sudah dijelajahinya untuk menampilkan keindahan budaya Indonesia. 

Mugi tinggal bersama istrinya yang juga manajernya, Nuri Aryati, dan 3 anak mereka  di sebuah rumah berhalaman luas di Jl. Dewa Ruci, Krapyak, Kartasura (Jawa Tengah). Di pekarangan depan rumahnya, dibangun semacam panggung kecil untuk berlatih menari. Tidak sendiri, karena 2 dari 3 anaknya mewarisi bakat dan minat tari dari sang ayah. Halaman rumahnya sendiri luasnya 2800 meter dan dipagari rumpun pohon bambu. Wow! Hebatnya, Mugi membuka rumahnya untuk siapa saja yang mencintai seni. Ia menyediakan studio tari lengkapmdengan segala perlengkapannya untuk anak-anak sekitar rumahnya yang berminat latihan menari. Tak hanya itu. Mugi dan sang istri juga menyediakan bis khusus untuk jemput-antar para pelajar yang berminat menonton pertunjukan tari Mugi. Asyiknya, semua itu gratis!  Bersama sang istri pula, Mugi mengelola kelompok tari Mugi Dance.

Website: www.mugidance.org  Kontak bisa melalui manajer yang juga istrinya, Nuri di Telp. 0812 298 6479 atau email: info@mugidance.org
(MGH/Foto: Mugi Dance)

KERONCONG ETNOMUSIKOLOG DI AMERIKA SERIKAT

Tak banyak diberitakan di Indonesia, ada kelompok musik keroncong yang istimewa di Amerika Serikat. Bukan hanya istimewa karena dibentuk dan bermarkas di negeri yang jauh dan  dianggap barometer musik dunia, namun juga karena para anggota kelompok tersebut terdiri dari orang-orang Amerika. Lebih istimewa, mereka adalah para etnomusikolog, ahli musik etnik! Nama kelompoknya Orkes Keroncong (OK) Pantai Barat. Ya, kelompok ini memang didirikan di kawasan pesisir barat Amerika, tepatnya California. Jadilah mereka menamakan kelompoknya 'Pantai Barat'. 

Adalah Russell (Russ)  Skelchy, peneliti musik etnik yang bekerja di University of California yang memperkenalkan keroncong pada rekan-rekan sejawatnya. Russ memang sangat mengenal musik keroncong. Tak hanya menikmati, sekarang Russ sedang menyusun tesis tentang musik keroncong. Keunikan OK Pantai Barat adalah cara memainkan alat musik yang berbeda dengan kelaziman sehingga irama yang dihasilkan terdengar khas dan berbeda. Maklum, personilnya para pakar musik etnik! Tapi soal instrumen, mereka tetap menggunakan alat-alat musik yang biasa digunakan kelompok keroncong lain.(MGH)

TAHU KUAH PEDAS

Bahan:
Tahu putih   6 ptg (potong segitiga)
Minyak goreng   2 sdm
Bawang Bombay   1/4 buah (iris tipis)
Daun bawang   1 btg (potong-potong)
Seledri   1 btg (cinccang halus)
Air   300 ml
Garam   secukupnya
Gula pasir   secukupnya

Cara Memasak:
1. Panakan minyak goreng.
2. Tumis bawang Bombay dan bumbu halus hingga harum.
3. Masukkan tahu putih. Aduk rata.
4. Tuang air, masukkan daun bawang, seledri, garam, dan gula pasir.
5. Tunggu hingga matang.
6. Angkat dan sajikan.

Info Saji:
Untuk: 3 porsi
(Resep: Yeni Ismayani/Sedap Bintang)

Kamis, 04 Oktober 2012

TOHPATI : MENEMBUS PASAR MUSIK DUNIA LEWAT 4 ALBUM


Diam-diam, musisi papan atas ini telah melahirkan 4 album internasional di bawah label MoonJune Records yang bermarka di New York (Amerika Serikat). Keempat album itu: 'Patahan' dan 'Demi Masa' dari proyeknya bersama beberapa musisi jazz Simak Dialog, 'Save The Planet' dari proyeknya Tohpati & Ethnomission, serta 'Riot' garapan Tohpati Bertiga. Yang terakhir ini trio yang digawanginya bersama 2 musisi handal lainnya, Indro Hardjodikoro dan Bowo). Tak hanya rekaman, Tohpati telah tampil di panggung-panggung musik di beberapa negara. Bersama Ethnomission, ia telah unjuk kebolehan di Brasil, Belanda, dan Jerman. Sedangkan Malaysia dan Nepal ditaklukkannya bersama 'proyek'nya yang lain, Simak Dialog.

Minatnya pada musik mulai tumbuh saat usia 4 tahun karena sering melihat sang paman bermain gitar. Tohpati kecil bahkan mantap belajar gitar di Yayasan Musik Indonesia. Menginjak remaja, ia mulai bermain dalam band yang dibentuknya bersama kakak-kakaknya. Namun namanya mulai diperhitungkan di blantika musik Indonesia saat bergabung dalam band beraliran jazz, Halmahera yang salah satu personilnya, Indro, tetap jadi partner musik Tohpati hingga kini. 

Lahir 25 Juli 1971 dan menikah dengan Ratih Mustikawati, nama Tohpati sempat meramaikan berita hiburan Indonesia kala dirinya disebut-sebut mempunyai hubungan khusus dengan penyanyi Krisdayanti yang juga telah terikat pernikahan. Toh hingga kini bahtera rumah tangganya dengan Ratih tetap kokoh bertahan bahkan telah dikaruniai 2 putri cantik: Saskia Gita Sakanti dan Adwitya Gita Tisti. Tohpati punya nama lengkap Tohpati Ario Hutomo tapi biasa dipanggil Bontot di kalangan terdekatnya. Maklum, ia memang putra bungsu pasangan Harnoko Hadisubroto dan Siti Werdhi Harini. 

Mau kirim surat bisa lewat manajemennya di alamat: Jl. Tebet Dalam IV No. 65 Tebet, Jakarta Selatan. Telp. (021) 8315858 atau ponsel: 08121234722 / 08121241722  Websitenya: www.tohpati-music.com atau tohpatimusic.wordpress.com (MGH/Foto: Koleksi Pribadi)

SMKN 4 MATARAM : PRESTASINYA KELAS DUNIA

Lokasinya boleh jauh dari ibu kota, bahkan di luar pulau Jawa yang dianggap barometer pendidikan Nasional. Namun soal prestasi, sekolah kejuruan ini jauh melampaui rata-rata sekolah lain di pulau Jawa termasuk ibu kota. Simak saja, selama 2 tahun berturut-turut, siswa jurusan tata busana keluar sebagai pemenang pertama  ajang kompetensi siswa sekolah kejuruan se-ASEAN: ASEAN Skill Competition (2010-2011). Menjadi yang terbaik di tingkat ASEAN, siswa tata busana SMKN 4 Mataram maju ke tingkat internasional. Hasilnya cukup membanggakan: peringkat 7 World Skill Competition (WSC)  di Kanada (2010) dan peringkat 6 WSC di London (2011). 

Tak hanya di bidang tata busana, prestasi internasional SMKN 4 Mataram dibuktikan dengan dikirimnya 2 guru tata kecantikan mereka oleh UNESCO ke Timor Leste. Kedua guru tersebut akan memberikan pelatihan tata rambut pada para pemuda-pemudi setempat dalam program yang disponsori UNESCO. Lebih dari itu, prestasi dan keterampilan para siswa jurusan tata busana menarik perhatian satu perusahaan di negeri Belanda yang kontan menawarkan kerja sama. Dalam kerjasama itu, SMKN 4 diminta mengirim produk-produk bernilai jual seperti tas komputer jinjing, rok pantai dari bahan tenun dan sebagainya. Pokoknya karya-karya tata busana. Semua komoditas itu akan dipasarkan di negeri kincir angin. 

Sayangnya, meski prestasi dan penghargaan internasional semakin banyak, namun SMKN 4 masih kekurangan siswa tata busana. Padahal prospek jurusan ini semakin cerah, apalagi pesanan dari dalam negeri sendiri terhadap karya siswa tata busana SMKN 4 Mataram semakin membanjir. Untuk meningkatkan jumlah siswa, sekolah kaliber internasional ini akan lebih menggalakkan promosi khususnya untuk jurusan tata busana. (MGH)

BUMBU DASAR MERAH

Bahan:
Cabe merah besar   500 gr
Bawang merah   200 gr
Bawang putih   150 gr
Garam   2 sdt
Merica bubuk   1 sdt
Terasi goreng   2 sdm
Air   150 ml
Minyak goreng   100 ml

Rempah Daun:
Daun salam
Daun jeruk
Serai 
Jahe 
Lengkuas

Cara Membuat:
1. Gerus hingga halus cabe merah besar, kedua jenis bawang, garam, merica, terasi, dan air.
2. Rebus bumbu hingga air menyusut. 
3. Masukkan minyak goreng, daun salam, serai, jahe, dan lengkuas. 
4. Tumis hingga harum dan matang.
5. Angkat dan dinginkan.
6. Masukkan ke dalam wadah yang bersih.
7. Simpan dalam lemari es.
8. Siap untuk diolah.
(Resep: Yeni Ismayani/Sedap Bintang)

Rabu, 03 Oktober 2012

FARIDA OETOYO : INDONESIA DI PENTAS BALET DUNIA


Masa keemasannya sebagai balerina kelas dunia memang sudah lama lewat. Namun hingga kini Farida Oetoyo tetap berkarya untuk seni Indonesia, terutama tari. Sudah banyak koreografi ballet karyanya yang diangkat dari budaya Indonesia, seperti 'Rama dan Shinta' atau 'Gunung Agung Meletus'.  Di tahun 50-an, Fari, demikian wanita jelita ini biasa disapa, malang melintang sebagai balerina di berbagai panggung seni Eropa dan Amerika. Di era itu, ia bekerja sebagai  balerina profesional di grup tari Ballet de Lage Landen, Amsterdam (Belanda). 

Bu Fari lahir di Solo (Jawa Tengah) tanggal 7 Juli 1939 sebagai sulung dari 3 bersaudara. Ia mempunyai 2 adik laki-laki, Fajar Alam dan Satria Sejati. Ayahnya, R. Oetoyo Ramelan adalah seorang diplomat yang sempat menjabat Duta Besar di Eropa. Sedangkan sang ibu, Maria Johanna Margaretha Te Nuyl, wanita asli Belanda. Minatnya pada balet tumbuh sejak umur 9 tahun, saat diajak sang ayah menonton pagelaran balet di Singapura. Kala itu, sang ayah memang bertugas di negeri Singa tersebut. Faripun belajar balet di Fine Art of Movement, Singapura. Saat sang ayah pindah tugas ke Australia, Fari melanjutkan pelajaran baletnya pada Barbara Todd, penari balet terkemuka Negeri Kanguru masa itu. Sayang, sang ayah berpulang saat Fari baru 14 tahun. Toh, semangat Fari mengejar cita-cita sebagai balerina tak padam. Berkat bakat dan kerja kerasnya, ia berhasil mendapat beasiswa dari Akademi Balet Bolshoi di Moskwa, salah satu sekolah balet terkemuka dunia. Di sanalah ia mempertajam bakat baletnya selama 4 tahun (1961-1965). Lulus dari Moskwa, Fari menyeberang ke Amerika Serikat untuk memperdalam balet modern.

Di masanya, Fari ratusan kali tampil di panggung-panggung balet bergengsi berbagai negara. Ia pernah tampil di Albert Hall (Canberra), Teater Bolshoi (Moskwa), dan banyak lainnya. Uniknya, nyaris tak ada foto atau interior yang menunjukkan kejayaannya sebagai balerina kelas dunia di rumahnya di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Satu-satunya foto balerinanya yang dipasang hanyalah di ruang kerjanya, merekam kenangan saat ia pentas di Teater Bolshoi. 

Fari menikah dengan sutradara Sjumandjaja dan dikaruniai 2 orang putra: Arya Yudistira Syuman dan Sri Aksana Syuman. Si sulung yang menderita schizophrenia mewarisi bakat sang ibu sebagai penari balet. Yudistira juga ikut mengajar di sekolah balet yang didirikan Fari, 'Sumber Cipta' di Ciputat, Jakarta Selatan. Sementara si bungsu tersohor sebagai musisi terkemuka negeri ini dan lebih dikenal dengan nama Wong Aksan atau Aksan Syuman. Berkat 'rayuan' sang suami, Fari bersedia tampil dalam beberapa film nasional. Pasangan ini bertemu dan menikah di Moskwa, saat keduanya menempuh ilmu di Negeri Beruang Merah itu. Sayang, 2 seniman legendaris ini harus berpisah setelah 10 tahun menikah. 

Kini, wanita yang tetap fasih berbahasa Jawa ini disibukkan berbagai urusan administrasi 'Sumber Cipta' dan masih mengajar balet setiap hari, mulai siang hingga malam! Di luar itu, ia sibuk mengurus rumah, hal yang amat dinikmatinya, termasuk berkebun dan menata ulang interior. Yang istimewa, Fari memasang kabel-kabel di rumahnya sendiri! Bahkan semasa masih bersama Sjumandjaja, Fari juga yang memasang kabel di rumah mereka karena Sjuman tidak ahli memasang kabel listrik! (MGH/Foto: Chendra Panatan)

PERUSAHAAN KOSMETIKA NASIONAL KALIBER INTERNASIONAL

Siapa tak kenal Martha Tilaar Group, perusahaan raksasa kosmetika nasional yang membawahi sekitar 10 perusahaan dan memproduksi banyak merek kosmetika, mulai yang berbasis tradisional hingga produk spa. Sari Ayu, SA, Biokos, PAC, Mirabella, Dewi Sri Spa, Cempaka, dan banyak lagi merek kosmetika produksi grup ini sangat dikenal di pasar nasional bahkan telah dijual di pasar berbagai negara seperti Perancis, Amerika Serikat, Korea Selatan, Malaysia, dan banyak negara lainnya. Pasarnya telah meliputi 4 benua! Padahal awalnya, bisnis ini diawali dari garasi rumah. Pendirinyapun 'hanyalah' ibu rumah tangga, Martha Tilaar yang kini menjelma menjadi salah seorang raksasa bisnis internasional. Untuk selalu meningkatkan kualias, Martha Tilaar Group juga mempunyai laboratorium di Paris. 

Lebih penting dari berbagai penghargaan internasional, Martha Tilaar Group tidak melupakan Indonesia yang menjadi inspirasi dan akarnya. Menggunakan bahan-bahan asli Indonesia dan selalu berusaha menggali inspirasi dan inovasi dari kekayaan tradisi Indonesia merupakan keistimewaan salah satu perusahaan kebanggaan Indonesia ini. Untuk itu, perusahaan ini menggandeng lembaga penelitian perguruan tinggi terkemuka Indonesia. Salah satu yang telah lama digandeng Martha Tilaar group adalah Institut Pertanian Bogor (IPB). Dari hasil penelitian para ilmuwan Indonesia, Martha Tilaar Group mengembangkan produk-produk mereka. 

Prestasi:
- The Most Admired Enterprise in ASEAN untuk kategori inovasi dari ASEAN Business Council (2009)
- Asia Responsible Entrepreneurship Awards atas nama PT Martina Berto Tbk untuk kategori Green Leadership (2012)
(MGH)

PUDING NANAS

Bahan:
Nanas yang sudah masak   1 buah
Gula pasir   secukupnya
Tepung agar-agar   1 pak
Kuning telor   2 btr
Susu   1 l
Air
Pewarna makanan kuning
Es serut

Cara Membuat: 
1. Nanas dikupas, dibuang matanya, belah 4, dan buang bagian tengahnya. Potong dadu kecil.
2. Letakkan di panci, tuangi air hingga nanas terendam.
3. Bubuhi gula secukupnya.
4. Rebus hingga nanas matang. Angkat.
5. Rebus susu dan tepung agar-agar. Aduk-aduk hingga mendidih.
6. Bubuhi kira-kira 4 sendok makan gula pasir dan sedikit pewarna makanan.
7. Didihkan dan angkat. 
8. Kocok kuning telor lalu bubuhi beberapa sendok susu yang telah didihkan tadi. Ratakan.
9. Tuangkan ke adonan susu agar-agar yang sudah diangkat. Ratakan.
10. Campurkan sebagian nanas rebus (tanpa airnya).
11. Tuangkan ke cetakan puding. Dinginkan.
12. Hidangkan dengan nanas rebus, es serut, dan sedikit kuah nanas.
(Resep: Nyonya Rumah/Kompas)

Selasa, 02 Oktober 2012

MARTHA TILAAR : PENGUSAHA BERPRESTASI KELAS DUNIA


Siapa tak kenal Martha Tilaar, wanita pengusaha pendiri Martha Tilaar Group, grup perusahaan kosmetika yang memperoduksi banyak merek, termauk kosmetika tradisional Indonesia. Tak hanya mampu menjadi raksasa di pasar dalam negeri yang kompetitif, produk-produknyapun sukses di pasar internasional. Produk-produknya seperti Sari Ayu, Biokos, SA, atau Caring Colors tak hanya dipasarkan di Indonesia, namun juga telah menembus negara-negara di Asia Pasifik, Polandia, Rusia, Perancis, hingga Amerika Serikat.  

Martha Tilaar lahir di Gombong (Jawa Tengah), 4 September 1937. Meski kini menjadi pengusaha besar bidang kosmetika, ternyata semasa remaja, Martha tergolong tomboy dan tak pandai berdandan. Saat menempuh ilmu di IKIP Jakarta, ia jatuh hati pada seorang dosen muda berdarah Manado, Henry Alex Tilaar. Konon, Bu Martha jatuh hati pada Pak Henry pada pandangan pertama lho. Dan meski pada awalnya tak direstui orang tuanya, Martha teguh memperjuangkan cintanya pada sang belahan jiwa, hingga sukses naik pelaminan. Sang suami, kini guru besar Universitas Negeri Jakarta (dulu IKIP Jakarta). Kesuksesan pasangan abadi ini makin lengkap dengan hadirnya 4 penerus mereka: Bryan Emil, Pinkan, Wulan, dan Kilala yang juga telah memberi beberapa cucu. Yang juga inpirasional, Martha melahirkan anak pertamanya di usia 42 tahun, setelah 16 tahun menikah dan telah divonis mandul oleh dokter. 

Martha mulai menekuni Ilmu Kecantikan secara serius saat mengikuti sang suami menempuh pasca sarjana di negeri paman Sam. Untuk mengisi waktu, Martha belajar ilmu kecantikan di Academy of Beauty Culture di Bloomington, Indiana. Saat ujian kenaikan tingkat, Martha mengetengahkan tata rias bertema budaya salah satu negara di luar Indonesia. Salah satu penguji menanyakan, mengapa Martha tak mengangkat tema dari budaya Indonesia yang sangat kaya. Pertanyaan ini sangat berkesan bagi Martha, hingga wanita keturunan Cina ini menekuni kosmetika yang digali dari kekayaan tradisi Indonesia. Setelah kembali ke Tanah Air, Martha membuka salon kecil di garasi rumah. Usaha ini ternyata semakin berkembang hingga menjadi perusahaan kosmetika berkelas dunia dengan 10 anak perusahaan sekarang ini.

Di usia yang tak lagi muda, Martha justru makin berprestasi dan tetap giat berkarya. Meski operasional bisnisnya telah diserahkan pada putra-putrinya, Martha tetap memegang kendali dengan langsung datang ke pabrik di saat-saat yang diinginkannya, dengan mengendarai helikopter. Iapun makin sering diundang menjadi pembicara dalam acara-acara internasional di berbagai negara. Tak ketinggalan, berbagai kegiatan sosial seperti pemberdayaan wanita dan TKIpun digiatinya.  Di waktu luang Martha gemar menjamu keluarga dan teman-teman di rumahnya. 

Prestasi:
- The Leading Women Entrepreneur of The World dari Star Group, Monako (1999)
- Masterpiece Award sebagai Conserving Indonesia Traditional Cosmetic dari Nokia (2006)
- Woman Entrepreneur of The Year dari Asia Pacific Entrepreneurship (2008)
-  Diangkat sebagai anggota Dewan UN Global Compact oleh Sekjen PBB Ban Ki-Moon (2012)
(MGH/Foto: Jerry Aurum)

AGENDANESIA

PAMERAN WAYANG "WAYANG MERENTAS ZAMAN"
Tempat : Museum Nasional, Jakarta
Waktu : 25 september - 10 Oktober

SAMBAL UDANG BUMBU SERAI

Bahan:
Udang   500 gr (kupas)
Daun salam   2 lbr
Serai   3 btg (iris tipis)
Kapri   100 gr (buang serat)
Air asam Jawa   1 sdm
Minyak goreng   3 sdm
Garam   secukupnya
Gula pasir   secukupnya

Bumbu Halus:
Bawang merah   5 btr
Bawang putih   3 siung
Cabe merah   7 buah
Cabe merah keriting   5 buah
Jahe   2 cm
Tomat   2 buah

Cara Membuat:
1. Panaskan minyak goreng lalu tumis bumbu halus.
2. Masukkan daun salam dan batang serai. Tumis hingga harum.
3. Masukkan udang. Tumis hingga berubah warna.
4. Masukkan air asam, garam, dan gula pasir. Aduk rata.
5. Masukkan kapri. Biarkan hingga layu.
6. Angkat dan sajikan.

Info Saji:
Untuk: 6 porsi
(Resep: Yeni Ismayani/Sedap Bintang)

Senin, 01 Oktober 2012

LIGRO : 2 ALBUM DI BAWAH LABEL AMERIKA SERIKAT


Menggabungkan berbagai unsur musik etnik di Indonesia, trio yang mengusung nama Ligro ini sukses menembus pasar musik internasional. Mereka bahkan telah merekam 2 album di bawah bendera MoonJune Records, label yang  bermarkas di New York (Amerika Serikat): Dictionary 1 (2008) dan Dictionary 2 (2012). Yang unik, salah satu lagu di album kedua mereka yang berjudul 'Don Juan', didekasikan untuk Cendi Luntungan, drummer top Indonesia. Hmmm...maksudnya apa ya? Merekapun telah sering meramaikan berbagai panggung musik di berbagai negara. 

Ligro didirkan tahun 2004 oleh Gusti Hendy (drum), Adi Darmawan (bas), dan Agam Hamzah (gitar). Keragaman unsur musik mereka dipengaruhi latar belakang ketiga punggawanya yang multi etnis. Adi berdarah Madura, Hendy yang juga drummer Gigi berasal dari Kalimantan Selatan, dan Agam blasteran Aceh-Sunda. Toh mereka tak hanya mengawinkan unsur musik bersadarkan suku mereka, namun diperkaya musik etnis lain di Indonesia. Tak berhenti pada bebunyian. Sebut saja Hendy yang selalu menggunakan Gondang kendang khas Batak bersama set drumnya. Uniknya, Hendy memukul Gondangnya dengan teknik khas Kalimantan. 

www.ligrotrio.com  Twitter: @ligrotrio 
(MGH/Foto: Ligro Trio)

CUMI BAKAR MANIS PEDAS

Bahan:
Cumi-cumi ukuran sedang   500 gr (bersihkan)
Jeruk nipis   1 buah
Daun jeruk   3 lbr
Serai   2 btg (memarkan)
Kecap manis   3 sdm
Garam   secukupnya
Gula pasir   secukupnya
Minyak goreng

Bumbu Halus:
Cabe merah besar   10 buah
Bawang merah   5 btr
Bawang putih   3 siung

Cara Memasak:
1. Lumuri cumi-cumi dengan air jeruk nipis. Sisihkan.
2. Panaskan minyak goreng. Tumis bumbu halus.
3. Masukkan daun jeruk dan serai. 
4. Setelkah harum, masukkan cumi-cumi lalu aduk rata.
5. Masukkan kecap, garam, dan gula pasir.
6. Tumis hingga matang dan meresap bumbunya.
7. Bakar cumi-cumi hingga kecoklatan dan harum.
8. Angkat dan sajikan.

Info Saji:
Untuk: 5 porsi
(Resep: Yeni Ismayani/Sedap Bintang)