Sabtu, 31 Mei 2014

SRI HARTATI : PENGUKIR SEJARAH ANGKAT BESI DUNIA


Lebih dari prestasi, Sri Hartati adalah sejarah dalam olahraga angkat besi internasional. Dialah wanita pertama yang menyandang gelar juara dunia sebanyak 3 kali! Dengan prestasi membangggakan tersebut, tak heran ia dinobatkan organisasi angkat besi internasional sebagai olahragawati angkat besi terbaik sedunia di tahun 2012.

Lahir di Pringsewu, Lampung, 8 November 1984, Sri Hartati menamatkan pendidikan formal terakhir di SMK 2 Mei 87 di kota kelahirannya. Kini,ia tinggal di Bandar Lampung dan bekerja sebagai PNS di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Propinsi Lampung. Menikah dengan Suherman Nicko sejak 2005, Sri telah dikaruniai seorang putra yang cerdas, Nicholas Nandito. Sri Hartati beragama Islam dan biasa berbahasa Jawa sehari-harinya.

Pesan dari Sang Pengukir Sejarah, seorang pemenang tidak akan pernah menyerah karena orang yang menyerah tidak akan pernah menang. Jadi, tetaplah bersemangat!!! 

Prestasi:
- Medali perak Kejuaraan Dunia Angkat Besi putri  kelas 57 kg 2008
- Medali emas angkat besi putri kelas 57 kg World Games 2 2009- Juara dunia angkat besi putri kelas 57 kg 2010
- Juara dunia angkat besi putri kelas 57 kg 2012
- Juara dunia angkat besi putri kelas 57 kg 2013
(MGH/Foto: Koleksi Pribadi)

JAGUNG BUNGKUS JAGUNG

Bahan:
Jagung rebus   250 gr (serut)
Tepung jagung   75 gr
Tepung tapioka   50 gr
Telor ayam   1 btr
Bawang Bombay cincang   2 sdm
Bawang putih cincang   1 sdt
Kaldu instan   1 sdt
Merica   secukupnya

Isi:
Minyak goreng untuk menumis   2 sdm
Bawang Bombay cincang   2 sdm
Daging giling ayam   100 gr
Cabe merah   2 buah (iris panjang)
Kecap ikan   1 sdt
Garam   secukupnya
Merica   secukupnya
Telor rebus   2 btr (iris 10 bagian)

Cara Membuat:
1. Isi:
- Tumis bawang Bombay dan daging ayam.
- Masukkan irisan cabe, kecap ikan, garam, dan merica. 
- Aduk rata. Bisa ditambahkan sedikit air agar ayam matang. 
- Angkat dan sisihkan.
- Bagi 10 bagian. 
2. Campur kedua jenis tepung, jagung serut, kedua jenis bawang, cabe, dan telor. 
3. Bubuhkan kaldu instan dan merica. Aduk rata.
4. bagi 10 bagian. 
5. Ambil 1 lembar kulit jagung.
6. Isi dengan 1/2 bagian adonan jagung yang sudah dibagi. Ratakan.
7. Beri 1 bagian adonan isi dan 1 potong telor rebus.
8. Tutup dengan sisa adonan jagung. Padatkan.
9. Lipat kulit jagung seperti lepet. Ikat dengan benang kasur.
10 Lakukan semua hingga jadi 10 bungkus.
11. Kukus hingga matang selama sekitar 15 menit. 
12. Angkat dan sajikan.

Info Saji:
Untuk: 10 bungkus (145 kal/bungkus)
(Resep: Ibu Tuti Soenardi/Kompas)

Jumat, 30 Mei 2014

YULINAR TIKASARI WARDAH : PENDEKAR PUTRI NAN CANTIK



Berbusana muslimah ditambah tutur kata lemah lembut, bisa jadi membuat orang tak menyangka Yulinar Tikasari Wardah adalah olahragawati pencak silat handal. Tidak sembarangan, ialah juara dunia pencak silat kelas tanding putri 45-50 kg. Gelar itu diraihnya dalam World Championships di Negeri Gajah Putih, Muangthai (2012). Di tahun yang sama, Tika mempersembahkan medali emas pencak silat putri SEA Games. Siapakah pendekar putri nan cantik ini?

Tika, demikian nama sapaannya, adalah pendekar dari Paguron Silat Ayu Pusaka Indonesia (API), di Bogor. Tidak hanya Tika, kedua adiknya Dela Tikasari Wardah dan Efril Syahbayan juga berguru pencak silat di perguruan yang sama. Tika lahir di Bogor (Jawa Barat), tepat di hari ke-12 bulan Juli 1989. Mengaku belajar silat awalnya hanya iseng pengisi waktu, ke-2 dari 4 bersaudara anak pasangan Bahrudin dan Yani Mardiani ini nyatanya sangat berbakat dalam beladiri asli Indonesia ini. Meski sudah berprestasi di tingkat dunia, Tika tetap rendah hati. Menurutnya, apa yang telah dicapai selama ini berkat dukungan masyarakat dan pelatih. Tidak terlena, Tika kini berkonsentrasi menghadapi SEA Games tahun depan. 

Prestasi di bidang olahraga tak lantas menghambat pendidikan formalnya. Tika lulus dengan mulus dari Fakultas Keolahragaan, Universitas Negeri Jakarta dan kini telah bekerja di Pengprov IPSI Jawa Barat. Buat yang naksir, siap-siap patah hati karena mojang Bogor anu geulis ini baru dipersunting Ari Faizal, staf KONI Propinsi DKI Jakarta, tanggal 12 April 2014 lalu. Semoga sakinah mawaddah wa rahmah. (MGH/Foto: Koleksi Pribadi)

PINDANG CUMI JAMUR

Bahan:
Cumi-cumi kupas   250 gr (potong kotak 3 cm, kerat-kerat)
Jeruk nipis   1 sdt
Jamur kancing kaleng   150 gr (belah2)
Air   800 ml
Tomat   2 buah (potong kasar)
Cabe rawit hijau   10 buah
Blimbing wuluh   5 buah (potong kasar)
Gula pasir   1 sdt
Garam   1 sdt
Merica bubuk   1/2 sdt
Kaldu bubuk   1 sdt
Minyak goreng   2 sdm

Bumbu:
Cabe merah   3 buah (iris bulat)
Daun bawang   2 btg (potong bulat 1 cm)
Sereh   2 btg (memarkan)
Lengkuas   2 cm (memarkan)
Jahe   3 cm (iris serong tipis)
Kunyit   4 cm (iris serong tipis)

Cara Memasak:
1. Lumuri potongan cumi-cumi dengan air jeruk nipis dan sedikit garam.
2. Biarkan beberapa saat agar bumbu meresap.
3. Panaskan minyak, tumis bumbu hingga harum dan layu.
4. Tuangkan air, aduk rata, dan didihkan.
5.  Masukkan cumi-cumi, jamur, dan semua bahan lain.
6. Biarkan hingga matang dan bumbu meresap. Angkat.
7. Sajikan.

Info Saji:
Untuk: 4 porsi
(Resep: Ayu/Nyata)

Kamis, 29 Mei 2014

MARGARETHA HERAWATI : SETAHUN 2 GELAR JUARA DUNIA


Inilah salah satu Srikandi Indonesia yang berhasil menyandang gelar juara dunia di bidang olahraga. Margaretha Herawati yang biasa disapa Retha, menyabet gelar juara dunia renang sirip (fin swimming) putri pada tahun 2011 di RRC. Tak hanya 1, Retha langsung menyabet 2 gelar juara dunia sekaligus yaitu B-i-Fins 50 meter dan 100 meter putri. Dan tak hanya itu! Iapun pemegang rekor renang B-i-Fins 100 meter putri Asia hingga kini. Untuk mengingatkan, B-i-Fins adalah renang dengan menggunakan alat pada kaki dan snorkle. 

Menekuni olahraga renang sejak usia 4 tahun atas arahan sang ayah, kini dara penyayang binatang ini menjadi andalan Indonesia di tingkat internasional terutama untuk renang sirip. Bertinggi-berat 168 cm/65 kg, Retha lahir di Jakarta tanggal 20 Oktober 1988. Selain berenang, Retha suka main basket, nonton, dan jalan-jalan. Tapi tak hanya di kolam renang dan lapangan basket, Retha juga gemar menempa fisik di pusat kebugaran dan menjaga postur dengan pilates. 

Hebatnya, meski berprestasi tingkat dunia sebagai atlet, Retha tak melupakan pendidikan formal. Gelar Sarjana Olahraga disandangnya dari Universitas Negeri Jakarta.  Retha beragama Katholik dan dikenal ramah, ceria, serta mudah berteman. Ingin berteman, bisa kenalan lewat twitternya @dora_etha.

Prestasi:
- Medali perak Kejuaraan Asia AASF (2007)
- Medali emas Asian Indoor Games, Vietnam (2009)
- Medali emas SEA Games renang sirip nomor B-i-Fins 100 m, Laos (2009)
- Peringkat 5 dunia (2009)
- Juara dunia renang sirip nomor B-i-Fins 50 m, RRC (2011)
- Juara dunia renang sirip nomor B-i-Fins 100 m, RRC (2011)
- Rekor Asia renang sirip nomor B-i-Fins 100 m
(MGH/Foto: Koleksi Pribadi)

NARI : PENGABDIAN DARI RASA MALU


Di usia Beliau yang ke-70 tahun, Pak Nari  masih bersemangat mengabdikan diri untuk melestarikan takepan. Tidak hanya membacakan takepan di hajatan-hajatan warga yang mengundang, Pak Nari kadang bahkan berjalan sekuat kaki tuanya berjalan untuk membaca takepan dari rumah ke rumah. Pak Nari juga mengajar anak-anak dan remaja membaca takepan. Untuk menarik peminat, Pak Nari tak hanya menggratiskan 'kursus'-nya, tapi juga membagikan kelereng dan kue-kue gratis untuk para muridnya. Tidak sia-sia. Kini 4 dari 15 muridnya telah mahir membaca takepan termasuk menulis dan menerjemahkan bahasa Jawa Madya. Sementara yag lain sudah bisa menulis aksara Jejawan. 

Sebelum berkenalan lebih jauh dengan Pak Nari, perlu diketahui takepan adalah naskah kuno beraksara Jawa kuno, Jawa, Bali, dan Sasak (Jejawan) yang ditulis di atas lontar. Naskah ditulis dalam beberapa bahasa, biasanya Jawa Madya. Cara membaca naskah dengan ditembangkan oleh seorang pembaca takepan, kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Sasak oleh penerjemah. Membaca takepan atau naskah lontar ini merupakan tradisi suku Sasak di pulau Lombok (NTB) dalam acara hajatan seperti pernikahan, potong rambut anak balita (ngurisang), dan khitanan. Umumnya pembacaan takepan dilakukan malam hari pukul 21.00 hingga menjelang adzan Subuh. 

Lanjut berkenalan dengan Pak Nari. Beliau  adalah putra pemain gendang sekaligus pembaca takepan, Ahmad Gani dengan Icah. Pak Nari lahir di Lombok Barat (NTB) dengan nama Amak Nurmini atau biasa disapa Mini. Pendidikan formal Beliau hinga kelas IV Sekolah Rakyat. Meskipun sang ayah menekuni  takepan, namun ternyata dulu Pak Nari tidak bisa membaca takepan sama sekali. Ketertarikan Beliau pada naskah kuno muncul karena rasa malu pada masyakarat, sebagai putra seniman Sasak namun tak bisa membaca takepan. Maka bergurulah Beliau hingga ke Lombok Tengah. 

Ketika sang ayah wafat, Pak Nari mewarisi puluhan naskah takepan baik yang asli maupun salinan yang telah ditulis di atas kertas. Meskipun naskah-naskah ini sangat langka dan berharga, Pak Nari selalu bersedia meminjamkan pada siapa saja yang berminat. Harapannya, agar lebih banyak orang belajar takepan hingga budaya sasak ini lestari. Sayang, kebaikan Beliau kadang dikhianati. Beberapa kali naskah yang dipinjamkan tidak kembali. Bahkan ada yang ternyata dijual oleh peminjamnya seperti yang terjadi pada naskah lontar Bidak Sekar. Pak Nari hanya pasrah dan mengikhlaskan. Beliaupun tak kapok meminjamkan takepan. Beliaupun tak pelit berbagi ilmu bagi para pembaca takepan lain yang menjadikan Beliau sebagai tempat bertanya. 

Tahun demi tahun berlalu menggerus masa muda dan kesehatan Pak Nari namun tak ada yang bisa mengikis cintanya pada takepan. Semangatnya langsung bangkit tiap berbicara tentang takepan. Bahkan kalau sakit, Beliau mengaku hanya perlu membaca naskah lontar selama 2 jam dan tubuhnya akan sehat kembali. Honor sebagai pembaca takepan sebesar Rp 250 ribu-Rp 500 ribu/ tampil (dibagi 2 dengan penerjemah) tak cukup untuk hidup apalagi tawaran tampil tak tentu datangnya. Sementara Beliau tak lagi kuat bekerja di sawah seperti dulu. Untunglah ketiga anaknya membantu kebutuhannya sehari-hari. 

Dari Dusun Pelulan, Desa Kuripan Utara, Kecamatan Kuripan, Lombok Barat, Pak Nari terus mengabdikan diri untuk kebudayaan Indonesia dalam kebersahajaannya.(MGH - disarikan dari Kompas/Foto : repro Khaerul Anwar) 

TAPE BAKAR UNTI KELAPA

Bahan:
Tape singkong kuning   400 gr
Mentega   2 sdm
Gula merah   100 gr (serut)
Gula pasir   3 sdm
Air   100 ml
Daun pandan   1 lbr
Garam   1/5 sdt

Bahan Unti Kelapa
Kelapa setengah tua   1/2 buah (kupas, parut)
Nangka   3 mata (buang isinya, potong dadu 1/2 cm)
Gula merah   75 gr (serut)
Gula pasir   3 sdm
Air   50 ml
Garam   1/4 sdt
Daun pandan   1 lbr (simpulkan)

Cara Membuat:
Unti kelapa
- Campur semua bahan kecuali nangka.
- Masak di atas api kecil hingga matang.
- Tambahkan nangka.
- Masak hingga kesat.
- Angkat. 

Tape Bakar
1. Campur semua bahan kecuali tape dan mentega. Aduk rata.
2. Rebus hingga mendidih dan kental.
3. Angkat dan saring.
4. Buang serat tape singkong.
5. Potong sesuai selera lalu padatkan.
6. Panaskan mentega dalam wajan dadar anti lengket.
7. Masukkan tape.
8. Bakar hingga matang dan kecoklatan. Angkat.
9. Taburi unti dan siram kinca di atasnya.
10. Sajikan.

Info Saji:
Untuk: 3 porsi
(Resep: Ayu/Nyata)

Rabu, 28 Mei 2014

PROF. T. JACOB : PEJUANG SEGALA MEDAN


Professor Doktor Teuku Jacob atau lebih dikenal dengan  Prof. T. Jacob adalah pakar paleoantropologi dan antropologi ragawi bereputasi internasional yang juga disebut Bapak Paleoantropologi Indonesia. Kepakaran Beliau di bidang paleoantropologi tak hanya diakui di Indonesia namun juga terkemuka di dunia internasional. Tidak hanya nama Beliau masuk dalam daftar keanggotaan perkumpulan ilmuwan di  beberapa negara, banyak tulisan Beliau telah diterbitkan di luar negeri menjadi referensi para ilmuwan bidang paleoantropologi. Beliau juga pernah menjadi Guru Besar Tamu paleoantropologi manusia di San Diego State College (Amerika Serikat). 

Lahir di Peureulak, Aceh Timur, tanggal 6 Desember 1929 sebagai bungsu dari 3 bersaudara putra Teuku Sulaiman. Ketika pecah perang kemerdekaan, Jacob remaja bergabung dengan Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP). Bersama para pelajar patriotis seusianya, Beliau mengangkat senjata di medan perang untuk mempertahankan kemerdekan Indonesia. Setelah lulus SMA di Banda Aceh, Beliau melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM), Yogyakarta. Lanjut lagi ke American University di Washington DC, kemudian menyeberang ke negeri Belanda hingga meraih gelar Ph.D dari Rijk Universiteit, Utrecht. 

Pulang ke Tanah Air, Beliau mengajar antropologi ragawi di almamaternya UGM sambil mengadakan banyak penelitian atas fosil manusia dan binatang purba. Meski tak lagi mengangkat senjata seperti di masa remaja, Prof. Jacob tetap berjuang di medan yang baru: pendidikan dan ilmu pengetahuan. Di bidang pendidikan, Beliau sering menawarkan ide-ide orisinal seperti membuka Fakultas Kedokteran untuk lulusan SMA IPS dan Budaya. Pernah menjabat sebagai rektor UGM(1982-1986), jabatan terakhir Beliau adalah professor emeritus. 

Di bidang ilmu pengetahuan, Beliau gigih memperjuangkan kedaulatan Indonesia di dunia internasional. Antara lain dengan menggunakan jaringan internasional yang dimiliki untuk mengembalikan fosil kunci pithecanthropus erectus milik Indonesia yang dijual secara ilegal dan menjadi koleksi pribadi di luar negeri. Berkat kegigihan Prof.Jacob, fosil itu bisa dikembalikan ke Indonesia. Ketika merebak kontroversi klaim penemuan fosil manusia kerdil (manusia Flores/hobbit)  di Flores oleh sekelompok ilmuwan Australia, Prof. Jacob gigih menentang klaim Australia tersebut. Prof. Jacob memang terkenal teguh dalam memegang prinsip. Beliau juga keukeuh mendorong Pemerintah Indonesia memperjuangkan hak atas Celah Timor yang kaya minyak. 

Ilmuwan yang hobi membaca ini menikah dengan ibu Nuraini dan dikaruniai seorang putri, Nina Nurilani. Penghargaan internasional atas Beliau terlihat misalnya ketika Beliau berkunjung ke Jepang tahun 1977. Polisi Jepang sampai mengawal Beliau dengan foraider lengkap dengan lampu merah dan sirene segala. Professor pejuang ini tutup usia di Yogyakarta, 17 Oktober 2007, dan dimakamkan di Makam Keluarga Besar UGM, Sawit Sari, Sleman (Yogyakarta)

Karya ilmiah yang diterbitkan luar negeri:
- The Sixth Skull of Pithecanthropus Erectus, American Journal of Physical Anthropology, Amerika Serikat (1966)
- Some Problems Pertaining to the Racial History of the Indonesia Region, Neerlandia, Utrecht, Belanda (1967)
- The Pithecanthropus of Indonesia, Bulletins et Memoires de Societe d'Anthropologie de Paris, Perancis (1975)
- Pygmoid Australomelanesian Homo Sapiens Skeletal Remains from Liang Bua, Flores: Population Affinities and Pathological Abnormalities (2005)

Organisasi Ilmuwan Internasional:
- Anggota American Association of Physical Anthropologists
- Anggota Society for the Study of Social Biology
- Anggota American Association for the Advancement of Science
- Anggota Societe d'Anthropologie de Paris
- Anggota Society for Medical Anthropology
(MGH/Foto: Flores Girl) 

SOP IKAN

Bahan:
Fillet ikan   250 gr
Kaldu ikan   1 1/2 l (dibuat dari rebusan tulang ikan/ayam)
Daun bawang   1 btg (iris)
Tomat   100 gr (potong dadu sedang)
Sereh   1 btg
Daun jeruk   2 lbr
Laos   1 iris
Jahe   1 iris
Merica   sedikit
Cabe rawit   15 buah
Garam   secukupnya
Kecap asin   3 sdm
Garam   sedikit
Gula   sedikit
Air jeruk nipis   sesuai selera

Cara Memasak:
1. Rebus kaldu dengan semua bumbu hingga mendidih.
2. Masukkan ikan dan tomat.
3. Biarkan hingga mendidih lagi.
4. Tambahkan air jeruk nipis.
5. Angkat.
6. Sajikan hangat.

Info Saji:
Untuk: 5 porsi (120 kal/porsi)
(Resep: Ibu Tuti Soenardi/Kompas)

Selasa, 27 Mei 2014

PEGGY HARTANTO : 2 RANCANGANNYA DI GOLDEN GLOBE 2014


Ada yang istimewa bagi saya dari Golden Globe Awards di Amerika Serikat tahun ini. Pasalnya, 2 aktris Hollywood tampak mengenakan busana karya perancang busana muda Indonesia, Peggy Hartanto (26), dalam rangkaian festival fim televisi paling bergengsi di Amerika Serikat itu. Kedua aktris tersebut, Odette Annable pemeran film seri House, dan Kathleen Robertson, bintang serial Beverly Hills 90210. Odette mengenakan gaun rancangan Peggy saat menghadiri acara InStyle Golden Globe Awards Post-Party. Sementara Kathleen memakai rancangan Peggy dalam acara Anonymous Content dan HBO's Pre-Golden Globe Event. 

Rancangan Peggy yang kontemporer dengan mengambil inspirasi dari budaya Indonesia, memang disukai banyak selebritas Amerika Serikat. Sebut saja aktris Bella Thorne, Lucy Hale, Giuliana Rancic, Janel Parrish, AJ Michalka hingga penyanyi internasional asal Indonesia Anggun, semua pernah memakai rancangan Peggy. Selain di Amerika Serikat, rancangan Peggy dipasarkan di Australia dan Eropa. 

Peggy Hartanto lahir dan besar di Surabaya, adalah lulusan terbaik jurusan fashion design dari Raffles College of Design and Commerce, Sydney (Australia). Beberapa penghargaan di bidang fashion juga diraihnya dari berbagai ajang di negeri Kanguru. Setelah lulus, ia sempat bekerja di rumah mode eksklusif Collette Dinnigan di Sydney sebelum akhirnya memutuskan pulang ke kampung halaman di Surabaya dan membangun labelnya sendiri: Peggy Hartanto, kemudian membuka kantor perwakilan di Hollywood.

Lebih lengkap tentang wanita mungil yang gemar mendengarkan Andien ini bisa lewat email: contact@peggyhartanto.com atau twitter @peggyhartanto. Sebagian koleksinya bisa dilihat di peggyhartanto.com. Sedangkan kantor Peggy di Amerika Serikat: Brooklyn PR, 459 North La Jolla Avenue, West Hollywood, Los Angeles, CA 90048. Mau telefon tinggal tekan +1 323 591 0905. 

Penghargaan:
- Juara 2 Woven Section, The Australian Wool Fashion Awards (2009)
- Juara Kinokuniya Digital Art Price, Kinokuniya (2009)
- Award for Excellence in Fashion Design, Raffles Sydney (2009)
- Juara Woven Section, The Australian Wool Fashion Awards (2010)
- Juara 2 Bridal Section, The Australian Wool Fashion Awards (2010)
- Rosemunt Australian Fashion Week Alumni Prize, Raffles Sydney (2010)
(MGH/Foto: Koleksi Pribadi)

ELIANAPUTRI ANTONIO : "BERILAH YANG TERBAIK!"


Kehidupan mapan secara materi yang dinikmati sejak kecil, tak lantas membuat Putri hilang kepekaan pada mereka yang kurang beruntung. Perancang sekaligus pemilik perusahaan perhiasan Epajewel ini menyumbangkan seluruh nominal penjualan karya terbaiknya, koleksi Prince Matthew, untuk anak-anak tak mampu penderita celebral palsy dan autistik. Padahal, inilah rancangan terbaik Putri yang dibuatnya dengan segenap hati. Selain memakan waktu pengerjaan dengan tangan terlama dari semua karyanya, koleksi ini diberi nama sang putra yang meninggal dalam kecelakaan mobil di Perth (Australia), hampir 5 tahun lalu. Tak heran, inilah karya Putri yang termahal harganya, dan paling berharga.

"Kalau mau memberi sesuatu, berilah yang terbaik karena milik kita yang terbaik saja bisa diambil Tuhan," jawab Putri kalau ditanya mengapa justru karya terbaik dan termahalnya yang disumbangkan. Perhiasan rancangan Putri bermerek Epajewel (sering disingkat EPA) dibuat dari emas, perak, batu semi berharga, dan batu berharga, dijual dengan harga Rp. 500.000-Rp. 20 juta/perhiasan. Untuk koleksi Prince Matthew, harganya bahkan bisa mencapai 4000 dollar AS/perhiasan!

Wanita berpembawaan ceria yang sehari-hari lebih suka tampil tanpa riasan wajah ini lahir di Jakarta, 24 Oktober 1973. Bungsu dari 3 bersaudara ini memang gemar merancang perhiasan sejak masih remaja. Toh ia harus berkompromi dengan keinginan orangtua untuk belajar ekonomi di universitas Keio, Tokyo. Tak bisa membohongi diri sendiri, Putri diam-diam pindah kuliah ke Tokyo Design Gakuin. Kali ini ia memilih passion-nya desain dan fashion. 

Pulang ke Indonesia, Putri mengabdikan diri sebagai guru bahasa Inggris dan menggambar untuk anak-anak jalanan selama hampir 3 tahun. Kegiatan mulia ini berhenti ketika ia pindah ke Australia. Menikah, dikaruniai 2 anak: Matthew dan Samara, menjadi orangtua tunggal, mengalami kecelakaan hebat yang membuatnya kehilangan Matthew dan nyaris kehilangan nyawanya sendiri, semua menempa Putri jadi lebih kuat dan makin peduli pada sesama. 

Kini, pendukung berat Timnas Sepakbola Indonesia U-19 ini  sudah hidup tenang di Jakarta bersama sang suami, Syarif Bastaman yang pengusaha, dan Samara, putrinya yang menjadi salah satu sumber kekuatan ketika Putri menghadapi saat-saat terberat dalam hidup. Putri sangat paham, kesepian dan penderitaan tidak bisa diobati dengan gemerlap materi. Berbagi kasih dan menolong sesama adalah cara terbaik untuk menolong diri sendiri. Itulah yang dilakukan Putri.(MGH/Foto: Koleksi Pribadi)

BUNTIL DAUN SINGKONG ISI TERI

Bahan:
Daun singkong   100 gr (rebus & tiriskan)
Kelapa parut 1/2 tua   100 gr
Telor ayam   1 btr
Teri nasi   25 gr
Daun jeruk   2 lbr (iris-iris)
Garam secukupnya

Bumbu Halus:
Bawang putih   2 siung (cincang)
Kencur   1 iris
Cabe merah    4 buah
Gula merah   1 sdt
Terasi   1/2 sdt
Daun pisang/aluminium foil untuk membungkus

Cara Memasak:
1. Haluskan bumbu halus lalu campur dengan kelapa parut. Aduk rata.
2. Masukkan telor dan garam. Aduk lagi.
3. Ambil daun pisang atau aluminium foil. 
4. Letakkan daun singkong di atasnya.
5. Beri campuran kelapa.
6. Gulung seperti lontong.
7. Kukus hingga matang (sekitar 30 menit).
8. Angkat.
9. Sajikan dengan nasi jagung bakar.

Info Saji:
Untuk: 4 porsi (99 kal/porsi)
(Resep: Ibu Tuti Soenardi/Kompas)

Senin, 26 Mei 2014

NIGHTSPADE : MENDUNIA BERKAT TUGAS KULIAH


Berawal dari kelompok tugas kuliah, barudak Bandung ini sukses berkiprah sebagai profesional di bidang IT. Perusahaan pembuat gim yang mereka dirikan di tahun 2010, Nightspade, telah mampu bersaing di tingkat dunia. Dari Bandung, mereka mengerjakan gim-gim pesanan perorangan, perusahaan yang berpromosi, hingga perusahaan pengembang gim besar seluruh dunia. Menariknya, meskipun baru seumur jagung, 90% klien Nightspade justru berasal dari luar negeri, utamanya Amerika Serikat, Cina, Singapura, dan Jepang. Tetap, mereka membuat gim-gim langsung untuk para pemain gim (bukan pesanan). Gim dibuat untuk beragam aplikasi sesuai pesanan, mulai IOS, android, window 8, symbian, bahkan meego.  

Nightspade didirikan oleh 7 mahasiswa semester 6 Jurusan Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung (ITB) saat mereka mendapat tugas kuliah pemrograman berorientasi obyek. Waktu itu, mereka sepakat membuat gim untuk PC karena kebetulan sekelompok penggemar berat gim. Dari kelompok tugas kuliah inilah muncul ide membuat gim sebagai usaha komersial. Awalnya, mereka menamai usaha pembuatan gim dengan Night Club Coder. Beralih menjadi Nightspade karena nama pertama terkesan sedikit negatif.  Setelah lulus, 2 dari 7 pendiri Nightspade keluar karena kuliah ke luar negeri dan bekerja di tempat lain. 

Kini pasukan inti Nightspade terdiri dari: Inas Luthfi (CEO), Doddy Dharma (programmer), Garibaldy W Mukti (CMO), Teddy Pandu Wirawan (COO), Ulung Siberuang (creative director), Magdalena M Amanda (script writer), Tommy Hidayat S (game designer), Rizal 'Algren' Azhari (2D artist), Edwin Zaniar Putra (programmer), Sakina Fathiani (bagian personalia & 2D artist), Hermina Nurdiwati (2D & 3D artist), Viananda A Andrias (2D artist), Hasna Tsaniya R (produser & pemasaran), Mahardiansyah K (programmer), Afina Zahra (animator & 2D artist), Nadya Oktavia (game designer), dan Bibi Wiwin Ligar (komandan rumah tangga). Proyek-proyek yang mereka kerjakan terus meningkat dengan nilai bervariasi mulai jutaan hingga milyaran rupiah. Tetap, mereka terus belajar meningkatkan kemampuan. Viananda, Sakina, dan Hasna misalnya, bekerja sambil belajar game teknologi dan media digital tingkat magister di ITB. 

Meski bisnis IT termasuk pembuatan gim makin marak di Indonesia, Nightspade tidak pelit berbagi ilmu. Secara tetap mereka ikut berbagi ilmu dengan sesama pembuat gim lain yang tregabung dalam wadah Gamedev (Game Developer). Mereka juga membuka kesempatan magang untuk para mahasiswa. 

Lebih lengkap tentang Nightspade, silakan menjelajah di nightspade.com atau kontak mereka di info@nightspade.com, telp.(022) 2501597, twitter: @thenightspade. Markas mereka masih di Jl. Anatomi No.10, Bandung.(MGH/Foto: Koleksi Pribadi)

AKU CINTA (INDONESIA) - Uwe Kaa & Ras Muhamad [video resmi - 2013]

NASI JAGUNG BAKAR

Bahan:
Beras jagung   100 gr
Air hangat   200 ml
Kelapa parut 1/2 tua   100 gr
Garam   sedikit
Daun pisang untuk membungkus
Lidi untuk sematan pembungkus

Cara Membuat:
1. Rendam beras jagung dalam air hangat selama kira-kira 10 menit. 
2. Campur dengan kelapa parut dan garam. Aduk rata.
3. Bagi 2 bagian.
4. Bungkus dengan daun pisang seperti lontong. Sematkan lidi.
5. Kukus selama 30 menit. Angkat.
6. Bakar bungkusan nasi jagung  di atas panggangan hingga harum. Angkat.
7. Sajikan dengan buntil daun singkong isi teri, ikan asin, tempe goreng, dan sambal.

Info Saji:
Untuk: 2 porsi (270 kal/porsi)

Catatan: Kandungan gizi jagung mirip dengan beras tetapi kadar serat lebih tinggi hingga mampu menahan lapar lebih lama. Komposisi per 100 gr beras jagung instan:
- Energi 374 kal
- Protein 7 gr
- Karbohidrat 77,1 gr
- Lemak 4,2 gr
(Resep: Ibu Tuti Soenardi/Kompas)

Minggu, 25 Mei 2014

PROF. FACHROEL AZIZ : TAK KHAWATIR JADI TERSANGKA KPK


Sebagai Professor riset bidang paleontologi vertebrata, keahlian Prof. Fachroel Aziz sangat langka di Indonesia dan terkemuka di tingkat internasional. Tak hanya didapuk sebagai dewan penasihat International Association for Study of Human Fossil UNESCO (sejak 1995), Beliau pernah menjadi penasihat ahli untuk National Museum of Science and Nature, Tokyo (1995-2011) dan The Reviving Pithecanthropus Exhibition di National Science Museum, Tokyo (1996). Seharusnya pensiun sejak 2011, masa baktinya berlanjut hingga kini karena belum ada pengganti. Hal ini pula yang mengganggu pikiran Beliau. 

"Semua ilmuwan di dunia pasti akan ke Trinil (Jawa Timur) kalau belajar sejarah evolusi manusia. Selain karena kita memiliki fosil manusia purba terlengkap di dunia, nenek moyang manusia purba tertua pithecanthropus erectus ditemukan di Trinil. Indonesialah yang jadi rujukan ilmu pengetahuan bidang ini. Harusnya kita bisa melahirkan banyak ahli di tingkat dunia,"gundahnya. 

"Sekarang saya 69 tahun. Katakanlah saya berumur panjang hingga 80 tahun, tidak pikun saja sudah untung! Masih ada waktu kira-kira 10 tahun lagi, maksimal. Tentu saja saya bisa mati lebih cepat. Tapi sebelum itu saya ingin ada yang meneruskan kerja ini," sang Professor berharap.

Professor Fachroel Aziz memang telah lama mengabdi untuk ilmu pengetahuan Indonesia dan dunia. Lahir di Siak Sri Indrapura (Riau) tanggal 31 Maret 1946, Beliau alumnus Akademi Geologi dan Pertambangan (AGP-Geologi) Bandung. Mendalami bidang paleontologi vertebrata di universitas Utrecht, Belanda, hingga meraih gelar doktor dari universitas Kyoto, Jepang. Kembali ke Tanah Air, Beliau mengabdikan diri di Museum Geologi, Bandung. Ironisnya, meski  kepakaran Beliau diakui internasional, Prof. Fachroel justru tak mendapat jabatan di negeri sendiri. Tak hanya jabatan, materi yang dihasilkan sebagai ilmuwanpun jauh dari berlebihan. Puluhan tahun mengabdi, ia 'hanya' mampu membeli mobil bekas sederhana. Itupun karena penjualnya salah seorang kawan yang 'salah beli mobil'. Mobil yang sekarang digunakan Prof. Fachroel seharga Rp 150 juta, hanya dibayarnya Rp 50 juta. Yang Rp 100 juta dibayar salah seorang saudara yang kasihan melihat sang Professor kemana-mana naik mobil butut. 

Toh, Beliau bersyukur dan bahagia karena dianugerahi kesehatan jasmani dan rohani. Di usia yang nyaris menapaki kepala 7, Beliau masih bisa makan 10 tusuk sate kambing tanpa mengalami gangguan kesehatan. Pekerjaannya yang menuntut kerja otak membuatnya jauh dari kepikunan. Beliaupun telah menyinggahi 50 negara di seluruh dunia, atas undangan dan biaya negara pengundang. Tak pernah sekalipun perjalanan dinasnya dibiayai pemerintah Indonesia. Masih ada lagi yang disyukurinya: tak pernah khawatir dijadikan tersangka KPK!(MGH/Foto:Reynold Sumayku)

OSENG-OSENG TAHU TEMPE

Bahan:
Tempe   1 ptg (potong persegi kecil)
Tahu ukuran sedang   2 ptg (potong persegi kecil)
Petai   1 papan (belah 2)
Udang kupas   1/4 kg (garami)
Cabe hijau   5 buah (iris-iris)
Cabe merah   3 buah (iris-iris)
Bawang merah   5 btr (iris-iris)
Bawang putih   2 siung (iris-iris)
Sereh   1 btg (bagian putihnya saja, memarkan)
Lengkuas   1 iris (memarkan)
Daun salam   3 lbr
Tomat merah yang masih keras   1 buah (iris-iris)
Gula   secukupnya
Garam   secukupnya
Terasi   1 ptg (gerus)
Kecap manis   2 sdm
Asam   1 btr
Minyak goreng
Air   1/4 cangkir

Cara Memasak:
1. Goreng tahu dan tempe sebentar, jangan sampai kering.
2. Goreng udang sebentar.
3. Tumis kedua jenis bwang, sereh, lengkuas, cabe, dan petai.
4. Masukkan salam, terasi, dan bahan-bahan yang telah digoreng.
5. Tuangi air, kecap, dan bumbu-bumbu lain.
6. Aduk-aduk hingga airnya terserap.
7. Masukkan tomat. Ratakan.
8. Angkat.
(Resep: Nyonya Rumah/Kompas)

Sabtu, 24 Mei 2014

MUHAMMAD SATRIANUGRAHA : LUTHIER OTODIDAK YANG MENDUNIA


Masih banyak yang belum tahu, Indonesia merupakan salah satu produsen gitar utama dunia. Gitar buatan Indonesia unggul dalam kualitas didukung bahan baku melimpah. Salah satu luthier (ahli membuat dan memperbaiki gitar) kelas dunia asal Indonesia adalah Muhammad Satrianugraha, pria Bandung yang biasa dipanggil Hanung. Selain membuat gitar untuk produsen-produsen gitar di luar negeri, Hanung kini memproduksi gitar dengan merek sendiri, Stranough dan The Tripper. Berbeda dengan luthier lain, Hanung membuat travel guitar atau gitar yang dirancang untuk dibawa bepergian. Tak hanya berukuran kecil hingga bisa disimpan di balik jaket, travel guitar juga dilengkapi dengan energi batere dan headphone agar dapat dimainkan dalam perjalanan.  Ide yang sangat menarik dan kreatif, bukan?

Hebatnya, Hanung belajar sendiri cara membuat gitar dari internet. Itupun bukan karena ia bercita-cita menjadi luthier, tapi karena tak punya cukup uang untuk membeli gitar. Hanung memang suka ngeband sejak sekolah menengah. Alat musik favoritnya, apalagi kalau bukan gitar pinjaman dari teman. Sayang, setelah ia kuliah, tak ada lagi teman yang bisa dipinjam gitarnya. Uang Rp 2 juta pemberian orangtuanya ternyata jauh dari harga gitar idamannya yang Rp 19 juta! Tak putus asa, Hanung belajar sendiri cara membuat gitar hingga berhasil. Melebihi harapannya, Hanung tak hanya membuat gitar untuk diri sendiri, ia bahkan sudah membuka usaha pembuatan gitar saat masih mahasiswa dengan konsumen dari dalam dan luar negeri. Konsumen asing pertamanya, produsen gitar asal Belanda, Lapstick. Hasilnya, travel guitar buatan Hanung meledak di Eropa hingga Lapstick melipatgandakan pesanannya pada Hanung. Kerjasama Hanung dengan Lapstick bahkan langgeng hingga kini. 

Kesuksesan kerjasama dengan perusahaan gitar internasional membuat Hanung makin percaya diri dan mendirikan perusahaan gitar dengan merek sendiri: Stranough. Meskpun berkesan bule, merek itu sebenarnya diambil dari nama belakang Hanung: Satria Nugraha. Tak hanya memproduksi gitar, Hanung juga membuka sekolah pembuatan gitar, kursus gitar, rekam medis gitar, dan konsultasi gratis perbaikan gitar. Belakangan, ia juga membuka cafe di kawasan Surapati, Bandung. Sukses dengan Stranough, lagi-lagi Hanung belum puas. Iapun menawarkan kreasinya yang lain, The Tripper, travel guitar yang lebih praktis dan mudah dibawa. Disamping itu, Hanung juga membuat gitar atas pesanan khusus. Sebagian besar pembuatan masih dengan tangan. Mesin hanya digunakan untuk meningkatkan presisi.

Meskipun sudah mempunyai perusahaan gitar sendiri, Hanung tetap menjaga kepercayaan Lapstick dengan hanya membuat desain khusus Lapstick untuk perusahaan Belanda itu. Hanung tak memmbuat gitar yang serupa untuk merek lain, termasuk mereknya sendiri. Baginya, kejujuran dan kualitas adalah kunci kesuksesan. Untuk itu, Hanung selalu menjaga kepercayaan konsumen. Buahnya, kualitas gitar buatan Hanung diakui internasional. Ini terbukti tahun 2011 saat Stranough bersama Buddy Blaze diundang menghadiri pameran musik terbesar di dunia yang dihelat di California (Amerika Serikat). 

Dari Bandung, gitar-gitar buatan Hanung kini mendunia. Setiap bulan ratusan gitar diekspor ke berbagai negara di Asia, Amerika, Australia, dan Eropa. Selain dengan Lapstick, Hanung juga telah bekerjasama selama betahun-tahun dengan Buddy Blaze dan Pepijn de Blecourt. Karya ayah satu putra ini juga telah dimainkan di banyak panggung musik internasional, salah satunya oleh gitaris jazz Amerika Serikat, Mike Stern. Rentang harga gitar buatan pria 32 tahun ini cukup beragam, mulai Rp 1,5 juta - 3500 dollar AS. Ingin beli atau belajar membuat gitar dari Hanung, bisa ke Jl. Surapati No.153B, Bandung atau Telp. (o22) 2530433. Bisa juga lewat email info@guitar-technology.com. (MGH/Foto:Team Nyata Indonesia)

SATE BAKSO IKAN

Bahan:
Fillet ikan   250 gr
Tepung tapioka   50 gr
Bawang putih   3 siung
Merica bubuk   1/4 sdt
Garam   1/4 sdt
Tusuk sate

Bahan Olesan:
Minyak   2 sdm
Kecap   2 sdm

Cara Membuat:
1. Blender jadi 1 fillet ikan, tepung tapioka, bawang putih, merica, dan garam hingga halus.
2. Angkat lalu bagi  20 bagian. 
3. Bentuk bulat-bulat.
4. Rebus hingga mengambang dan matang.
5. Angkat dan sisihkan.
6. Tusuk bakso dengan tusukan sate, tiap tusuk 4 bulatan.
7. Panggang sambil diolesi campuran minyak dan kecap hingga kecoklatan.
8. Angkat.

Info Saji: 
Untuk: 5 porsi (120 kal/porsi) 
(Resep: Ibu Tuti Soenardi/Kompas)

Jumat, 23 Mei 2014

EKO NUGROHO : ...DAN LOUIS VUITTON PUN MEMILIHNYA


Lagi-lagi seniman Indonesia membuktikan kelasnya di tingkat internasional. Rumah mode eksklusif dunia, Louis Vuitton, kembali memilih Eko Nugroho untuk merancang produk premium mereka. Terakhir, Eko diminta merancang scarf edisi khusus yang eksklusif, hanya dibuat 500 lembar dan merupakan koleksi musim gugur/dingin. Scarf ini dijual di butik Louis Vuitton dengan harga sekitar Rp. 9 juta/lembar.

Eko Nugroho, bermukim di Yogya namun punya nama internasional. ia sudah sering berpameran tunggal di berbagai museum dan galeri seni di berbagai negara Eropa, Amerika, dan Australia. Lahir di Yogyakarta tanggal 4 Juli 1977, alumnus Institut Seni Indonesia, Yogyakarta, ini menelurkan banyak kaya instalasi, video, hingga lukisan. 'Perkenalan' Louis Vuitton dengan Eko mungkin terjadi tahun 2011 ketika seniman beraliran kontemporer itu berpartisipasi dalam Transfiguration and Contemporary Mythologies pada Espace Culturel Louis Vuitton di Paris. 

Untuk scarf edisi khusus Louis Vuitton, Eko menghadirkan Indonesia  lewat gunungan grebeg, stupa candi, hingga keragaman hayati dalam motif rancangannya. Hasilnya, karya seni yang bebas kompromi pasar namun tetap mempertimbangkan aspek mode. Istimewanya, scarf rancangan Eko akan berubah tampilan bila digunakan dengan cara melipat yang berbeda. 

Meskipun makin banyak seniman Indonesia sukses berkarya di tingkat internasional, namun pandangan awam masih kurang bersahabat. Ini disadari Eko. Bagi para seniman muda yang masih merintis jalan, Eko berpesan agar terus berkarya, fokus pada pekerjaan yang didasari cinta, dan mengedepankan kedisiplinan. Jangan lupa tetap berfikir positif dan berusaha selalu menjauhi hal-hal yang akan merugikan diri sendiri. Yang menarik pendapat Eko bahwa orang sukses adalah yang selalu menghargai orang lain dan bersikap profesional dalam bekerja. Terus berkarya, apapun bentuknya dan sekecil apapun, pasti akan berguna bagi diri sendiri, dan mungkin kelak bagi bangsa dan negara. Semoga makin banyak Eko Nugroho baru yang akan muncul.(MGH/Foto: Christopher Parr)

LELE GORENG BUMBU ACAR KUNING

Bahan:
Ikan lele   2 ekor@250 gr
Minyak goreng

Bumbu ikan yang dihaluskan
Bawang putih   3 siung
Kunyit   1 iris
Garam   secukupnya

Bumbu acar
Bawang merah   10 btr (iris kasar)
Cabe rawit hijau dan merah   20 buah
Sereh   1 btg
Daun jeruk   2 lbr
Cuka   1 sdm
Gula pasir   2 sdm
Minyak goreng   2 sdm (untuk menumis)

Bumbu acar yang dihaluskan
Kemiri   5 btr
Kunyit   1 iris
Jahe   1 iris
Merica   1/4 sdt
Garam   secukupnya

Cara Memasak:
1. Rendam lele dalam bumbu selama 30 menit.
2. Panaskan minyak goreng.
3. Goreng lele hingga kecoklatan dan kering.
4. Angkat dan sisihkan.
5. Tumis bumbu acar yang telah dihaluskan, sereh, dan daun jeruk.
6. Tuangi air.
7. Biarkan hingga matang.
8. Bubuhi gula dan cuka. Tunggu hingga kental.
9. Masukkan bawang merah dan cabe. Biarkan sebentar.
10. Masukkan lele goreng.
11. Biarkan beberapa saat hingga bumbu meresap.
12. Angkat dan hidangkan.

Info Saji:
Untuk: 2 porsi (330 kal/porsi)
(Resep: Ibu Tuti Soenardi/Kompas)

Kamis, 22 Mei 2014

BERRY ANGRIAWAN : MENGEJAR JUARA DUNIA



Meski awalnya menekuni bulutangkis karena dorongan kedua orangtua, Berry mampu mencetak berbagai prestasi internasional baik di sektor ganda maupun campuran. Kini, bersama Ricky Karanda Suwardi, Berry merupakan salah satu andalan ganda putra Indonesia di ajang Piala Thomas 2014 yang sedang berlangsung di New Delhi. 

Pengagum aktris Nia Ramadhani yang lahir di Sukabumi (Jawa Barat) tepat 3 Oktober 1991 ini beragama Islam dan sangat menyayangi keluarga, lebih-lebih kedua orangtua. Mengaku sopan, tidak banyak bicara namun humoris, Berry suka bermain gitar di waktu senggang. Tentu, kalau sedang tidak ada acara sepak bola favoritnya di TV! Soal makanan, Berry sangat menyukai ayam goreng tepung. Bercita-cita jadi pengusaha kalau tak lagi berprestasi sebagai atlet, kini ia masih mengejar impiannya sebagai atlet bulutangkis: menjadi juara dunia!

Meski telah menjadi atlet kaliber dunia, Berry tetap rendah hati dan ramah pada siapa saja. Ia berusaha menjawab dengan ramah dan penuh canda semua sapaan para penggemarnya di jejaring sosial. Pemuda tegap bertinggi 175 cm ini bisa dikontak lewat surel ke angriawan_berry@yahoo.com. 


Prestasi:
- Juara Dutch Junior 2009
- Juara German Junior 2009
- Juara ganda putra Auckland International 2009 (bersama Muhammad Ulinnuha)
- Juara ganda putra Laos International Challenge 2009 (bersama Muhammad Ulinnuha)
- Juara 2 BWF World Junior Championships 2009
- Juara ganda putra Indonesia International Challenge 2010 (bersama Muhammad Ulinnuha)
- Juara XI Torneo Giraldilla Internacional Future Series 2010 (bersama Muhammad Ulinnuha)
- Juara ganda campuran XI Giraldilla Internacional 2010 (bersama Claudia Ni Made)
- Juara 2 ganda campuran XII Giraldilla Internacional 2011 (bersama Ayu Rahmasari)
- Juara ganda putra XII Torneo Giraldilla 2011 (bersama Christoper Rusdianto)
- Juara 2 ganda putra London Grand Prix Gold 2013
- Medali perak ganda putra SEA Games 2013 
(MGH/Foto:Koleksi Pribadi)

JUADAH TEPUNG SINGKONG SAMBAL ONCOM

Bahan:
A. Juadah
Tepung singkong   100 gr
Kelapa parut 1/2 tua   150 gr
Garam   sedikit

B. Sambal oncom
Oncom   100 gr
Daging giling   25 gr
Garam   secukupnya
Minyak goreng   1 sdm (untuk menumis)

C. Bumbu halus
Bawang putih   2 siung (cincang)
Ketumbar   1/2 sdt
Kencur   1 iris
Cabe merah   2 buah
Cabe rawit   25 gr

Cara Membuat:
A. Juadah singkong
1. Campur tepung singkong sengan kelapa parut. Aduk rata.
2. Letakkan di loyang persegi panjang kecil (loyang brownies kecil) atau wadah tahan panas.
3. Kukus selama 30 menit. 
4. Angkat.

B. Sambal oncom
1. Gerus semua bumbu halus lalu tumis. 
2. Masukkan daging giling dan oncom. Biarkan hingga matang.
3. Angkat dan sisihkan.
4. Potong-potong, taburi sambal oncom di atasnya.
5. Hidangkan.

Info Saji:
Untuk: 10 potong (100 kal/ptg)
(Resep: Ibu Tuti Soenardi)

Rabu, 21 Mei 2014

RICKY KARANDA SUWARDI : TERTAMBAT HATI ANGGOTA KOWAD


Hari ini, kita kembali berkenalan dengan anggota Tim Thomas Indonesia yang sedang berlaga di India.  Inilah Ricky Karanda Suwardi yang mengawal sektor ganda putra bersama Berry Angriawan. Sebelumnya Ricky sempat beberapa kali berganti tandem baik di nomor ganda putra maupun campuran dan meraih prestasi internasional. 

Ricky lahir di kota udang Cirebon (Jawa Barat), 21 Januari 1992. Sudah cukup lama ia menjalin kasih dengan dara cantik anggota KOWAD (Korps Wanita Angkatan Darat) yang juga atlet voli, Rindy Puspa Ningrum. Pemuda islam bertinggi 170 cm ini merupakan binaan klub bulutangkis Mutiara Bandung. 

Prestasi:
A. Ganda Putra
- Juara Ciputra Hanoi Vietnam International Challenge 2012 (bersama Muhammad Ulinnuha)
- Juara Victor Indonesia International Challenge 2012 (bersama Muhammad Ulinnuha)
- Medali perak SEA Games 2013 Myanmar (bersama Berry Angriawan)
- Juara 2 Dutch Open Grand Prix 2013 Belanda (bersama Berry Angriawan)
- Juara 2 London Grand Prix Gold 2013 Inggris (bersama Berry Angriawan)

B. Ganda Campuran
- Medali perunggu Asian Junior Badminton Championships 2010 (bersama Della Destiara Haris)
(MGH/Foto: Koleksi Pribadi)