Senin, 20 Agustus 2012

KAHARUDDIN DJENOD : BANGUN INDUSTRI KAPAL INDONESIA


Hidup makmur di negara orang rupanya tak membuat Kaharuddin Djenod Manyambeang, pria berdarah Makassar ini puas. Padahal ia telah sukses sebagai perancang kapal berkelas internasional di negara yang identik dengan teknologi, Jepang. Bahkan doktor  perkapalan lulusan Universitas Hiroshima ini digaji Rp 50-60 juta/bulan, hampir 2x lipat gaji yang diperoleh rata-rata orang Jepang  dengan kualifikasi pendidikan dan jabatan yang sama dengan Kahar, demikian nama panggilannya. Toh, keinginannya untuk membaktikan ilmunya pada Tanah Air jauh lebih kuat. Bagi Kahar, kepuasan memberi sumbangsih pada Indonesia tak dapat dinilai dengan uang dan popularitas. Maka pulanglah pria kelahiran Surabaya, 14 Maret 1971 ini ke indonesia dengan melepas semua yang telah dicapainya di Negeri Sakura. Di Indonesia, ia memulai lagi segalanya dari nol.

Kembali ke kota kelahirannya, Surabaya, ayah 4 anak ini mendirikan perusahaan perancang kapal pertama di Indonesia: Terafulk Megantara pada tanggal 10 November 2005, tanggal yang unik karena bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan dan dilakukan di Kota Pahlawan. Tidak hanya merancang kapal, perusahaan ini juga membuat supporting linenya. Berbekal nama besar sebagai perancang kapal kelas internasional di Jepang, Kahar segera beroleh klien dari berbagai negara, termasuk dari Jepang dan Amerika Serikat. Tak perlu waktu lama, jumlah perusahaannya segera berkembang hingga menjadi 8 perusahaan sekarang ini, mulai dari perancangan kapal, suku cadang kapal. pelayaran, multimedia, hingga periklanan. Kebanyakan kliennya, terutama klien Terafulk Megantara berasal dari luar negeri. Bahkan perusahaan ini sering dijadikan tempat study banding perusahaan dari negara lain, salah satunya Malaysia. Di luar pekerjaannya, Kahar tetap mempunyai waktu untuk keluarganya tercinta. Sebagai ayah, ia tak segn bercanda bahkan berfoto seru bersama buah hatinya di photo box. Kahar juga suka membaca. Buku favoritnya, Musashi karya Arswendo Atmowiloto. Iapun salah satu mendengar radio Suara Muslim Surabaya.

Kahar bermimpi menjadikan Indonesia negara produsen kapal terkemuka dunia. Untuk itu ia berusaha mengajak kawan-kawannya sesama ahli teknik perkapalan asal Indonesia yang bekerja di luar negeri untuk pulang dan bersama membangun Indonesia. Upayanya tak sia-sia. Beberapa berhasil tergerak untuk  bergabung dengan Kahar untuk membangun industri perkapalan nasional. Tak hanya itu. Kaharuddin merekrut lulusan terbaik tingkat Sekolah Menengah hingga Universitas. Tak hanya diberi kesempatan bekerja di perusahaan perkapalan kelas dunia, mereka yang direkrut diberi kesempatan untuk belajar teknik di tingkat yang lebih tinggi, baik di dalam maupun luar negeri dengan biaya penuh dari perusahaan! Semoga lebih banyak putra-putri Indonesia yang tergerak untuk turut membangun Indonesia secara langsung dalam berbagai bidang. (MGH/Foto: Koleksi Pribadi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar