Senin, 31 Januari 2011

DIAN SASTROWARDOYO : AKTRIS TERBAIK DI ASIA

          
     Kualitas aktingnya sudah diakui di Asia. Terbukti beberapa penghargaan dari festival-festival bergengsi Asia telah dikantonginya. Lewat perannya sebagai Daya di fim 'Pasir Berbisik' (2001), Dian dinobatkan sebagai Pemeran Wanita Terbaik dalam Deauville Asian Film Festival di Perancis (2002). Lewat peran yang sama, iapun menyabet Pemeran Wanita Terbaik di ajang Festival Film Singapura (2002). Sementara dari perannya sebagai Cinta dalam film 'Ada Apa Dengan Cinta' (2004), Dian menyabet gelar Aktris Berbakat Festival Film Asia-Pasifik di Kuala Lumpur (2005).

     Diandra Paramitha Sastrowardoyo, lahir di Jakarta tanggal 16 Maret 1982. Dialah anak tunggal (alm) Iwan Sastrowardoyo yang seniman dengan Dewi Parwati Setyorini, Manager Quality Service di Standard Chartered Bank. Eyangnya, dr. Sumarsono Sastrowardoyo adalah penulis buku terkenal 'Kembali ke Ungaran'. Sedangkan eyang sulungnya, Sunaryo,merupakan pendiri PNI dan mantan Menteri Luar Negeri di masa pemerintahan Bung Karno. 

     Lulus dari Jurusan  Filsafat Fakultas Ilmu Budaya UI, Dian bekerja sebagai asisten dosen di almamaternya sambil menekuni dunia film dan modeling. Terkenal selektif, karena Dian sangat mementingkan kualitas dan idealismenya. Seperti dikatakannya pada pengamat film Ekky Imanjaya, honor hanya menempati posisi  ke-4 prioritasnya. Prioritas 1-3, ya kualitas cerita dan kru film! Aktris yang menjadi mualaf ketika remaja ini terakhir bekerja di salah satu kantor konsultan di kawasan Kuningan, Jakarta Pusat.

     Tahun 2010 lalu, Dian melepas status lajang dan menikah dengan Indraguna Sutowo, putra konglomerat Indra Sutowo. (MGH/Foto: Koleksi Pribadi)

SAYUR OYONG DAN MISOA

Bahan:
Oyong   3 (iris-iris)
Udang   1 ons
Telur ayam   2 butir
Misoa   1 ikat
Bawang putih   2 siung
Garam
Merica
Penyedap masakan
Minyak goreng   2 sdm (untuk menumis)

Cara Memasak:
1. Bawang putih dipipihkan, iris halus, lalu tumis sampai kuning.
2. Masukkan udang yang sudah dikupas, aduk-aduk sampai berubah warna.
3. Tambahkan air   2 cangkir, lalu didihkan. 
4. Masukkan bumbu-bumbu. Pecahkan telur 1 per 1. 
5. Setelah telur matang, masukkan oyong. Didihkan beberapa saat.
6. Masukkan misoa. Didihkan.
7. Angkat.
(Resep: Nyonya Rumah/Kompas)

Minggu, 30 Januari 2011

UMAR SYARIEF : PUNYA DOJO DI SWISS

     
     Meski bermukim di Swiss sejak tahun 2008, karateka ini tidak melepas kewarganegaraan Indonesia. Dia tetap berjuang mewakili Indonesia di berbagai kejuaraan karate internasional. Perjuangannya untuk Indonesiapun tidak setengah-setengah.


     Tahun 2010 lalu misalnya, ia rela meninggalkan 'Dojo Budaya',  dojo (klab karate) miliknya di Swiss selama hampir setengah tahun untuk mengikuti Pelatnas Asian Games di Jakarta. Selama itu pula ia hanya berkomunikasi dengan istri dan putranya di Swiss lewat jejaring sosial. Tidak sia-sia, Umar berhasil mempersembahkan medali perak dari perhelatan olahraga terakbar di Asia, Asian Games Guangzhou (November 2010).

     Umar lahir di Sidoarjo (Jawa Timur) tanggal 15 April 1977. Semasa kecil, ia terkenal luar biasa bandel, suka berkelahi! Berharap energi berlebih Umar tersalurkan, orangtuanya mengirim Umar ke slah satu klab karate. Eee..bandelnya malah menjadi-jadi. "Karena saya malah tahu bagaimana memukul dan menendang, jadi jadi tambah parah, berkelahi terus!" kenang karateka yang kini berkaliber internasional ini.


     Perubahan 180 derajat terjadi setelah Umar dipercaya bergabung dengan pelatnas karate saat ia berumur 18 tahun. Ia tidak lagi suka berkelahi. Sebaliknya, Umar menjadi pribadi yang suka menolong, peduli pada sesama, dan suka menolong. 


     Bersama Ai Lee Syarief, istrinya yang karateka Swiss kelahiran Malaysia dan putra mereka yang sedang lucu-lucunya, Arjun Syarief (2 tahun), Umar tinggal di  Niederburerstrasse 2, Uzwil, Switzerland, 9245. Tetap, Umar sering pulang ke Indonesia untuk berlibur sembari menjenguk keluarga besarnya di Surabaya, juga untuk urusan karate. Maklum, Umar tetap atlet nasional Indonesia. Hebatnya lagi, Umar rela merogoh kocek sendiri untuk berlatih di pusat kebugaran dan makanan bergizi porsi karateka untuk menjaga kondisinya sebagai atlet. 


     "Untuk bangsa dan negara, selama tenaga ini masih berguna, akan saya berikan," tegasnya selepas laga Asian Games di Guangzhou, Cina, November 2010 lalu.




Prestasi:
- Medali emas  kelas berat SEA Games Jakarta (1997)
- Medali emas kelas bebas SEA Games Jakarta (1997)
- Medali perak kelas berat Kejuaraan Asia di Macau (1997)
- Medali emas Denmark Terbuka (1999)
- Medali emas kelas +80 kg SEA Games Brunei (1999)
- Medali perak kelas bebas SEA Games Brunei (1999)
- Medali emas kumite beregu SEA Games Brunei (1999, bersama tim Indonesia)
- Medali perak Kejuaraan Asia di Singapura (1999)
- Medali perunggu kelas +80 kg Wskf Jepang (2000)
- The Best of the Best, semua kategori (2000)
- Medali emas kelas +80 kg Kejuaraan Amatir Inggris (2001)
- Medali emas beregu SEA Games Kuala Lumpur (2001, bersama Tim Indonesia)
- Medali perunggu kelas +80 kg SEA Games Kuala Lumpur (2001)
- Medali emas kelas +80 kg Indonesia Terbuka (2002)
- Medali emas  kelas +80 kgSEA Games Ho Chi Minh (2003)
- Medali perunggu beregu SEA Games Ho Chi Minh (2003, bersama Tim Indonesia)
- Medali emas kelas +80 kg Kejuaraan Asia di Taipei (2004)
- Medali perunggu Kejuaraan Asia di Taipei (2004)
- Medali emas kelas +80 kg European Mastercup di Jerman (2005)
- Medali emas kelas +80 kg SEA Games Manila (2005)
- Medali emas kelas bebas SEA Games Manila (2005)
- Medali emas beregu SEA Games Manila (2005)
- Medali perunggu kelas +80 kg Asian Games Doha (2008)
- Medali emas Liga Swiss Iistal (2008)
- Medali emas European Mastercup di Jerman (2008)
- Medali emas kelas +84 kg Kejuaraan Swiss (2008)
- The Best of the Best, semua kategori (2008)
- Medali perunggu Austria Open Golden League (2009)
- Medali perunggu Kejuaraan Asia di Cina (2009)
- Medali perunggu European Mastercup di Jerman (2009)
- Medali emas kelas +84 kg SEA Games Laos (2010)
- Medali perunggu beregu SEA Games Laos (2010, bersama Tim Indonesia)
- Medali emas kelas +84 kg Indonesia Terbuka (2010)
- Medali perak kelas +84 kg Asian Games di Cina (2010) 
- Medali emas Kejuaraan Asia (2011)


(MGH/Foto: Koleksi Pribadi)

TALAS GORENG UDANG

Bahan Talas:
Talas Pontianak   250 gr (iris korek api)
Udang   100 gr (digiling)
Daun bawang   1 btg (iris halus)
Bawang putih   2 siung (cincang halus)
Jahe   1 cm (cincang halus)
Garam   1 1/4 sdt
Merica bubuk   1/2 sdt
Gula pasir   3/4 sdt
Tepung tapioka   75 gr
Air   2 sdm
Taoco   1 sdm
Minyak untuk menggoreng


Bahan Saus:
Cabai rawit   4 buah
Cabai merah keriting   2 buah
Air   350 ml
Garam   1/2 sdt
Saus sambal   1 sdt
Gula pasir   2 1/2 sdm
Cuka   1 sdt
Tepung sagu   1 sdt (kentalkan dengan air   1 sdt)


Cara Memasak:
A. Talas:
1. Aduk rata semua bahan talas. Bentuk bola-bola dengan sendok.
2. Goreng hingga matang dalam minyak yang sudah dipanaskan dengan api sedang.


B. Saus:
1. Rebus cabai rawit dan cabai merah keriting sampai layu di atas api kecil. 
2. Angkat dan tiriskan, lalu blender.
3. Campur air, cabai giling, saus sambal, garam, dan gula pasir. Masak hingga mendidih.
4. Kentalkan dengan larutan tepung sagu. 
3. Tambahkan cuka. Aduk rata. Angkat.
4. Sajikan bersama bola-bola talas.

Info Saji:
Untuk:  2o buah


(Resep: Majalah Sedap)

Sabtu, 29 Januari 2011

LISA RUMBEWAS : RAIH 2 MEDALI ANGKAT BESI OLIMPIADE

    
     Lahir dengan nama Raema Lisa Rumbewas di Jayapura tanggal 10 September 1980. Gadis tangguh ini mewarisi darah olahragawan sang ayah, Levi Rumbewas yang mantan binaragawan terbaik Indonesia, juga sang ibu, Ida Korwa yang atket angkat besi. Hebatnya, sang ibulah yang melatih Lisa hingga menjadi atlet angkat besi kelas dunia.

     Tiga kali mewakili Indonesia di Olimpiade,  2 kali Lisa pulang membawa medali perak. Berkat prestasinya, gadis bertinggi-berat 149 cm/53 kg ini mendapat beasiswa dari Olympic Solidarity. Ketangguhan Lisa juga terbukti di Kejuaraan Dunia angkat besi, dengan meraih medali perak. 


Prestasi:
- Medali perak kelas 48 kg Olimpiade Sydney (2000)
- Medali perak SEA Games XXI Kuala Lumpur (2001)
- Medali perak kelas 53 kg grup A Olimpiade Athena (2004)
- Medali perak Kejuaraan Angkat Besi Dunia di Santo Domingo (2006)
- Medali perunggu  Olimpiade Beijing(2008)
(MGH/Foto: www.matanews.com)
     

POFFERTJES TAPE ISI MEISES

Bahan:
Tepung terigu protein sedang   225 gr
Ragi instan   1/2 sdm
Gula pasir halus   30 gr
Garam   1/4 sdt
Telur ayam   2 butir (kocok lepas)
Kuning telur   1 butir
Santan   250 ml (dari 1/4 butir kelapa)
Tape singkong   100 gr
Margarin   35 gr (lelehkan)
Meises coklat   70 gr
Gula tepung   50 gr (untuk taburan)


Cara Memasak:
1. Aduk rata tepung terigu, ragi instan, gula pasir, dan garam.
2. Blender tape singkong dan santan sampai lembut. Sisihkan.
3. Kocok lepas telur lalu tambahkan campuran tape yang sudah diblender sedikit demi sedikit sambil diaduk rata.
4. Tuang no.3 sedikit demi sedikit ke campuran tepung terigu sambil diaduk sampai licin. Diamkan 20 menit.
5. Tambahkan margarin leleh. Aduk rata.
6. Tuang ke  cetakan poffertjes yang sudah dipanaskan dan dioles tipis margarin. Biarkan sampai setengah matang.
7. Tabur meises.
8. Segera balik dan tambahkan sedikit adonan. Biarkan matang.
9. Sajikan bersama taburan gula tepung.

Info Saji:
Untuk: 26 potong

Saran:
Setelah adonan dibalik, jangan diputar lagi supaya meises yang meleleh tidak mengotori sisi kue lainnya. 
(Resep: Ibu Tuti Sunardi/Kompas)

Jumat, 28 Januari 2011

ELIZABETH LATIF : MELIBAS JUARA DUNIA

     
     Inilah salah seorang atlet bulutangkis andalan Indonesia di era '80-an. Siapa sangka, Itje (begitu ia biasa dipanggil) baru berlatih bulutangkis saat umur 12 tahun. Itupun ikut-ikutan temannya yang bergabung dengan klub bulutangkis PG 16. Ternyata, Itje punya bakat terpendam. Permainannya langsung berkembang setelah diasah di klub. Bergabung dengan Pelatnas, Itje semakin sakti. Tak kurang seorang Han Ai Ping, pebulutangkis Cina yang saat itu juara duniapun dilibasnya.

      Kini, alumni Universitas Kristen Indonesia kelahiran 27 Maret 1963 ini beralih profesi menjadi pengusaha. Selain patungan dengan kakak-kakaknya membuka usaha periklanan yang diberi nama 'OCTIS', Itje juga membuka usaha pijat reflexi 'Fontana' bersama Susi Susanti yang juga mantan atlet bulutangkis. Hebatnya, bisnis pijat reflexi kedua mantan atlet bulutangkis ini sukses. Dari awalnya menempati 1 ruko di Bulevar Kelapa Gading, kini telah bertambah 3 cabang di Pondok Indah, Sunter, dan merambah Bogor. Tapi tetap, prioritas utamanya suami dan 3 putra-putrinya, Aldo, Christ, dan Aubrey.


     Tetap, Itje meluangkan waktu untuk bulutangkis. Tahun 2009 lalu misalnya, ia dan Susi Susanti dipercaya menangani Tim Uber Indonesia. Hasilnya, Indonesia menjadi juara ke-2 Piala Uber. 
     


Prestasi :
A. Tunggal:
- Juara 2  Silver Bowl Australia-Selandia Baru 1983
- Medali perak SEA Games 1983
- Medali emas beregu putri SEA Games 1983 (bersama Tim Indonesia)
- Medali emas SEA Games 1985
- Medali emas beregu putri SEA Games 1985 (bersama Tim Indonesia)
- Juara 2 Piala Uber 1986 (bersama Tim Indonesia)
- Medali emas SEA Games 1987
- Medali emas beregu putri SEA Games 1987 (bersama Tim Indonesia)
- Juara Konica Singapore Cup 1987
- Juara Kejuaraan Asia 1987


B. Ganda Putri:
- Medali perak SEA Games 1985 (bersama Verawaty Fajrin)


(MGH/Foto: Koleksi Pribadi)

CAKE TAPE KELAPA MUDA KISMIS

Bahan:
Margarin   250 gr 
Gula pasir   100 gr
Tape singkong   200 gr (haluskan)
Santan   50 ml
Kuning telur   6 butir
Tepung terigu   120 gr
Baking powder   1/4 sdt
Maizena   20 gr
Santan instan   25 ml (campur dengan air   25 gr)
Putih telur   4 butir
Garam   1/4 sdt
Gula   25 gr
Kelapa muda   2 butir/125 gr (dikeruk panjang)
Kismis   50 gr (masing-masing potong 2)

Cara Memasak:
1. Blender tape bersama santan sampai lembut. Sisihkan.
2. Kocok margarin dan gula pasir sampai lembut (sekitar 7 menit).
3. Masukkan tape yang sudah dihaluskan. Kocok kembali.
4. Masukkan kuning telur 1 per 1 bergantian dengan campuran tepung terigu, maizena, dan baking powder, sambil diayak dan dikocok rata.
5. Tambahkan kelapa muda. Aduk sampai menyebar. 
6. Masukkan kismis. Aduk rata dan sisihkan.
7. Kocok putih telur bersama garam dengan kecepatan sedang sampai setengah mengembang.
8. Masukkan gula pasir. Kocok sampai mengembang.
9. Tuang kocokan putih telur sedikit demi sedikit ke dalam adonan kuning telur sambil diaduk rata.
10. Tuang adonan ke dalam loyang tulban garis tengah 22 cm yang sudah diolesi margarin.
11. Oven dengan api bawah, suhu 180 derajat celcius sampai matang (sekitar45 menit).


Info saji:
Untuk: 16 potong


Saran:
Agar tidak cepat basi, rebus kelapa muda sebentar dalam air mendidih lalu tiriskan.
(Resep: Majalah Sedap)

Kamis, 27 Januari 2011

NIAL DJULIARSO : TAMPIL DI CARNEGIE HALL

     
     Satu lagi pianis Indonesia yang berjaya di luar negeri. Nial Radhitia Djuliarso, nama lengkapnya. Masih muda, lahir di Jakarta, 5 Februari 1981.  Lulus dari SMA McCallie di Tennessee Amerika Serikat tahun 1999, Nial lanjut belajar musik jazz di Berklee College of Music di Boston. Belum puas, Nial melanjutkan pendidikan S2-nya di Juilliard Music School, New York. Tetap, belajar musik jazz.

     Soal prestasi, jangan tanya lagi. Berbagai kompetisi musik internasional dimenangkannya. Sebut saja Horace Silver Jazz Piano (2003) dan USA Songwriting Competition (2005). Di ajang yang terakhir,  lagu yang ditulis Nial, 'My  Smooth One' memenangkan juara pertama untuk kategori instrumentalia.Tahun 2009, ia dipercaya menjadi juri Thailand Jazz Conference.


     Putra pengusaha Tripudjo Djuliarso dan Vera Martam ini juga telah menjelajahi berbagai panggung jazz bergengsi di banyak negara. Mulai North Sea Jazz Festival di Den Haag, Kennedy Center di Washington D.C, Montreux Jazz Festival di Swiss, Sarasota Jazz Festival di Florida, Alice Tully Hall di New York, Mosaic Music Festival di Singapura, Thailand Jazz Conference, hingga Carnegie Hall di New York! Bersama Artie Shaw Orchestra, ia juga telah menggelar konser keliling Amerika Serikat. Nialpun laris diundang tampil di berbagai klab jazz di Amerika Serikat, Malaysia, Kanada, Belanda, Rusia, Singapura, hingga Tanah Airnya: Indonesia. Apalagi, ia sudah punya kelompok musik jazz sendiri: Nial Djuliarsi Quartet.


     Tidak hanya jago bermain piano dan menulis lagu, Nial juga keren meniup saxofon. Permainan saxofon Nial bisa dinikmati antara lain di album artis jazz Jepang ,Tatsu Kisaragi, 'Lazy Bird'. Nial sendiri kini bermukim di New York, berkonsentrasi pada karir internasionalnya.(MGH/Foto: Koleksi Pribadi)




     


     


     


     

BOLU GULUNG TAPE

Bahan:
Tepung terigu protein rendah   100 gr
Gula pasir halus   40 gr
Minyak goreng   60 gr
Tape singkong   50 gr
Santan kental instan   30 gr
Air   25 ml
Pewarna makanan kuning tua   2 tetes
Kuning telur   4 butir
Putih telur   4 butir
Garam   1/2 sdt
Cream of tar tar   1/2 sdt
Gula pasir   60 gr
selai murbai (strawberry)   100 gr (untuk olesan)


Cara Memasak:
1. Blender halus tape singkong, santan, dan air. Sisihkan.
2. Aduk rata minyak goreng, campuran tape singkong yang sudah diblender, dan pewarna makanan kuning tua. Sisihkan.
2. Ayak tepung terigu. Tambahkan gula halus. Aduk rata.
3. Tuang campuran minyak sedikit demi sedkit ke dalam campuran terigu sambil diaduk rata. 
4. Tambahkan kuning telur. Aduk rata. Sisihkan.
5. Kocok putih telur, garam, dan cream of tar tar sampai setengah mengembang.
6. Tambahkan gula sedkit demi sedikit sambil dikocok hingga mengembang.
7. Tuang sedikit demi sedikit ke dalam campuran tepung terigu sambil diaaduk perlahan. 
8. Tuang ke atas loyang 30x25x3 cm yang dilapisi alas kertas roti tanpa dioles margarin.
9. Olesi kue dengan selai murbai.
10 Gulung dan padatkan.

Saran Saji:
Pilih tape yang benar-benar matang dan lembek agar lebih mudah tercampur rata.

Info Saji:
Untuk: 12 potong

(Resep: Majalah Sedap)

Rabu, 26 Januari 2011

HENDRAWAN : 3 KALI BOYONG PIALA THOMAS

    
      Tiga kali ia memperkuat Tim Thomas Indonesia, 3 kali pula timnya sukses  mempersembahkan lambang supremasi bulutangkis putra dunia itu pada bangsa Indonesia. Prestasi individualnyapun hebat, terbukti medali perak Olimpiade dan gelar juara duniapun disabetnya.

     Mantan atket bulutangkis tunggal putra ini lahir di Malang, Jawa Timur, tanggal 27 Juni 1972. Wawan (begitu ia diakrabi), anak ke 3 dari 4 bersaudara putra-putri pasangan Sugianto dan Susilowati. Umur 7 tahun, ia telah diperkenalkan sang ayah pada olahraga bulutangkis. Usia 12 tahun, Wawan telah aktif menjadi atlet cilik. 

     Sempat melatih di Pelatnas Cipayung, kini Wawan melatih atlet-atlet tunggal putra Malaysia. Di luar bulutangkis, prioritas waktunya tetap untuk sang istri tercinta, Silvia Anggraeni dan 2 anak yang manis: Josephine Sevilla dan Alexander Thomas.


Prestasi:
- Juara 2 Swiss Terbuka 1995
- Juara 2 Denmark Terbuka 1995
- Juara Rusia Terbuka 1995
- Juara 2 Kejuaraan Asia 1997
- Juara Muangthai Terbuka 1997
- Medali perak Asian Games Bangkok 1998 
- Juara Singapura Terbuka 1998
- Juara Piala Thomas 1998 (bersama Tim Thomas Indonesia)
- Medali perak Olimpiade Sydney 2000
- Juara Piala Thomas 2000 (bersama Tim Thomas Indonesia)
- Juara 2 tunggal putra Jepang Terbuka 2000
- Juara Dunia  di Sevilla, Spanyol 2001
- Juara 2 Piala Sudirman 2001 (bersama Tim Sudirman Indonesia)
- Juara Piala Thomas 2002 (bersama Tim Thomas Indonesia)
(MGH/Foto: Elin Haryanto Resna)

CUPCAKE TAPE SINGKONG

Bahan:
Tepung terigu protein sedang  100 gr
Baking powder   1/2 sdt
Tape singkong   75 gr (haluskan)
Minyak goreng   50 gr
Susu cair   50 gr
Kuning telur   80 gr
Garam   1/4 sdt
Cream of tartar   1/2 sdt
Gula pasir   80 gr
Keju batang (cheddar) parut  25 gr (untuk taburan)


Cara Memasak:
1. Ayak tepung terigu dan baking powder. Sisihkan.
2. Campur tape singkong, minyak goreng, dan susu cair. Tuang sedikit demi sedikit ke dalam campuran tepung terigu. Aduk rata.
3. Tambahkan kuning telur. Aduk rata.
4. Kocok putih telur, garam, dan cream of tartar sampai setengah mengembang. 
5. Tambahkan gula pasir sedikit demi sedikit sambil dikocok sampai mengembang.
6. Masukkan sedikit demi sedikit ke dalam campuran tepung terigu sambil diaduk perlahan. 
7. Tuang ke dalam mangkok kertas tebal, taburi dengan keju parut.
8. Oven selama 30 menit dengan suhu 180 derajat celcius hingga matang.




Saran:
- Untuk memperkuat rasa dan aroma tape, pilihlah tape yang lembek (jangan yang keras).
- Menghaluskan tape singkong bisa juga dengan cara diblender bersama susu cair.


Info saji:
Untuk 11 potong.


(Resep: Majalah Sedap)



Selasa, 25 Januari 2011

ANANDA SUKARLAN : DARI JAKARTA KE ISTANA RATU SPANYOL

       
     Lahir di Jakarta 10 Juni 1968, pianis yang diakui suratkabar Australia, Sydney Morning Herald, sebagai salah satu pianis terbaik di dunia ini sudah menjelajahi hampir seluruh dunia dengan kehebatan jemarinya. Ia bahkan pernah diundang pemerintah Portugal dan Ratu Sofia (Spanyol) untuk memainkan nada-nada indahnya di depan para pemimpin negara tersebut! Para penggemar musik kamar (chamber music) di Eropa juga sudah sangat mengenal Andy, demikian Ananda Sukarlan biasa dipanggil. Selain konser-konsernya selalu mendapat perhatian media elit Eropa, Andy juga sudah merekam 8 CD album  komersial, termasuk kolaborasinya dengan artis-artis papan atas Spanyol. Iapun sudah sangat biasa menggelar konser besar di seluruh Eropa hingga Selandia Baru. Prestasi musiknya yang luar biasa diakui pula secara internasional dengan tercantumnya profil Andy di 'The International Who's Who in Music Book', yang menyejajarkan Andy dengan para musisi terkemuka dunia.

     Siapa sangka, pianis besar dunia ini awalnya hanya belajar piano dari sang kakak saat Andy baru berumur 5 tahun . Nyatanya, si bungsu dari 7 bersaudara putra bapak Sukarlan dan ibu Poppy Kumudastuti ini  memang sangat berbakat. Tak heran, begitu tamat SMA Kanisius tahun 1986 ia langsung mendapat beasiswa dari Petrof Piano untuk belajar musik di Belanda. Di sana, Andy belajar di Den Haag Kingdom Conservatorium. Sayang, sebelum pendidikannya selesai, beasiswa dihentikan. Andy mencoba bertahan dengan bekerja sebagi pianis di beberapa bar sambil berhutang pada teman-temannya untuk bertahan hidup dan membiayai kuliah musiknya. Sayangnya, uang yang diperoleh tetap tidak cukup.

     Tidak putus asa, Andy mengikuti lomba piano internasional dengan harapan menjadi pemenang agar uang hadiahnya bisa digunakan membayar kuliah dan hutang-hutangnya. Dan dia menang! Sejak itu Andy rajin mengikuti lomba-lomba piano internasional. Perjuangan gigihnya tidak sia-sia. Pada tahun 1993 dengan predikat summa cum laude. Hingga 3 tahun kemudian Andy rajin mengikuti berbagai lomba piano internasional terutama di Perancis dan Spanyo. Hasilnya, Andy selalu menjadi pemenang! Selain hadiah yang tidak sedikit, itu juga melancarkan karirnya sebagai pianis kelas dunia.

     Kalau sedang tidak ada konser atau kesibukan musik,  Andy tinggal di kawasan perbukitan Cantabria, sekitar 20 menit dari Santander - satu kota kecil yang tenang di Spanyol utara. Meski puluhan tahun tinggal di Spanyol, Andy tetap mencintai Indonesia. Tidak hanya sering datang berkunjung, salah satu komposisi ciptaannya 'Rapsodia 8' juga ditulis berdasarkan lagu rakyat Bali, 'Janger'. Yang terbaru, Andy merekomposisi lagu-lagu dolanan dari berbagai daerah di Indonesia dan akan menampilkannya dalam konser internasional. 

     Untuk menjaring musisi berbakat Indonesia, Andy rutin mengadakan 'Ananda Sukarlan Award', lomba piano untuk anak-anak dan musisi muda Indonesia. Ia juga tidak pelit mengajarkan keahliannya bermain piano pada calon-calon pianis Indonesia, terutama saat sedang berada di Indonesia.(MGH/Foto: Koleksi Pribadi)

     

     

MI SINGKONG VEGETARIAN

Bahan:
Mi singkong basah   200 gr
Minyak goreng   2 sdm (untuk menumis)
Irisan daun bawang   2 sdm
Irisan bawang putih   1 sdm
Kacang merah segar   100 gr (rebus dan tiriskan)
Tempe   100 gr (iris kecil, goreng)
Kaldu   100 ml
Wortel   100 gr (diserut)
Kecap manis   1 sdm
Garam   1/2 sdt
Merica halus   1/2 sdt
Bokcoy   80 gr (potong-potong)


Cara Memasak:
1. Tumis bawang putih dan daun bawang sampai layu.
2. Masukkan kacang merah dan tempe. 
3 Tuangkan kaldu, masukkan wortel, aduk. Dimasak sebentar
4. Bubuhi kecap, garam, dan merica. Aduk.
5. Masukkan bokcoy. Aduk.
6. Masukkan mi. Aduk rata.
7. Tunggu hingga matang. Angkat.
8. Hidangkan panas-panas.


Info Saji:
Untuk : 2 porsi (682 kalori/porsi)


(Resep: Ibu Tuti Soenardi/Kompas)

Senin, 24 Januari 2011

CANDRA WIJAYA : TAK PERNAH MATI LANGKAH!

     
     Mungkin hanya ada 1 kata yang tepat menggambarkan prestasi putra ke-2 mantan atlet bulutangkis Hendra Wijaya dan Indranita ini: hebat! Lihat saja deretan prestasi internasionalnya di bawah ini. Itu semua, belum termasuk berbagai kejuaraan di dalam negeri yang dimenangkannya. Sebagai atlet bulutangkis spesialis ganda, Candra memang sulit ditandingi. Bersama partnernya, Candra merajai berbagai turnamen dunia. Bahkan di tahun 2000, Candra dan Tony Gunawan yang waktu itu peringkat 1 dunia ganda putra   meraih medali emas Olimpiade di Sydney, Australia! 

     Rafael Candra Wijaya lahir di Cirebon (Jawa Barat), 16 september 1975. Tingginya 175 cm dengan berat badan 72 kg. Menikah dengan Caroline Indriani dan dianugerahi sepasang anak manis: Gabriel Christopher Wintan Wijaya dan Christina Joshephine Wintania Wijaya. 

     Seperti kebanyakan atlet bulutangkis, Candra berasal dari latar belakang yang sangat dekat dengan olahraga. Tidak hanya sang ayah, kedua adiknya, Rendra Wijaya dan Sandrawati Wijaya juga atlet bulutangkis. Bahkan sang kakak, Indra Wijaya adalah atlet bulutangkis yang 2 kali memperkuat Tim Thomas Indonesia (1996 dan 1998). Apalagi ayahnya pemilik klub bulutangkis 'Rajawali' di Cirebon!

     Meski sudah mundur dari Pelatnas, Candra sesekali masih mengikuti berbagai kompetisi bulutangkis internasional yang hampir semuanya dimenangkannya. Ia juga aktif menjaring bibit-bibit atlet bulutangkis dengan membuka Candra Wijaya International Badminton Centre (CWIBC) dan mengadakan turnamen-turnamen bulutangkis. Hebatnya, Piala Candra Wijaya yang diadakannya tidak hanya diikuti atlet muda dalam negeri, namun juga atlet-atlet luar negeri! Candra, memang tidak pernah mati langkah!


Prestasi:
- Juara Polandia Terbuka 1994
- Juara 2  Perancis Terbuka 1994
- Juara ganda putra Kanada Terbuka 1994 (bersama Ade Sutrisna)
- Juara ganda putra Amerika Serikat Terbuka 1995 (bersama Ade Sutrisna)
- Juara 2 Jerman Terbuka 1995
- Juara ganda putra Swedia Terbuka 1996 (bersama Ade Sutrisna)
- Juara ganda putra Kejuaraan Asia 1996 (bersama Ade Sutrisna)
- Juara ganda putra Amerika Serikat Terbuka 1996 (bersama Sigit Budiarto)
- Juara ganda putra Cina Terbuka 1996 (bersama Sigit Budiarto)
- Juara ganda putra Muangthai Terbuka 1996 (bersama Sigit Budiarto)
- Juara ganda putra Taiwan Terbuka 1997 (bersama Sigit Budiarto)
- Juara Piala Asia 1997
- Juara 2 ganda putra Swiss Terbuka 1997 (bersama Ade Sutrisna)
- Juara Kopenhagen Masters 1997 (bersama Tony Gunawan) 
- Juara Dunia ganda putra 1997 (bersama Sigit Budiarto)
- Juara Dunia Grand Prix ganda putra 1997 (bersama Sigit Budiarto)
- Juara ganda putra Indonesia Terbuka 1997 (bersama Sigit Budiarto)
- Juara ganda putra Singapura Terbuka 1997 (bersama Sigit Budiarto)
- Medali Emas SEA Games 1997
- Juara 2 Muangthai Terbuka 1997
- Juara ganda putra Swedia Terbuka 1998 (bersama Tony Gunawan)
- Juara 2 All England 1998
- Juara Thomas Cup bersama Tim Thomas Indonesia di Wangchai, Cina  1998 
- Juara ganda putra Singapura Terbuka 1998 (bersama Sigit Budiarto)
- Juara ganda putra Hongkong Terbuka 1998 (bersama Tony Gunawan)
- Medali Emas Asian Games XIII di Bangkok, Muangthai 1998
- Juara ganda putra All England 1999 (bersama Tony Gunawan)
- Juara Dunia Grand Prix ganda putra 1999 (bersama tony Gunawan)
- Juara ganda putra Malaysia Terbuka 1999 (bersama Tony Gunawan)
- Juara 2 Indonesia Terbuka 1999
- Juara ganda putra Ipoh Masters di Malaysia 1999 bersama Tony Gunawan)
- Juara JVC Asia Cup di Ho Chi Minh, Vietnam 1999
- Juara ganda putra Jepang Terbuka 2000 (bersama Tony Gunawan)
- Juara Piala Thomas bersama Tim Thomas Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia 2000 
- Juara ganda putra Indonesia Terbuka 2000 (bersama Tony Gunawan)
- Juara Dunia Grand Prix ganda putra 2000 (bersama Tony Gunawan)
- Medali emas ganda putra Olimpiade Sydney 2000 (bersama Tony Gunawan)
- Juara 2 All England 2001
- Juara ganda putra Jepang Terbuka 2001 (bersama Sigit Budiarto)
- Juara Malaysia Terbuka 2001
- Juara  ganda putra IndonesiaTerbuka 2001 (bersama Sigit Budiarto)
- Juara Dunia Grand Prix Final 2000 di Brunei 2001
- Juara 2 Singapura Terbuka 2001
- Juara 2 JVC Asian Badminton Champ di Manila, Filipina 2001
- Medali emas Beregu SEA Games bersama Tim Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia 2001
- Juara Piala Thomas bersama Tim Thomas Indonesia di Guangzhou, Cina 2002
- Juara 2 ganda putra Taiwan Terbuka 2002 (bersama Tony Gunawan)
- Juara 2 Kejuaraan Bulutangkis Asia di Bangkok, Muangthai 2002
- Juara Kopenhagen Masters 2002
- Juara ganda putra All England 2003 (bersama Sigit Budiarto)
- Juara 2 Kejuaraan Dunia di Birmingham, Inggris 2003
- Juara 2 Denmark Terbuka 2003
- Juara Kopenhagen Masters 2003
- Juara ganda putra Cina Terbuka 2004 (bersama Sigit Budiarto)
- Juara 2 Korea Terbuka 2005
- Juara ganda putra Swiss Terbuka 2005 (bersama Sigit Budiarto)
- Juara 2 Jepang Terbuka 2005
- Juara 2 Piala Sudirman di Beijing, Cina 2005
- Juara Singapura Terbuka 2005
- Juara ganda putra Malaysia Terbuka 2005 (bersama Sigit Budiarto)
- Juara 2 Kejuaraan Dunia di Anaheim, Belanda 2005
- Juara 2 Indonesia Terbuka 2005
- Juara ganda putra Cina Terbuka 2005 (bersama Sigit Budiarto)
- Juara ganda putra Djarum Indonesia Terbuka 2006 (bersama Tony Gunawan)
- Juara ganda putra Yonex Korea Terbuka 2006 (bersama Tony Gunawan)
- Juara ganda putra Yonex Jepang Terbuka 2006 (bersama Tony Gunawan)
- Juara 2 Proton Malaysia Super Series 2007
- Juara Yonex Jepang Super Series 2007
- Juara 2 Yonex Hongkong Super Series 2007
- Juara 2 Asian Bad Champs Gold Grand Prix di Kuala Lumpur, Malaysia 2008
- Juara 2 Djarum Indonesia Super Series 2008
- Juara Jitsugyodan Japan Team 2007
- Juara Jitsugyodan Japan Team 2008
- Juara Jitsugyodan Japan Team 2010


Penghargaan Internasional:
- Most Valuable Players 2007 dan 2008 dari Japan League
- Eddy Choong Award sebagai Best Player of the Year 2000
- VW Life Time Achievement Award.

(MGH/Foto: Koleksi Pribadi)

10 FAKTA TENTANG SINGKONG

1. Singkong mengandung kalori, sedikit protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B, dan C.


2. Merupakan makanan pokok di berbagai negara Amerika Selatan, Amerika Tengah, Afrika, dan Asia (termasuk beberapa wilayah Indonesia).


3. Indonesia merupakan salah satu penghasil utama singkong di dunia, di samping Muangthai, Brasil, Zaire, dan Nigeria.


4. Di Indonesia sering juga disebut singkong mentega.

5. Masa tanamnya: 6 bulan sampai 1 tahun.

6. Kadang ada singkong yang terasa pahit. Ini disebabkan kandungan hydrocianic acid (sianida) yang tinggi. Untuk mengatasinya, rendam singkong dalam air berulang kali agar sianidanya larut. 

7. Singkong juga banyak diolah menjadi tapioka karena kadar tepungnya yang tinggi.

8. Daun singkong juga lezat diolah menjadi berbagai hidangan.

9. Selain diolah menjadi tapioka, singkong juga dijadikan tepung cassava atau tepung singkong. Berbeda dengan tapioka, pembuatan tepung singkong cukup dengan cara pengeringan kemudian diolah menjadi tepung - langsung, tanpa dijadikan gaplek lebih dahulu. Hasilnya, tepung singkong berwarna putih sementara tepung gaplek berwarna kuning kecoklatan dengan aroma yang berbeda pula. 

10. Tepung singkong kini mulai banyak diproduksi industri kecil. Salah satu hasil olahannya berupa mi dari tepung singkong. Rasanya..mmm...boleh diadu! (MGH/Disarikan dari 'Hidangan Istimewa dari Tepung Singkong'/Ibu Tuti Soenardi/Kompas)



MI SINGKONG BUMBU PADANG

Bahan:
Mi singkong basah   200 gr
Minyak goreng   2 sdm (untuk menumis)
Daging ayam   100 gr (potong-potong)
Fillet ikan kakap   100 gr (potong-potong)
Kecap manis   1 sdm
Kaldu   50 ml
Kol   100 gr (iris-iris)


Bumbu:
Cabai merah   5 buah
Irisan bawang merah   3 sdm
Irisan bawang putih   1 sdm
Garam   1 sdt


Cara Memasak:
1. Haluskan semua bumbu. Tumis sampai keluar aroma.
2. Masukkan daging ayam dan ikan. Tambahkan kecap lalu tumis sampai matang.
3. Tuangkan kaldu dan masukkan kol. Aduk.
4. Masukkan mi. Aduk rata hingga matang.
5. Angkat dan hidangkan.


Info Saji:
Untuk: 2 porsi (570 kalori/porsi)


(Resep: Ibu Tuti Soenardi/Kompas)







Minggu, 23 Januari 2011

CHRISTINE HAKIM : JURI FESTIVAL FILM CANNES

     
      Kualitas aktingnya jelas tidak perlu diragukan lagi. Selain 6 piala Citra, 4 piala Asia Pacific International Film Festival juga terpajang di rumahnya. Semua untuk kategori aktris terbaik. Tidak cuma itu. Tahun 2002, Christine ditunjuk sebagai juri Festival Fim Cannes di Perancis, bersama David Lynch, Sharon Stone, dan Michelle Yeoh. 

Sebelumnya, Christine juga sudah menjadi juri the Shanghai Film Festival (1985), Tokyo Film Festival (1990), Hawaii Film Festival (1991), Asia Pacific Film Festival (1994), Sydney Film Festival (1994), Singapore Film Festival (1994), Jakarta Asian Film Festival (1995), Fukuoka Asian Film Festival (1995), Asia Pacific Film Festival (1995), dan ketua dewan juri South East Asia Bienalle Film Festival di Kamboja (1997)!

     Lahir sebagai Herlina Christine Natalia Hakim di Kuala Tungkal, Jambi, tanggal 25 Desember 1956,  putri dari Syarif Hakim. Tahun 2000, Christine menikah dengan Jeroen Lezer, sineas dan aktor Belanda. 

     Tahun 2010, Christine membintangi film Hollywood Eat, Pray, Love bersama Julia Roberts. Ia berperan sebagai Wayan, wanita Bali sahabat Liz Gilbert (diperankan Roberts). Saat menghadiri pemutaran perdana film tersebut di Ziegfeld Theater, New York, Amerika Serikat (Agustus 2010), Christine mengenakan pakaian tradisional Bali lengkap dengan sanggulnya. Alangkah anggunnya!

     Kini ia juga memproduksi film lewat rumah produksi miliknya, Christine Hakim Feature yang berdiri sejak 1997. Film-film produksinya jelas tidak sembarangan, diantaranya 'Daun Di Atas Bantal (memenangkan Special Jury Prize di Tokyo International Film Festival dan Best Film Award di Asia Pacific Film Festival 1998), Pasir Berbisik (memenangkan Special Jury Prize di Seattle International Film Festival).

Toh Christine tetap bersahaja. Bila suatu hari Anda mampir ke kantornya di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Selatan, pasti akan disuguhi penganan asli Indonesia: onde-onde, rujak, lupis...hmmm...mak nyuss! Ia juga mendirikan yayasan yang menyediakan susu untuk anak-anak miskin di Jawa dan Aceh, di samping menyediakan beasiswa untuk anak-anak dan para sineas muda Indonesia. Untuk dedikasinya pada dunia perfilman, Christine dianugerahi Lifetime Achievement Award dari Manila's Cinemanila Film Festival, Filipina. (MGH/Foto: Jeroen Lezer)