Minggu, 05 Agustus 2012

ANGGUN : PENYANYI ASIA TERSUKSES DI PENTAS MUSIK DUNIA


Meski bukan WNI lagi, namun dunia mengenalnya sebagai wanita seniman asal Indonesia. Saya sudah membuktikannya sendiri sejak beberapa tahun lalu. Waktu saya bertemu seorang warga negara Perancis yang bekerja di Singapura. Saat tahu saya dari Indonesia, dia spontan berseru "Anggun!" Lalu dia bercerita, Anggun sangat populer di Perancis. Dan diapun, si teman baru Perancis itu, salah saorang penggemar artis cantik bersuara indah itu. Tak hanya itu. Seorang teman lain asal Amerika (dan tinggal di Amerika), juga  bercerita betapa kagumnya dia pada suara dan sosok Anggun yang eksotis khas Asia. Itu yang saya alami sendiri. Beberapa teman yang tinggal atau berlibur ke Eropa menceritakan hal yang sama: teman bulenya secara spontan menyebut "Anggun" saat tahu sang lawan bicara dari Indonesia. Cerita lain, seorang teman yang tinggal di Italia terkejut waktu pertama kali menelefon kantornya. Pasalnya, nada tunggu perusahaan Italia itu memakai lagu Anggun! Tapi maaf, saya lupa judulnya. Anggun memang selalu menunjukkan identitas Indonesianya. Dari penampilan misalnya, Anggun  selalu mempertahankan fisik khas Indonesianya dengan rambut hitam panjang dan kulit coklat. Ia juga selalu menyebut Indonesia sebagai negeri kelahirannya dalam berbagai kesempatan. Dalam salah satu wawancara dengan media internasional, Anggun menceritakan betapa indahnya Bahasa Indonesia. Ia bahkan mengatakan, Bahasa Indonesia adalah bahasa terindah di dunia!

Prestasi Anggun di pentas musik dunia tak bisa dibantah lagi. Dalam 7 tahun terakhir saja, 12 juta kopi album internasionalnya terjual di seluruh dunia. Jumlah yang belum bisa ditandingi penyanyi Asia manapun! Berbagai panggung duniapun telah dijelajahinya, termasuk sepanggung dengan penyanyi-penyanyi internasional seperti Celine Dion, Sting, Toni Braxton, Alicia Keys, Sarah Mc Lachlan, Michael Bolton, Beyonce, Bryan Adams, Peter Gabriel, Julio Iglesias, The Corrs, Dionne Warwick, Mariah Carrey, hingga Tina Arena. Anggun juga telah tampil dalam berbagai acara TV top di Amerika seperti Rossie O'Donnell Show, New York Session West 54, World Beat, dan banyak lagi. Di TV, Anggun sudah tampil bersama selebriti papan atas dunia seperti Cindy Crawford, Bill Clinton, Gisele Bundchen, Edward Norton, dan David Ginola. Untuk acara-acara off air Anggunpun laris tampil dalam berbagai perhelatan bergengsi kelas dunia seperti MTV Asia Award, upacara pembukaan Liga Italia di Milan, bahkan diundang tampil oleh Pangeran Albert dari Monaco, Paus Paulus, dan Dalai Lama dalam acara-acara mereka. 

Meski telah berkiprah di pentas internasional, Anggun suka menyelipkan bahasa Indonesia ke dalam album internasionalnya. Tak banyak yang tahu, Anggun sempat ditawari menjadi gadis Bond mendampingi Pierce Brosnan dalam film Tomorrow Never Dies dan High Fidelity. 2 kali tawaran peran gadis Bond datang, 2 kali pula Anggun menolak karena merasa panggilan jiwanya adalah musik, bukan sebagai aktris. Toh Anggun dengan senang hati mengisi musik beberapa film animasi Eropa seperti Hello, I'm A Fish, Anya & Victor, juga Anastacia (versi Perancis) yang diproduksi Walt Disney. Ia juga mengerjakan ilustrasi musik untuk film Denmark, Open Hearts, juga serial TV Eropa bertajuk La Perle Noire. Tahun 2005, Anggun mengisi musik film Hollywood The Transpotter II. Tak berhenti sampai di situ. Ia juga menjadi narator sekaligus pengisi musik film 'Earth' (versi bahasa Perancis) di tahun 2008. Setahun kemudian, Anggun diundang tampil menyanyi dalam ajang bergengsi World Music Awards. 

Anggun Cipta Sasmi mengawali karirnya sejak kanak-kanak dengan naik turun panggung kecil di seputar Jakarta. Bahkan sering tanpa imbalan apapaun termasuk segelas air putih sekalipun! Iapun sempat tampil di panggung Ancol hingga kemudian wanita langsing kelahiran Jakarta, 29 April 1974 ini sukses menembus dapur rekaman dan melejit dengan nama Anggun C. Sasmi. Saat itu ia baru berumur 9 tahun. Di usia itu pula Anggun telah bisa mencipta lagu sendiri. Bakat seni Anggun menurun dari kedua orangtuanya yang memang seniman. Mereka jugalah yang berjasa mengasah bakat Anggun. Sang ayah yang pengarang, Darto Singo, sabar melatih vokal putrinya sejak dini. Sedangkan sang ibu, Dien Herdina, gigih sebagai manajer Anggun di samping kesibukannya sebagai ibu rumah tangga. bakat dan perjuangan panjang mereka berbuah manis. Di usia belasan, Anggun telah menjadi salah satu penyanyi terpopuler Indonesia, bahkan mempunyai perusahaan rekaman sendiri.

Keputusan yang  berani diambil Anggun setelah menikah dengan manajernya, Michel de Ghea, seorang pria Perancis. Iapun hijrah ke negeri suaminya, setelah menjual perusahaan rekamannya dan memulai karirnya dari nol di negeri yang baru. Setelah kesana kemari menawarkan demo rekaman, Anggun bertemu Erick Benzi, produser top Perancis yang sangat tertarik pada suara Anggun. Akhirnya album pertama Anggun di luar Indonesia rilis pada tahun 1997, Au Nom de la Lune. Langsung mencetak hit di Perancis, Swiss, Belgia, dan Kanada! Tak hanya memamerkan suara emasnya, Anggun juga membuai telinga para pendengarnya dengan unsur-unsur musik tradisional Indonesia yang diramu harmonis dalam komposisi beberapa lagu dalam album tersebut. Sukses album berbahasa Perancis, diikuti album internasional kedua, kali ini berbahasa inggris, dan diedarkan di 33 negara di Asia, Eropa, dan Amerika. Album kedua ini melejitkan single Snow On Sahara yang menduki puncak tangga lagu di Italia, Spanyol, Jepang, dan beberapa negara Asia timur lain. Sementara di Inggris, lagu tersebut mencapai posisi ke-5 di UK Charts serta menembus posisi 16 di tangga lagu Billboard hingga mengukuhkan Anggun sebagai artis Asia pertama yang berhasil menembus tangga lagu Amerika! Albumnya yang berjudul sama, Snow On The Sahara, menduduki peringkat 23 Billboard Heat Seekers Charts. Berkat album ini pula Anggun dihadiahi banyak Platinum dari berbagai negara. Hingga kini, tak ada penyanyi Asia lain yang menandingi Anggun dalam angka penjualan album internasional di luar Asia. Tak heran, badan internasional sekaliber PBBpun menggamitnya sebagai United Nations Goodwill Ambassador dan menjadi juru bicara untuk program Mikro Kredit dan duta FAO internasional. Kesibukannya yang luar biasa membuat Anggun harus memilih, dan melepas status WNI. Dalam satu wawancara Anggun menjelaskan betapa lelahnya setiap kali harus mondar mandir mengurus izin bekerja di Perancis sebagai orang asing. Belum lagi biaya dan pajak yang harus dibayar sebagai WNA yang bekerja di Perancis. Dengan pertimbangan itulah, pengagum penyanyi Sheila Chandra ini memutuskan berganti kewarganegaraan meski jiwanya selalu Indonesia. 

Prestasi, popularitas dan sosok indahnya membuat Anggun laris sebagai model berbagai produk  internasional. Jam tangan mewah sekelas Audemars Piguet juga mengontraknya sebagai Brand Ambassador. Tak hanya sosoknya, lagunyapun sering dipakai ilustrasi iklan, salah satunya iklan jam tangan Swiss ternama Swatch. Berbagai penghargaan telah dicapai Anggun sepanjang karir internasionalnya. Diantaranya dari kementerian kebudayaan Perancis sebagai salah satu artis non Perancis yang meraih sukses di negeri Eiffel, The Knight of Art & Letter dari Kedutaan Besar Perancis di Jakarta karena Anggun dianggap memicu minat anak-anak muda di seluruh dunia untuk belajar bahasa Perancis lewat lagu berbahasa Perancis yang dinyanyikan Anggun, juga Woman Inspired dari organisasi  Beacon Light di Asia. Bahkan, penyanyi Amerika asal Hongkong, Coco Lee mengaku terinspirasi oleh Anggun. 

Di luar gemuruh tepuk tangan dan gemerlap kesuksesan, Anggun tetap ibu bagi putri semata wayangnya, Kirana Cipta Montana Sasmi, dan istri Oliver Maury, seorang produser rekaman berkebangsaan Kanada. Di luar panggung dan sorotan spotlight, ia tetap wanita sederhana yang selalu menggunakan bahasa Indonesia tanpa dicampur aduk dengan bahasa lain saat bicara dengan orang Indonesia, bangga dengan kulit coklat dan rambut hitamnya.  2 ciri fisik ini justru dibanggakan Anggun karena membuat iri orang-orang Eropa. Anggun bertutur, dia sering mendapat pujian dari teman-teman bulenya karena menurut mereka warna kulit dan rambut Anggun bagus. Karenanya, ia berharap putrinya kelak mewarisi kulit coklat dan rambut hitamnya meski sekarang penampilan Kirana mewarisi sosok barat sang ayah. Toh Anggun tetap 'ngotot' berdoa agar setelah dewasa  kulit Kirana berubah jadi coklat! Soal spiritual, Anggun yang lahir dalam keluarga muslim, telah memilih Buddha sebagai keyakinan barunya. Anggun dan keluarga kecilnya cukup sering mengunjungi Indonesia Selain untuk menjenguk keluarga besar di Jakarta dan Yogya, juga berlibur ke rumah mereka yang asri di Bali. Bagi yang pernah bertemu, Anggun dikenal selalu rendah hati dan ramah pada siapa saja.

Informasi resmi tentang Anggun bisa diikuti di www.anggun.com atau lewat Franck Zajac di email anggunmanagement@consultant.com (MGH/Foto: Koleksi Pribadi)

1 komentar: