Kamis, 31 Mei 2012

NATALIA KIANTORO : PERANCANG BUSANA FAVORIT AFX 2012


Mulai merancang busananya sendiri saat baru berumur 10 tahun, arek Suroboyo ini terpilih menjadi perancang busana favorit di ajang Asia Fashion Exchange 2012 (AFX) di Singapura, pertengahan bulan ini,  pada usianya yang ke-22. Dalam ajang tahunan adu kereativitas para perancang busana muda itu, Natalia menampilkan 6 busana bertema Tangled, terpilin. 

Beruntung, bakat merancang Natalia didukung penuh orangtuanya. Bak kata pepatah, Nataliapun menuntut ilmu merancang busana hingga ke negeri Cina. Yang dipilih Raffles Design Institute di Shanghai, dan telah lulus tahun lalu. Lebih banyak tentang Natalia, silakan kunjungi: nataliakiantoro.tumblr.com (MGH/Foto:www.herworldplus.com)

SUDARYANTO MADE IN RUSSIA

Kalau suatu hari Anda menemukan pakaian berlabel 'Sudaryanto' di Eropa, jangan buru-buru yakin itu produk impor dari Indonesia. Pasalnya, meski mereknya sangat Indonesia, Sudaryanto merupakan label rancangan Tatyana Sudaryanto, perancang busana muda Rusia. Busananyapun dibuat di Rusia.


Tatyana berayah Indonesia dan beribu Rusia, lahir di Rusia. Sudaryanto adalah nama sang ayah. Ia memilih Sudaryanto sebagai nama label busana rancangannya karena dia bangga dengan nama itu. Perancang muda ini telah mengikuti berbagai peragaan busana di Eropa, Indonesia, dan tentunya Rusia. (MGH/Foto:www.designerzcentral.com)



KUPAT SAYUR SAGU


Bahan:
A. Kupat
Tepung sagu   250 gr
Tepung beras   50 gr
Santan   1500 ml
Garam   sedikit


B. Kuah Sayur
Daging sapi   150 gr (potong kecil, rebus sampai empuk)
Tahu goreng   100 gr
Buncis   200 gr (potong kecil sekitar 2 cm)
Kentang   200 gr (potong dadu)
Santan   1500 ml
Serai   1 btg (memarkan)
Daun jeruk   3 lbr 
Daun salam   4 lbr
Gula pasir   1 sdt
Minyak goreng   2 sdm (untuk menumis)
Air   2 ltr


C. Bumbu Halus
Irisan bawang merah   2 sdm
Irisan cabai merah   4 sdm
Irisan bawang putih   1 sdm
Kemiri   5 btr
Laos   1 iris
Jahe   1 iris
Kunyit   1 iris
Garam   1 sdm


Cara Memasak:
1. Kupat sagu: 
- Campur kedua jenis tepung, santan, santan, dan sedikit garam. 
- Rebus sambil diaduk hingga matang. Angkat.
- Tuang di atas loyang, biarkan dingin dan mengeras.
- Potong-potong.
2. Kuah Sayur:
- Rebus daging dengan 2 liter air sampai empuk. Potong dadu.
- Sisakan 50 ml kaldu. Sisihkan.
3. Tumis bumbu halus, daun salam, serai, dan daun jeruk.
4. Masukkan daging dan kentang lalu tuangkan kaldu daging.
5. Tunggu hingga mendidih .
6. Masukkan santan, buncis, tahu, dan gula. Aduk rata.
7. Tunggu hingga matang. Angkat.
8. Hidangkan.


Info Saji:
Untuk : 5 porsi (713 kal/porsi)
(Resep:Kompas)





Rabu, 30 Mei 2012

FALLEN MARIAR : DIFAVORITKAN PELATIH ITALIA

Gelandang asal Papua ini turut memperkuat skuad Indonesia All Star Team yang sukses mempertahankan gelar juara Intesa Sanpaolo Cup di Milan, Italia, akhir tahun lalu. Di luar lapangan, Fallen dikenal sebagai pribadi yang periang dan humoris. Siapa sangka, 2 hari setelah Fallen mengikuti pemusatan latihan di Jakarta sebelum bertolak Milan, sang ayah berpulang. Namun, dengan dukungan penuh keluarganya, Fallen menguatkan tekad terus berlatih dan memberikan yang terbaik untuk Indonesia di Milan. Bahkan ia selalu menghibur teman-teman setimnya dengan humor-humor segarnya. 

Bagi para pelatih asal Italia di AC Milan Junior Indonesia, Fallen merupakan salah satu pemain favorit karena bakat dan mentalnya yang luar biasa. 
(MGH/Foto: M. Rusmin)

IRONI ASPAL BUTON

Sebagai bangsa Indonesia, kita patut berbangga karena memiliki Pulau Buton yang menghasilkan aspal alam. Pasalnya, hanya ada 3 negara penghasil aspal alam di dunia, termasuk Indonesia. 2 negara lainnya adalah Brazil dan Perancis. 


Potensi aspal Buton ditemukan pemerintah kolonial Belanda. Menyadari potensi ekonomi yang luar biasa, Belanda mendirikan pertambangan aspal di Pulau Buton pada tahun 1920. Setelah era kemerdekaan, pemerintah Indonesia mengambil alih pertambangan aspal Buton. 


Sayangnya, 450.000 ton aspal Buton justru diekspor ke Cina. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pemerintah mengimpor aspal jadi dengan harga yang jauh lebih mahal dibanding ekspor aspal kita. Lebih memprihatinkan, jalan menuju tambang aspal di Pulau Buton rusak berat dan tidak beraspal! (MGH)



ULUKUTEUK LEUNCA

Bahan:
Leunca   200 gr (buang tangkainya)
Oncom   2-3 iris (gerus kasar)
Cabai merah   3 buah (iris bulat)
Cabai hijau   3 buah (iris bulat)
Cabai rawit   secukupnya
Minyak goreng   3 sdm (untuk menumis)
Air   150 cc


Bumbu Halus:
Bawang merah   4 btr
Kencur   2 btr
Jahe   1 iris
Terasi   1 sdt
Garam
Gula   sedikit


Cara Memasak:
1. Tumis leunca sebentar hingga berwarna hijau tua. Tiriskan.
2. Tumis bumbu halus sampai harum.
3. Masukkan oncom dan cabai, tuangi air.
4. Biarkan sampai airnya tinggal sedikit.
5. Masukkan leunca. Didihkan. 
6. Angkat.
(Resep: Nyonya Rumah/Kompas)

Selasa, 29 Mei 2012

SERAFI ANELIES UNANI : EMAS SANG DEBUTAN


Dara kelahiran 1 Januari 1989 ini menyumbang satu medali emas di SEA Games XXVI di Palembang tahun lalu untuk nomor lari 100 meter putri. Prestasi yang membangggakan, apalagi itu merupakan perjuangan pertamanya di SEA Games. Dan Serafi mempersembahkan kemenangannya untuk orangtua, terutama sang ayah yang saat itu berulang tahun. 

Mau tahu kunci suksesnya? Tetap berjuang walaupun kesempatan yang ada sangat sedikit dan terus berdoa, begitu yang diungkap mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Surabaya (Ubaya) ini. 

Serafi sendiri telah tekun berlatih lari sejak berumur 9 tahun. Ia memang sudah menyukai lari sejak masih anak-anak. Kecintaannya ini menumbuhkan motivasi yang kuat untuk terus berlatih keras dan fokus. Hasilnya, Serafi menjadi wanita yang tercepat di Asia Tenggara untuk lari nomor 100 meter!  Kini, di samping kesibukannya sebagai atlet dan mahasiswi, Serafi berbisnis pakaian beesama teman-temannya. Yang istimewa, pakaiannya memakai bahan kain batik Papua dan hanya dibuat satu desain untuk satu pemesan. Jadi, harus pesan dulu ya. (MGH/Foto:Koleksi Pribadi)

CAROLINE : SAHABAT PARA PERAJIN KECIL

Inilah wanita Perancis yang berperan besar mendukung berdiri dan berlangsungnya 'Bengkel 152 Paisley Design', wadah bagi para perajin kecil di desa-desa di Cianjur, Sukabumi, dan Bogor. Selain membantu pemasaran karya para perajin yang berupa alat-alat rumah tangga berbahan alami, Caroline juga turun langsung mencari dana bagi kelangsungan produksi, mencari tempat pameran, sampai menjaga stand saat pameran berlangsung. Bahkan iapun ikut membeli karya para perajin dalam jumlah yanng tidak kecil.

Jauh sebelum terjun langsung membina para perajin kecil, Caroline telah membantu dengan cara selalu membeli produk para perajin untuk dibagikan kepada teman-temannya sesama warga negara asing. Hingga suatu hari di tahun 2011, ia bertemu Andri Dermawan, seorang perajin kecil yang membuat aneka barang dari batok kelapa di satu pameran di Jakarta. Lewat Andri, Caroline berkenalan dengan para perajin kecil lain di sekitar rumah Andri di Cianjur. Dari sinilah terbentuk Bengkel 152 Paisley Design di Kelurahan Solokpandan, Cianjur (Jawa barat). Berkat ide dan lobi Caroline pula, para perajin kecil ini bisa berpameran di Pusat Kebudayaan Perancis. Bersama suaminya, Patrice tobing, Caroline bahkan telah mendirikan yayasan Darius Tobing Foundation yang bergerak dalam kegiatan-kegiatan sosial.

Caroline sudah tinggal selama 7 tahun di Jakarta dalam rangka mengikuti tugas sang suami. Ia tergerak memberdayakan para perajin kecil di pedesaan agar mereka dapat makin berkembang tanpa perlu hijrah ke kota. Caroline berfikir, apabila para perajin gagal di desanya, mereka terpaksa pindah ke kota dan menjadi buruh pabrik. 

Desain yang unik dan bahan yang alami merupakan daya tarik utama produk Bengkel 152 Paisley Design. Terbukti, kerajinan mereka selalu menarik minat pembeli. Para warga asingpun banyak membeli,  meski sebagian karya mereka seperti sangkar burung atau sapu dari gelagah tidak dikenal fungsinya. Caroline mengatakan, teman-temannya di Perancis memang tidak menggunakan sapu gelagah untuk menyapu lantai, melainkan untuk hiasan dinding. 

Soal desain, Caroline aktif memberi masukan. Misalnya, desain tempat makan burung berbentuk rumah kecil dari bambu dan gelagah. Caroline berharap, akan makin banyak orang menggantung rumah burung rancangannya di depan rumah atau taman agar burung bisa makan tapi juga tetap bisa terbang bebas. Semoga. (MGH)

BUBUR SAGU LENGKAP GIZI

Bahan:
Tepung beras   10 gr
Tepung sagu   50 gr
Santan   1 1/2 l
Jagung manis pipil   100 gr
Ubi merah   100 gr (potong kecil)
Bayam   50 gr
Merica halus   1/2 sdt
Kecap ikan   1 sdt
Garam   secukupnya
Ikan fillet   100 gr (potong kecil, panggang)


Cara Memasak:
1. Campur tepung beras dan tepung sagu, larutkan dalam sedikit air.
2. Rebus ubi dan jagung bersama santan sampai agak empuk. 
3. Bubuhkan garam, merica, dan kecap ikan. Aduk rata.
4. Masukkan campuran tepung beras dan sagu lalu aduk rata hingga mengental.
5. Masukkan bayam, rebus sebentar, angkat.
6. Hidangkan dengan potongan ikan.


Info Saji:
Untuk: 2 porsi (3.520 kal/porsi)
(Resep: Kompas)

Senin, 28 Mei 2012

HARTADINATA HARIANTO : LULUS NILAI SEMPURNA DI AMERIKA

Di usianya yang belum genap 17 tahun, ia telah menamatkan SMA-nya di Bard High School Early College (BHSEC), New York,  Amerika Serikat dengan nilai sempurna: IPK 4,0!  Lebih istimewa lagi, BHSEC merupakan sekolah elit di Amerika Serikat karena sistem penyaringan yang sangat ketat. Untuk masuk ke sana, seorang pelamar tidak hanya wajib mempunyai nilai ijazah yang bagus, tapi juga lulus serangkaian tes termasuk tes essay dan matematika. Dari 6000-8000 pelamar yang mendaftar setiap tahunnya, hanya 160 siswa yang diterima. 

Sejumlah penghargaan di bidang akademispun telah dikoleksinya selama tinggal di Negeri Paman Sam. Lahir Sydney 21 April 1994 dan sempat tinggal di Surabaya hingga kelas 2 SD Ciputra, ia pindah ke Singapura. Hanya beberapa bulan di negeri Singa, dan kemudian pindah lagi ke Amerika Serikat mengikuti kedua orangtuanya hingga sekarang.

Bertahun-tahun tinggal di negara orang, Harta tetap bangga dan  fasih berbahasa Indonesia tanpa sok dicadel-cadelkan. Iapun bangga mengaku penggemar nasi goreng dan kerupuk. Di luar kegiatan akademis, Harta juga suka berolahraga, terutama catur, tenis meja, dan menembak. Soal berorganisasipun tak ketinggalan. Harta aktif di Football/Wrestling Intramural League (sejak 2008), Mentoring Program Founding Member (sejak 2009), dan Learning Center Resekarangative Founding Member (sejak 2010). Iapun sempat terpilih sebagai Director of Marketing Team (2007-2010), juga pernah aktif di NYU Joint Disease Operation Room Intern (2010) dan Ping Pong and Chess Club (2009-2010).

Lulus SMA, Harta bertekad mempelajari ilmu kedokteran di universitas. Mengapa kedokteran? Ternyata motivasinya sangat mulia. Harta ingin pulang ke Indonesia dan membangun rumah sakit bertaraf internasional yang terjangkau bagi semua kalangan, terutama kalangan tak mampu. Harta tersentuh melihat minimnya sarana kesehatan (apalagi yang layak) bagi kaum tak berpunya di Indonesia. 

"Saya lihat di Indonesia, rumah sakit yang bagus mahal-mahal, tidak terjangkau kalangan bawah. Saya ingin membangun rumah sakit yang bagus untuk kalangan bawah. Saya pasti pulang ke Indonesia setelah lulus kedokteran," janji Harta dengan nada mantap.

Penghargaan:
Math Academic Excellence   2006
National Top 2% ELA Examination   2008
Academic Gold Honor Roll   2007
Academic Gold Honor Roll   2008
Academic Excellence for Mathematic   2008
President's Education Awards Program (dari Presiden George W.Bush)   2008
(MGH/Foto:Koleksi Pribadi)

PRESTON BAILEY : TERINSPIRASI KEUNIKAN INDONESIA

Melihat penampilannya, orang pasti mengira pria kelahiran Panama tahun 1949 ini seorang olahragawan atau mantan olahragawan. Tubuhnya tinggi, tegap, dan tetap tampak bugar di usia yang tak bisa dibilang muda lagi, cocok dengan gambaran umum seorang olahragawan. Apalagi 'casing'nya jauh lebih muda dari usia sebenarnya. Namun siapa tak kenal nama besar Preston Bailey, pemilik The Preston Bailey Designs, perusahaan perancang bunga langganan kalangan jet set dunia. Tak hanya para selebritas Amerika Serikat seperti Oprah Winfrey, Bill Cosby, Donald Trump, Michael Douglas, Joan Rivers, atau Liza Minelly yang tercatat menjadi pelangggan setianya, para keluarga kerajaan Timur Tengahpun selalu menggunakan jasa Preston untuk pesta-pesta mereka.

Namun tak banyak yang tahu, Preston mendapat banyak inspirasi dari keunikan budaya Indonesia untuk karya-karyanya. Mengenal Indonesia sejak 13 tahun lalu saat pertamakali berlibur ke Bali, Preston langsung tertarik pada kekayaan budaya Indonesia. Sejak itu ia sering mengadopsi elemen tradisional Indonesia seperti seni ukir, bangunan tradisional, hingga candi ke dalam karya-karyanya. Sebagai seniman bunga, Prestonpun menilai bunga-bunga tropis dari Indonesia lebih indah dan romantis dengan keharuman yang khas. 

Pengalamannya bertahun-tahun merancang pesta pernikahan kalangan kelas atas di berbagai negara, tentu membuat wawasan Preston tentang pesta pernikahan sangat luas. Tetap, ia menilai pesta pernikahan di indonesia sangat menarik karena keragamannya. Menurutnya, orang Indonesia benar-benar mengerti cara menciptakan suau pesta yang menarik. "Indonesia adalah negeri yang unik. Nilai-nilai lokal Indonesia bisa saya padukan dengan konsep pernikahan internasional," papar pria ramah yang pernah menjadi model ini.

Tentu pujiannya bukan sekedar basa basi, karena iapun membuka kantor di Jakarta. Ini merupakan kantor keduanya di luar New York, setelah beberapa tahun lalu membuka cabang pertamanya di Timur Tengah. Apalagi sejak 8 tahun lalu, Preston juga menggarap pesta pernikahan kalangan atas Indonesia. Sebagai pengusaha, ia memuji para karyawan Indonesianya sebagai pribadi-pribadi yang menyenangkan dan bekerja dengan penuh harga diri. Menurutnya, inilah  yang juga membuatnya senang bekerja dengan orang Indonesia di Indonesia. 

Preston yang kini tinggal di New York, Amerika Serikat, telah menulis 4 buku tentang merancang bunga dan telah membagi ilmunya ke lebih dari 2.000 lembaga pendidikan, termasuk University of Texas dan University of Colorado. Tak lupa, ia berbagi ilmu secara online dengan siapapun yang berniat belajar. Padahal dulu ia 'hanyalah' pemuda imigran putus sekolah yang mengadu nasib ke Amerika Serikat sebagai model. Sayangnya karirnya tak berkembang. Hanya setahun menggeluti dunia model, Preston beralih profesi menjadi pedagang bunga keliling untuk bertahan hidup. Padahal sebelumnya ia tak pernah 'berurusan' dengan bunga. Ternyata kesuksesannya justru dimulai dari sini, hingga mendirikan perusahaan desain bunga pada tahun 1980. 

Inilah saran Preston bagi mereka yang sedang meniti jalan menuju sukses,"Saya tergolong orang yang keras kepala. Mungkin itu bisa menjadi kunci sukses, meskipun juga kadang membawa masalah. Saya tidak pernah bekerja untuk orang lain. Saya bekerja untuk diri saya sendiri dan memulai dari nol. Jangan pernah menyerah. Kamu akan melalui tahun-tahun tanpa uang, tapi tetap lakukan jika kamu benar-benar mencintai pekerjaanmu. Dan pastikan, jangan meniru karya orang lain."  Nasihat yang sangat berharga dari seorang seniman sekaligus pengusaha yang sudah terbukti sukses.
(MGH/Foto:The Jakarta Post)

RING SAGU

Bahan:
Tepung sagu   500 gr
Margarin   250 gr
Tepung gula   200 gr
Telur ayam   2 btr
Garam   1/2 sdt
Keju krim   50 gr
Keju parut   100 gr

Cara Membuat:
1. Kocok dengan mixer gula, margarin, dan keju krim sampai putih.
2. Masukkan telur satu per satu sambil terus dikocok hingga kental. Angkat mixernya.
3. Masukkan tepung sagu ke dalam adonan, beri keju dan garam. Aduk rata.
4. Siapkan loyang yang sudah diolesi margarin. 
5. Adonan disemprotkan ke loyang bentuk bulat cincin kecil-kecil.
6. Panggang di oven hingga kering kecoklatan. Angkat dan dinginkan.
7. Simpan dalam wadah kering (stoples)

Info Saji:
Untuk: 500 gr = 5.100 kal
1 porsi: 25 gr = 255 kal
(Resep: Ibu Tuti Soenardi/Kompas)

Minggu, 27 Mei 2012

OKKA DWI SYAHPUTRA : KE MILAN UNTUK YANG TERBAIK

Mengasah bakat sepakbola di SSB Sinar Sakti Medan, Okka lolos memperkuat Indonesia All Star Team ke Milan (Italia) dalam ajang turnamen sepakbola kelompok umur 11-14 tahun, Intesa Sanpaolo Cup akhir tahun lalu. Bangga mendapat kepercayaan membawa nama bangsa, Okka berangkat dengan tekad memberi yang terbaik. Hasilnya, Indonesia sukses mempertahankan gelar juara sekaligus mengalahkan AC Milan Junior yang sebelumnya tak terkalahkan, dalam pertandingan uji coba. 

Melihat prestasinya, siapa sangka anak Medan ini pernah radang penyakit paru-paru yang cukup parah. Itulah sebabnya kedua orangtuanya, Harianto  dan Kasia melarang Okka bermain sepakbola. Toh Okka tetap pada tekadnya dan tekun berlatih sepak bola walau tanpa dukungan orangtuanya. Bahkan mengantar atau menjemput Okkapun, tak pernah dilakukan kedua orangtuanya. Kini, setelah Okka membuktikan tekad dan prestasinya, kedua orangtuanyapun berbalik  mendukung. Sang ayah bahkan mendukung bila Okka memilih karir sebagai pesepakbola profesional kelak, seperti idplanya, Bambang Pamungkas dan David Beckham.

Penyerang yang lahir tanggal 2 Oktober 1997, masih belajar di kelas 2 SMP Kartika dan bisa ditemui di rumahnya: Jl. Klambir V Gg. Sahabat Baru No.41 Medan. (MGH)

KASTENGELS TEPUNG SAGU

Bahan:
Tepung terigu   250 gr
Tepung sagu   50 gr
Margarin   250 gr
Putih telur   1 btr
Kuning telur   3 btr (untuk olesan)
Keju parut   150 gr


Cara Membuat:
1. Kocok putih telur dan margarin sampai putih dengan mixer.
2. Masukkan keju sambil dikocok hingga rata. Angkat mixer.
3. Masukkan tepung sagu dan terigu ke dalam adonan. Aduk sampai bisa dibentuk.
4. Tipiskan adonan dengan roll lalu potong persegi panjang atau sesuai selera.
5. Siapkan loyang yang sudah diolesi margarin.
6. Letakkan adonan yang sudah dicetak di atas loyang.
7. Olesi dengan kuning telur dan diberi taburan keju parut.
8. Panggang di oven sampai kering kecoklatan.
9. Angkat dan dinginkan.
10. Simpan di stoples.


Info Saji:
Untuk: 500 gr = 3.550 kal
1 porsi: 25 gr = 177 kal
(Resep: Ibu Tuti Soenardi/Kompas)

Sabtu, 26 Mei 2012

NI WAYAN MERTAYANI : ANAK PEMULUNG JUARA FOTO INTERNASIONAL


Dalam keterbatsan ekonomi dan fasilitas, remaja asal Karangasem, Bali, ini membuktikan mampu berprestasi di tingkat internasional. Salah satu foto karyanya berhasil meraih juara pertama lomba foto internasional 2009 yang diadakan Yayasan Anne Frank di Belanda. Berkat prestasinya,  iapun  diundang ke negeri kincir angin pertengahan tahun lalu. 


Sepi, demikian ia biasa dipanggil karena lahir di hari Nyepi. Sehari-hari, sulung dari 2 bersaudara ini tinggal bersama ibu dan adik perempuannya. Sang ayah telah berpulang saat Sepi masih balita. Untuk menyambung hidup, sang ibu yang menderita penyakit ginjal bekerja keras sebagai pemulung dan penjual makanan di pantai. Di rumah, mereka mencoba memelihara beberapa ekor ayam dan kambing. 

Bersama keluarga kecilnya, Sepi tinggal di tepi pantai, tepatnya di sebuah rumah bambu beratap seng berukuran 3 x 4 meter di Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali. Itupun bukan tanah dan rumah mereka, namun milik seseorang yang menaruh iba pada eluarga kecil ini. Ceritanya, dulu saat sang ayah masih hidup, keluarga Sepi tinggal di rumah orangtua ayahnya. Namun setelah sang ayah meninggal, mereka diusir dari rumah itu dan pindah ke rumah orangtua sang ibu. Malangnya, mereka kembali terusir sehingga terlunta-lunta tanpa tempat tinggal. Dalam keadaan itulah, mereka bertemu pemilik lahan yang baik hati dan menawarkan mereka tinggal di rumah bambu yang kebetulan berdiri di lahan miliknya. Di sanalah hingga kini Sepi beserta ibunya Ni Nengah Kirep dan sang adik Ni Nengah Jati tinggal. Selain memotret, Sepi juga suka membaca. Buku favoritnya adalah Laskar pelangi karya Andre Hirata. 

Dengan keadaan ekonomi yang kekurangan, tentu Sepi tak mampu membbeli kamera tipe apapun. Tapi bila ada tekad yang kuat, jalan pasti ada. Suatu hari, Sepi bertemu seorang fotografer wanita asal Belanda, Dolly Amarhoseija. Tertarik pada kamera Dolly, iapun belajar memotret pada Dolly dengan memakai kamera sang guru, tentu saja. Terkesan dengan tekad gadis sederhana ini, Dolly mengizinkan Sepi memakai kameranya untuk hunting foto. Tak jauh-jauh, Sepi memotret di sekitar rumahnya. 

Salah satu foto karya Sepi, gambar pohon tak berdaun di depan rumahnya dengan ayam yang sedang bertengger dan jemuran warna-warni, menarik perhatian Dolly. Dengan seizin Sepi, Dolly mengirim foto itu ke lomba foto internasional di negaranya, dan menang!  Bagi Sepi, foto itu mempunyai arti karena ayam yang sedang bertengger dirasakannya sama seperti dirinya. "Ayam itu adalah simbol kehidupan keluarga kami. Kalau panas dia kepanasan, kalau hujanpun dia kehujanan, sama seperti kami," tuturnya pahit. 

Menyusul prestasi gemilangnya, keluarga Sepi yang dulu dicibir sebagian warga desanya karena miskin, kini banjir pujian. Bahkan biografi Sepipun telah dibukukan dengan judul Potret Terindah dari Bali yang ditulis Pande Komang Suryanita. Di luar semua itu, Sepi yang kini duduk di kelas 2 SMA masih berjuang mengejar cita-citanya menjadi wartawati.(MGH/Foto: mas.godote.com)

TAPE KETOT

Bahan:
Tape ketan hijau
Tape ketan hitam
Ketot


Cara Menghidangkan:
1. Letakkan kedua macam tape di piring, masing-masing 1 sdm.
2. Letakkan 1 iris ketot di sampingnya.
3. Hidangkan.
(Resep:Nyonya Rumah/Kompas)

Jumat, 25 Mei 2012

IRENE KHARISMA SUKANDAR : SANG JUARA CATUR ASIA 2012



Inilah juara catur Asia tahun ini. Irene Kharisma Sukandar, gadis cantik kelahiran  Jakarta, 7 April 1992.Desember 2008 ia menyandang gelar Grand Master Internasional Wanita (GMIW).


Menekuni catur sejak kanak-kanak, Irene telah meraih prestasi di tingkat regional saat usianya baru 10 tahun. Gadis berpembawaan tenang dan santun ini selalu tampak berpakaian tertutup. Iapun masih tinggal bersama orangtuanya, Singgih Heyzkel dan Cici Ratna Mulia di Bekasi, Jawa Barat. Sang ayah, mantan petenis meja nasional.Bahkan sang kakak, Kaisar jenius Hakiki juga pecatur nasional. Kaisarlah yang membuat Irene tertarik menekuni catur. Bahkan adik mereka, Diajeng, juga tertarik menekuni catur. 


Selain catur, Irene juga suka membaca, berenang, dan belajar bahasa Mandarin. Irene mengatakan, prestasinya dipersembahkan bagi dunia catur Indonesia. Ia berharap olahraga catur tak lagi dipandang sebelah mata sebagai kegiatan para pengangguran, cap yang diberikan sebagian masyarakat pada olahraga strategi ini.

Berikut beberapa prestasi Irene:
- Juara 3 Kelompok Umur 10 Tahun Kejuaraan Catur ASEAN, Singapura (2002)
- Juara 4 Kelompok Umur 10 Tahun Kejuaraan Catur ASEAN, Malaysia (2003)
- 2 medali perak SEA Games Vietnam (2003)
- Peringkat 9 Kejuaraan Dunia Yunior, Yunani (2003)
- Medali perak Olimpiade Catur papan tiga, Spanyol (2003)
- Peringkat 14 Kejuaraan Dunia Yunior di bawah 14 tahun, Yunani (2004)
- Medali perak Kejuaraan Catur Asia di bawah 14 tahun, Singapura (2004)
- Remis 3-3 melawan Juara Asia di bawah 14 tahun GMW Corke, Singapura (2005)
- Pecatur Wanita Terbaik, Malaysia Open (2008)
- Juara Turnamen Catur Internasional Piala Rektor, Ukraina (2008)
- Remis 2-2 melawan IM Tania Sachdev dalam JAPFA Women Grand Tournament, Jakarta (2010)
- Juara Brunei Invitational IM Tournament 1 (2010)
- Juara 2 Brunei Invitational IM Tournament 2 (2010)
- Juara Asian Continental Chess Championship, Ho Chi Minh City, Vietnam (2012)
(MGH/Foto: Koleksi Pribadi)

KETOT

Bahan:
Ketan putih   1 kg
Kelapa yang agak muda   1 btr (parut)
Garam   1 sdm
Santan encer   500 cc


Cara Membuat:
1. Ketan dicusi bersih lalu rendam selama 2 jam.
2. Kukus sekitar 1/2 jam, angkat.
3. Aroni dengan santan yang telah digarami dancampurkan kelapa parut.
4. Diamkan sekitar 1/2 jam lalu kukus sampai matang.
5. Tumbuk panas-panas sampai lumat.
6. Letakkan di loyang yang sudah dialas daun, tekan-tekan sampai tebalnya sekitar 1 jari.
7. Potong-potong dan bungkus dengan daun pisang.
(Resep:Nyonya Rumah/Kompas)

Kamis, 24 Mei 2012

ED MULJADI : PEMEGANG 2 PATEN DI AMERIKA SERIKAT



Eduard Muljadi PhD demikian nama lengkapnya, lahir di Surabaya pada tahun 1957.  Sejak tahun 1992 tercatat sebagai peneliti sistem rekayasa kelistrikan di National Renewable Energy Laboratory (NREL) di Colorado, Amerika Serikat. Inilah badan penelitian nasional Amerika di bidang tenaga terbarukan. Reputasinya sebagai ilmuwan juga dibuktikan dengan memegang 2 paten di Negeri Paman Sam: US Patent No 5.605.351 (1998) tentang cara mengontrol panel sel surya agar dapat menghasilkan tenaga listrik maksimal dalam kondisi apapun, dan US Pantent No 5.798.632 (1998) tentang kontrol putaran kincir angin untuk memaksimalkan efisiensinya sehingga alat konversi tenaga angin menjadi lebih murah daripada konsep tradisional. 

Lulus S1 rekayasa elektro Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) pada tahun 1981, Pak Ed langsung mendalami bidang yang sama di Amerika Serikat. Memilih University of Wisconsin hingga lulus S3. Sebelum berkarir di NREL, ia bekerja sebagai asisten profesor rekayasa kelistrikan di California State University, Fresno (1988-1992). 

Menikah dengan Lili, teman kuliah sekaligus putri dosennya semasa di ITS yang kini mengajar di University of Denver. Pasangan ini dikaruniai 2 putra: Anthony Mahardhika Muljadi putra pertamanya, telah lulus MBA dari Harvard Business School bulan ini. Sedangkan putra kedua, Patrick Mahardhika Muljadi masih belajar teknik mesin di University of Colorado, Boulder. Meski telah lama tinggal (dan kedua putra mereka lahir di Amerika), keluarga ini selalu berbahasa Indonesia di rumah. Selera makanan Pak Ed juga tetap seperti dulu: soto kikil, sate ayam, soto Madura, rujak cingur, kupang lontong, nasi  pecel, dan es kopyor. Ia juga menggemari buah srikaya, salak, dan siwalan.


Kesuksesan Pak Ed sekarang tak lepas dari peran kedua orang tuanya, alm Pak Harijanto, veteran oerang kemerdekaan yang juga pengusaha percetakan, dan Ibu Hartatik yang mantan sukarelawati Trikora dan anggota DPRD Sumenep, selalu menekankan pentingnya pendidikan. Apalagi ia dibesarkan di Sumenep,Madura yang alamnya lebih keras. Tanah di saan yang  berkapur menuntut warga setempat bekerja lebih keras. Etos ini ditanamkan pula oleh orangtuanya pada Ed kecil.


"Orangtua saya selalu mengingatkan, orang Madura harus bekerja keras dan tidak gampang menyerah. Dalam kesulitan apapun saya menimba budaya yang tertanam dalam benak saya sejak kecil itu,"tuturnya. Kualitasnya makin terbentuk saat kuliah di ITS. "Di ITS, mahasiswa diajar riset dan belajar sendiri tanpa banyak bimbingan. Bekal inilah yang membuat saya percaya diri dan lebih ulet dalam riset," lanjutnya. 


Anggota Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional ini selalu mengenang masa kecilnya di Sumenep yang baginya sangat indah. Selain banyak keluarga dan teman yang saling mengunjungi, semua orang di sana juga saling kenal. Iapun selalu mengenang arak-arakan 17 Agustus. Meski pekerjaannya sekarang sangat memungkinkan Pak Ed berdomisili di mana saja selama ada koneksi internet, namun ia masih menunggu di mana kedua putranya tinggal. Pasalnya, Pak Ed ingin tinggal di dekat cucunya agar bisa mengasuh mereka apabila kelak kedua putranya telah berkeluarga dan dikaruniai putra. Toh, Pak Ed masih sering berkunjung ke Indonesia, melepas kangen pada handai taulan, termasuk sang ibu yang kini tinggal di Sidoarjo, Jawa Timur. 


Pak Ed bisa dikontak lewat email: eduard_muljadi@nrel.gov atau telefon 303-384-6904. Pak Ed juga mempersilakan siapapun yang ingin memanfaatkan penelitiannya untuk mengunduh secara cuma-cuma di www.nrel.gov/publications (MGH/Foto:www.nrel.gov)

ES TAPE KELAPA MUDA

Bahan:
Tape ketan hijau
Tape ketan hitam
Kelapa muda
Sirop merah
Susu kental manis
Es serut
Biskuit marie (remukkan)

Cara Membuat:
1. Sediakan gelas tembus pandang, lalu isi dengan kedua jenis tape serta kepala muda. 
2. Penuhi dengan es serut lalu siram dengan sirop merah.
3. Taburi sedikit remukan biskuit marie.
4. Tuangkan sedikit susu kental manis.
(Resep:Nyonya Rumah/Kompas)

Rabu, 23 Mei 2012

DHANU SYAHPUTRA : PERTAMA KE LUAR NEGERI, LANGSUNG JUARA DUNIA



Salah satu bek andalan Indonesia All Star Team (IAST) ini sangat terkesan dengan kejuaraan sepak bola kelompok umur 11-15 tahun Intesa Sanpaolo Cup di Milan akhir 2011 lalu. Tidak hanya karena ia ikut berperan dalam kemenangan gemilang Indonesia di ajang yang diikuti pesepakbola anak dari seluruh dunia tersebut, tapi juga karena itulah perjalanan pertamanya ke luar negeri.

Dhanu lahir di Malang, 13 November 1998. Saat ini Dhanu masih tercatat sebagai siswa kelas 2 SMP 8 Jember. Ia tinggal di Jl. Wolter Monginsidi No.20A Jember bersama orangtuanya, Trie Utomo dan Tuti Haryani. (MGH/Foto: www.goal.com)

TAPE KETAN HITAM

Bahan:
Ketan putih   1/2 kg
Ketan hitam   1/2 kg
Air   600 cc
Ragi   1 btr (untuk 1 kg ketan hitam)


Cara Membuat:
1. Campur kedua macam ketan, cuci bersih, lalu rendam selama sekitar 2 jam. Tiriskan.
2. Kukus selama sekitar 1/2 jam sampai 1/2 matang.
3. Pindahkan ke baskom lalu aroni dengan air.
4. Diamkan selama sekitar 1/2  jam. Kukus sampai matang dan angkat.
5. Taruh di tempat yang lebar.
6. Jika ketan sudah dingin, taburkan ragi secara merata.
7. Pindahkan ke panci atau stoples lalu tutup dengan daun pisang.
8. Biarkan selama 2 malam.
9. Tape siap dinikmati.
(Resep:Nyonya Rumah/Kompas)

Selasa, 22 Mei 2012

WHITE SHOES AND THE COUPLES COMPANY : TEMBUS AMERIKA DENGAN LAGU BERBAHASA INDONESIA



Menikmati band ini serasa kembali ke masa lalu. Tidak hanya musiknya dan cara bernyanyi yang menghadirkan nuansa tempo doeloe, dandanan para personilnyapun selalu vintage. Sangat unik dan menarik. Lebih dari itu, band inipun telah menembus negara orang lewat musiknya. 


Tahun 2007, mereka melempar album White Shoes & The Couples Company ke pasaran Amerika Serikat, Mexico, Kanada, Jepang, dan Australia. Dibawah label Minty Fresh Records yang bermarkas di Chicago, Amerika Serikat. Label ini pula yang membawahi antara lain The Legendary Jim Ruiz Group dan band rock asal Swedia, The Cardigans. Hebatnya, meski diedarkan di berbagai negara, album tersebut tetap memuat lagu-lagu berbahasa Indonesia. 


Tak hanya melempar album dengan label Amerika Serikat, merekapun telah 2 kali manggung di sana. Pertama mereka tampil di CMJ Music Marathon di San Fransisco dan kedua di SXSW Music Festival di Austin, keduanya di tahun 2008. Tahun ini, mereka menggelar tur di 2 negara Eropa, Perancis dan Belanda.


Dibentuk tahun 2002 di Jakarta,band ini kini digawangi : Aprilia Apsari (vokal), Rio Farabi (vokal, gitar akustik), Saleh Husein (gitar listrik, vokal), Ricky Surya Virgana (vokal, bass, cello, kontra bass), Aprimela Prawidyanti (piano, biola, synth, keyboards, vokal), dan John Navid (drum, vibes). Semuanya teman sekampus di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
(MGH/Foto: www.deathrockstar.info)

TAPE KETAN HIJAU

Bahan:
Ketan putih   1 kg
Air daun suji   sekitar 600 cc
Ragi tape   1 btr (untuk 1 kg ketan)


Cara Membuat:
1. Cuci bersih ketan lalu rendam selama sekitar 2 jam. Tiriskan.
2. Kukus selama sekitar 1/2 jam, angkat.
3. Pindahkan ke baskom lalu aroni dengan air daun suji sampai rata.
4. Diamkan sekitar 1/2 jam  lalu kukus sampai matang. Angkat.
5. Taruh di tempat yang lebar dan tunggu hingga dingin.
6. Taburkan ragi secara merata. 
7. Pindahkan ke panci atau stoples, tutup dengan daun pisang.
8. Biarkan selama 2 malam.
9. Tape sudah dapat dinikmati.
(Resep: Nyonya Rumah/Kompas)

Senin, 21 Mei 2012

THE S.I.G.I.T : MANGGUNG DI AUSTRALIA SEBULAN PENUH



Satu lagi band indie Indonesia sukses go international. Kali ini kuartet beraliran rock n roll The Super Insurgent Group of Interperence Talent atau disingkat The S.I.G.I.T. Setelah profil mereka dimuat portal musik NME (2005), 4 barudak Bandung ini digaet label Australia Caveman! dan dirilislah album perdana mereka Visible Idea For perfection di negeri Kanguru. Pertegahan tahun yang sama mereka juga mengadakan tur promosi keliling Australia selama sebulan penuh (2007).


Sukses di Australia, mereka tampil di SXSW di Austin, festival musik dan film terbesar kedua di Amerika Serikat (2009). Tak berhenti di situ, mereka lanjut dengan konser keliling California dan Hongkong, masih di tahun yang sama. 


The S.I.G.I.T adalah Adit (bass), Rekti (vokal & gitar), Acil (drum), dan Farri (gitar) yang bertemu di Bandung dan sepakat bermusik bersama pada 1994. Ingin kenalan? Kirimi email saja lewat: thesigit@yahoo.com
(MGH/Foto:Koleksi Pribadi)

MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DENGAN UBI JALAR

Ubi jalar kini tak hanya bisa dikonsumsi dengan cara direbus atau digoreng, namun juga diolah menjadi  tepung. Jadi selain bisa dibuat menjadi lebih banyak ragam makanan, ubi jalarpun mempunyai nilai tambah ekonomis yang lebih tinggi.

Sayangnya, hingga hari ini tepung ubi jalar belum bisa didapat di pasaran. Padahal tepung ubi jalar sebenarnya bisa menggantikan fungsi tepung terigu yang hingga hari ini masih diimpor dari luar negeri. Selain dapat memperkuat ketahanan pangan nasional, juga lebih hemat. Apalagi tepung ubi jalar bisa dibuat sendiri di rumah. Bagi yang berjiwa wirausaha, tentu ini merupakan peluang baru.

Tekstur tepung ubi jalar mirip dengan tepung terigu dan bisa digunakan untuk membuat berbagai makanan asin seperti sosis Solo, muffin, dan hampir semua makanan yang biasa menggunakan tepung terigu. (MGH/Disarikan dari:Republika)

CARA MEMBUAT TEPUNG UBI JALAR

Bahan:
Ubi jalar
Air

Cara Membuat:
1. Kupas ubi jalar, cuci hingga bersih.
2. Parut halus hingga seperti bubur.
3. Tambahkan air dengan perbandingan ubi jalar : air adalah 1:2
4. Saring bubur dengan kain. Peras bubur ubi jalar hingga sari patinya keluar dan hanya tersisa seratnya di dalam kain.
5. Biarkan saripati selama sampai 12 jam agar mengendap berbentuk pasta.
6. Buang cairan di atas endapan.
7. Jemur endapan dengan menggunakan tampah.
8. Biarkan hingga endapan yang tadinya berbentuk pasta menjadi tepung yang bertekstur agak kasar.
9. Apabila menginginkan tepung yang bertekstur lebih halus, gunakan mesin selep atau blender.
10. Tepung ubi jalar bisa disimpan dalam waktu yang relatif lama. 

Tips:
Meski semua jenis ubi jalar bisa dibuat tepung, namun yang terbaik adalah jenis yang putih karena lebih mudah didapat. 
(Sumber:Republika)

Minggu, 20 Mei 2012

RAHMANTO : LATIHANNYA LAWAN TENTARA


Kapten Indonesia All Star Team (IAST) 2011 ini digadang-gadang menjadi bintang lapangan masa depan Indonesia. Manto, demikian nama panggilannya. Para pengamat sepakbola menilai, Manto memiliki bakat istimewa. Bahkan di daerah asalnya, Manto tergabung dalam kesebelasan yang seluruh anggotanya orang dewasa. Ia bahkan biasa menjadi lawan main bola para tentara di daerahnya. Di IAST, Manto dipasang sebagai bek. 

Berasal dari Penajam, Kalimantan Timur, ia berdarah campuran Cina dari sang ayah dan Jawa dari sang ibu. Tinggal di kawasan yang jauh dari keramaian (hampir 1 jam naik speedboat dari Balikpapan) makin menempanya menjadi karakter tangguh dan tak mudah menyerah dalam menggapai prestasi tertinggi. 

Di dalam dan di luar lapangan, Manto bersahabat karib dengan Maulid, rekan sedaerahnya yang juga lolos ke IAST. Saat ini, Manto duduk di bnagku kelas 3 SMP dan bercita-cita melanjutkan pendidikan ke SMA Ragunan di Jakarta agar bisa lebih fokus mengejar cita-citanya menjadi pesepakbola profesional. (MGH?Foto: M. Rusmin)

KAMI CINTA MAKANAN INDONESIA


Masih tentang kuliner Indonesia, kali ini kita membahas beberapa fakta menarik yang berhubungan dengan masakan Indonesia. Kita mulai dari Suriname. Meski jumlah keturunan Indonesia di sana tidak terlalu besar, hanya sekitar 15 %, namun pengaruh mereka cukup besar di negeri bekas jajahan Belanda itu. Tak hanya banyak diantara mereka yang menempati posisi elit di masyarakat dan pemerintahan, namun merekapun sukses memasyarakatkan masakan Indonesia. Bahkan, beberapa makanan Indonesia telah menjadi masakan nasional Suriname. Meski dengan nama yang sedikit berbeda dengan di Indonesia, namun resep dan tampilan makanan tetap sama. 

"Saoto (soto), pitjel (pecel), dan bami (bakmie) goreng sekarang bukan lagi menjadi masakan Jawa saja, tapi sudah menjadi masakan nasional Suriname," kata Stanley Sidoel, Direktur Kebudayaan, Kementerian Pendidikan Suriname, yang moyangnya berasal dari Gunung Kidul, Jawa Tengah.

Di Timur Tengahpun makanan Indonesia mampu mencuri hati. Seorang pastry chef , Rury Koswara menceritakan pengalamannya bekerja di restoran Saffron di hotel Atlantis, sebuah hotel berkamar 1.560 di Dubai, UEA. "Masakan Indonesia sangat digemari. Saya rutin membuat dadar gulung, pisang goreng, hingga putri salju, dan selalu ludes tak bersisa!" katanya.

Cerita serupa dituturkan Chef Tatang dan Chef Muchtar Alamsyah. Ketika bekerja di Park Royal Hotel, Penang, Malaysia, masakan Indonesia soto ayam, soto Madura, soto Kudus, rawon, buntil,urap singkong, trancam, sambal balado, dan terutama rendang sangat disukai para tamu.

"Kata mereka, ada sensasi rasa baru ketika mencicipi makanan khas Indonesia," Chef Tatang menuturkan kesan para tamu.

Tak mau kalah, Chef Edwin Handoyo Lauwy menjelaskan, para konsumen asing menyukai masakan Indonesia karena kaya cerita sejarah, otentik tradisional, dan dinilai sebagai makanan eksotis. 

"Mereka bilang, lidah seolah berdansa ketika mengecap kekayaan bumbu rempah Indonesia," jelas Chef lulusan Culinary Institute, Amerika Serikat itu. 

Pengalaman menarik juga dituturkan Yanto Ongkocusanto, pengusaha muda Surabaya, yang pernah tinggal hampir 10 tahun di negeri Kanguru. Saat bekerja di salah satu restoran di Melbourne, Australia, ia langsung dipromosikan setelah sang bos mencicipi nasi goreng masakannya. "Padahal waktu itu saya cuma iseng saja memasak untuk dimakan sendiri,"kenangnya sambil tersenyum.

Bahkan, sang bos menawarkan agar nasi goreng buatan Yanto dimasukkan ke dalam daftar menu. Sebagai imbalan, Yanto mendapat bagian beberapa persen dari harga jual untuk tiap porsi yang terjual. Lebih dari itu, ia dipromosikan. Namun Yanto menolak.

"Saya masih kuliah waktu itu. Kalau nasi goreng buatan saya dijadikan menu tetap artinya saya harus terus bekerja di restoran. Bisa keteteran kuliah saya," tutur alumnus Swinburne University of Technology, Melbourne.

Okky Amalia yang kuliah di Ghent University, Belgia juga punya pengalaman seru. Saat mengikuti acara pameran kebudayaan internasional 2 tahun lalu, Okky dan teman-temannya sesama mahasiswa asal Indonesia menjual bala-bala buatan mereka sendiri. Hasilnya, 500 potong bala-bala yang dijual 1 euro/3 potong laris manis tak bersisa. Bahkan antrian pembeli sampai mengular panjang. 

Tak jauh-jauh ke luar negeri, di dalam negeripun makin banyak tempat makan mewah yang menyajikan masakan Indonesia dan digemari kalangan atas, termasuk para ekspatriat. Sebut saja Hotel Borobudur di Jakarta yang sangat terkenal dengan kelezatan sop buntutnya yang legendaris. Tak kurang, mantan Perdana Menteri sekaligus pengusaha Muangthai Thaksin Shinawatra termasuk pelanggan tetapnya. Thaksin tak pernah absen menikmati sop buntut Hotel Borobudur setiap kali berkunjung ke Indonesia. Padahal resep sop buntut ini sejatinya dibeli Hotel Borobudur dari satu warung tenda di seputaran Lapangan Banteng. Kini, pihak hotel menghabiskan 12 ton ekor sapi tiap bulannya untuk bahan menu ini. Bahkan tak jarang para tamu asing menikmati sop buntut dengan pasangan minuman sparkling wine.

Tak kalah populer di kalangan atas, Restoran Harum Manis yang juga mengandalkan masakan Indonesia. Meski menyajikan masakan Indonesia di Indonesia, restoran yang juga terletak di Jakarta ini justru dikunjungi banyak ekspatriat. Persentase pelanggan asing mencapai 80% dari keseluruhan pelanggan restoran. Mayoritas para ekspatriat yang berkunjung berasal dari Jepang. Nasi goreng, mi goreng, sate, udang bakar, dendeng, dan gado-gado  merupakan makanan favorit mereka. (MGH/Foto:Warung Pojok)

TUMIS OYONG DENGAN JAMUR

Bahan:
Oyong   2 buah
Jamur   2 ons
Cabai merah   2 buah (buang bijinya)
Ebi   2 sdm (tumbuk kasar)
Bawang putih   2 siung
Merica   1/2 sdt
Minyak goreng untuk menumis
Garam
Gula   1/2 sdt
Air   1/2 cangkir


Cara memasak:
1. Kupas oyong, lalu potong-potong.
2. Kupas jamur.
3. Kupas bawang puutih, memarkan, lalu iris halus.
4. Iris halus cabai.
5. Panaskan sedikit minyak di wajan.
6. Masukkan bawang putih, aduk sebentar.
7. Masukkan ebi, aduk-aduk sebentar lalu tuangi air.
8. Masukkan cabai, oyonng, dan jamur. Didihkan beberapa saat.
9. Masukkan bumbu-bumbu, didihkan.
10. Angkat dan sajikan.
(Resep:Nyonya Rumah/Kompas)

Sabtu, 19 Mei 2012

MOCCA BERNYANYI DI SERIAL KOREA



Di tengah serangan hallyu yang membawa demam Korea pada sebagian remaja kita, tak banyak diberitakan pers Indonesia bahwa salah satu band asal Bandung, Mocca justru telah menembus Korea. Ya, album mereka telah dirilis label Korea, Jepang, Malaysia, dan Singapura. Bahkan di Jepang dan Korea, mereka mempunyai basis penggemar yang besar. 5 lagu mereka bahkan menjadi jingle iklan dan ilustrasi musik film layar lebar maupun serial TV Korea, diantaranya Flower Boy Ramyun Shop dan Bandhobi. Mocca bahkan pernah diundang tampil di acara Chocolate, sebuah talkshow ala Oprah Winfrey Show di TV Korea. Merekapun pernah konser tunggal di Korea dengan disaksikan warga asli Korea. Tampil di TV setempat, sudah sering pula. 

Mocca beranggotakan Arina Ephipania (vokal & suling), Ahmad Pratama (bas), Indra Massad (drum), dan Riko Prayitno (gitar). Mereka berempat adalah teman sekampus di Institut Teknologi Nasional. Bahkan Toma dan Indra telah bersahabat karib sejak SMA hingga dijuluki Batman & Robin saking tak terpisahkannya. Uniknya, tanggal pernikahan merekapun hanya berjarak seminggu! Asyik dong, bisa tukeran kado hehehe...


Mengawali karir musikal di jalur indie sejak tahun 1999, mereka menandatangani kontrak dengan label Jepang Excellent Records di tahun 2003 dan meluncurkan singel Twist Me Around yang diedarkan di Jepang. 


Tahun 2005 mereka kembali menandatangani kontrak dengan label rekaman asing, kali ini Fruits Records dari Singapura. Pada tahun yang sama, mereka menggelar konser di Espalanade, Singapura. Hingga kini, album Mocca telah dipasarkan di Muangthai, Hongkong, Taiwan, Singapura, Jepang, Korea, Swedia, dan Italia. 


Sayang, mulai tahun ini, mereka memutuskan vakum meskipun membantah bubar. Pasalnya, masing0masing personil sibuk dengan urusan masing-masing. Indra sibuk dengan proyek interior, Toma memilih fokus ke dunia pemasaran (entah pemasaran apa), sedangkan Riko dengan asyik-asyiknya menggarap proyek Trianglenya. Bagaimana dengan sang vokalis yang bersuara lembut, Arina? Diapun sibuk, sibuk  mempersiapkan pernikahannya di Amerika Serikat, pasalnya sang calon suami yang memang warga sana.  Namun, Arina menegaskan akan kembali ke Indonesia karena sangat mencintai Indonesia. Apalagi pesta pernikahan adat Batak  akan digelar di Danau Toba, Sumatera Utara. (MGH/Foto:Koleksi Pribadi)

JAUH DI MATA, DEKAT DI LIDAH


Kemarin kita telah mengunjungi restoran masakan Indonesia di Soho, London, Nusa Dua Restaurant yang menawarkan cita rasa otentik masakan Indonesia. Hari ini kita lanjutkan perjalanan menengok beberapa restoran Indonesia di mancanegara. Memang tidak semuanya, hanya beberapa diantaranya yang sempat kita kunjungi dalam muhibah kuliner online kali ini.

Persinggahan pertama, Waroeng Surabaya di 1754 S Hicks Street, Philadelphia, Amerika Serikat. Restoran milik Hardena Joyo (dari namanya sudah kelihatan Beliau orang Indonesia) menyajikan berbagai masakan Indonesia seperti gulai ikan, soto, tempe, sate ayam, nasi rames, gudeg, sambal, dan tentunya masakan khas Surabaya, rawon. Bahkan penggemar petai dan jengkolpun kadang bisa melepas rindu di sini bila stock sedang ada. Maklum, tak mudah menghadirkan sang petai dan jengkol ke negeri Barack Obama ini. Pelanggan tetap restoran ini tak hanya orang Indonesia namun juga warga Amerika dari berbagai etnis, baik hispanik, kulit putih, maupun kulit hitam. 

"Banyak pelanggan yang menyantap makanan Indonesia untuk pertama kali di warung ini. Mereka hampir pasti akan kembali lagi," jelas Hardena. 

Loncat ke benua Eropa, ada Cafe Yogya di Oktober 6. utca 19, Budapest, Hongaria. Pemiliknya 2 orang berbeda bangsa, Didik Agus Prastowo yang asli Yogya dan Adam Bodor  (sumpah, bukan pelawak meskipun selalu bodor - lucu dalam bahasa Sunda) yang warga Belgia. Di sini pengunjung bisa menikmati sop buntut, rendang ayam, gulai sapi, sate ayam, gado-gado, opor ayam, oseng tahu buncis, ikan acar kuning, hingga kopi luwak yang terkenal kelezatan dan harganya yang aduhai. Secara singkat, kafe ini juga memberikan informasi tentang Indonesia di web mereka dalam bahasa Hongaria dan Inggris. Sementara daftar menu ditulis dalam bahasa Hongaria, Inggris, dan Indonesia.

Masih belum puas? Mari mengunjungi Borobudur di Vico Canneto il Lungo 8r, Genova, Italia. Di sini hampir semua pelanggannya adalah warga asli Italia. Mereka menikmati aneka hidangan pembuka seperti lemper, lumpia, martabak telor, pisang goreng, dan otak-otak ikan. Sementara nasi goreng, nasi tumpeng, dan sate ayam memperkuat squad  menu utama. Eksterior dan interior restoran didesain elegan dengan suasana khas tradisional Jawa, lengkap dengan hiasan wayang golek. Namun penyajian makanan ditampilkan secara fine dining.

Menutup perjalanan, kali ini kita singgah ke Suriname, negara yang memiliki cukup banyak warga berdarah Jawa dan rata-rata masih fasih berbahasa Jawa. Sangat mudah mendapatkan masakan Indonesia di sini. Sebut saja diantaranya Warung Tuti di kawasan Tamanredjo, Paramaribo. Ada pitjel (pecel), sate pitik (pitik = ayam dalam bahasa Jawa), nasi goreng, saoto (soto), hingga dawet. Markati, sang pemilik menjelaskan, tak hanya warga keturunan Jawa yang setia datang, warga kulit hitampun menggemari kuliner Indonesia, terutama pitjel. Bisa juga mampir ke Warung Sidodadie yang menulis beberapa menu di bagian depan: bami, nasi, teloh, tahu lontong, goele, sate, etc. (MGH/Foto:Italianodoc)

ES DUNGDUNG

Bahan:
Santan 
Gula pasir
Tepung hun kwee
Tepung sagu
Tepung kanji
Garam halus   sedikit
Air matang
Es batu (untuk membekukan)
Garam kasar (untuk membekukan)


Cara Membuat:
1. Campur ketiga tepung dalam satu wadah. 
2. Masak air, tambahkan sedikit demi sedikit tepungnya sambil diaduk terus.
3. Masak hingga adonan tepung mengental dan menyerupai bubur.
4. Ambil ember ukuran besar. Masukkan santan, garam halus, gula, dan adonan.
5. Aduk dengan kecepatan tinggi selama sekitar 3 menit tanpa henti hingga adonan  menjadi lebih cair dan berwarna putih karena santan. 
6. Tambahkan perasa atau potongan buah apabila diinginkan.
7. Masukkan adonan ke dalam termos besi  yang telah disiapkan khusus untuk membuat es dung dung.
8. Di luar termos, beri es batu dan garam kasar. 
9. Tutup termos kemudian putar berulang kali  dengan kecepatan tinggi.
10. Setelah lebih dari 20x putaran, tambahkan garam lagi di luar termos. Putar lagi.
11. Diamkan selama beberapa jam hingga beku.
12. Ambil sedikit demi sedikit dengan menggunakan sendok es krim (scoop) atau pinggiran sendok. 
13. Bisa dinikmati dengan cone, roti tawar, atau ditambah bahan pelengkap lainnya seperti kacang dan buah. 


Tips:
- Peraslah kelapa dengan air matang agar santan lebih kental dan bisa langsung digunakan.
- Perbandingan santan : gula pasir adalah  2:1
- Perbandingan tepung hun kwee : tepung sagu : tepung kanji adalah  3:1:2
(Resep:PakMamat/Republika)