Jumat, 10 Agustus 2012

MARAM SUDARMODJO : ATLET PERTAMA DI FINAL OLIMPIADE


Generasi sekarang umumnya asing mendengar nama Maram Sudarmodjo atau sering juga disebut dengan ringkas Sudarmodjo. Padahal atlet loncat tinggi yang telah berpulang ke Rahmatullah di tahun 2006 silam ini merupakan salah 1 dari 3 atlet yang pertama dikirim Indonesia ke ajang Olimpiade di Helsinki (1952). Sudar, demikian Almarhum biasa dipanggil, adalah satu-satunya atlet cabang atletik yang dikirim Indonesia masa itu dan berhasil menembus babak final. Beliau terpilih menjadi wakil Indonesia di Olimpiade setelah meraih medali perunggu loncat tinggi dalam Asiade (kemudian disebut dengan Asian Games I) di New Delhi (1951).  Prestasi yang tak bisa dianggap enteng, apalagi saat itu sarana bagi atlet jauh dari memadai. Bayangkan saja, tak hanya belum ada Pelatnas, namun para atlet harus berjuang ekstra keras sekedar untuk berlatih. Pak Sudar misalnya, setiap hari bersepeda ke tempat latihan di Lapangan Ikada (sekarang Monas) sambil membawa cangkul. Sebelum berlatih,  Pak Sudar mencangkul kolam pasir sendiri, agar tubuhnya tidak sakit saat mendarat di tanah. Toh semua dilakukan dengan senang hati karena kecintaan terhadap olahraga dan Tanah Air. 

Di luar hobinya sebagai atlet, Maram Sudarmojo adalah seorang anggota TNI dengan pangkat terakhir Letnan Kolonel Navigasi. Atlet asal Sragen (Jawa Tengah) ini menikah dengan RA Soekandani dan dikaruniai 5 orang anak. Hingga kini, sang istri tinggal di rumah mereka yang asri di kawasan Jakarta Timur. Tak hanya meninggalkan prestasi yang membanggakan di bidang olahraga, Pak Sudar juga dikenang karena pribadi yag rendah hati. Saat pulang dari Helsinki setelah berjuang di Olimpiade misalnya, Beliau tak memberi kabar keluarga maupun teman-temannya hingga sampai di Tanah Air tanpa seorangpun menjemput. Pak Sudarpun tak pernah membanggakan diri sehingga tak seorangpun dari ke-5 anak Beliau yang pernah diberitahu tentang prestasi Beliau sebagai atlet. Bahkan, Pak Sudar memberi nama ke-5 anak Beliau dengan nama-nama teman yang dianggap lebih pintar dan lebih baik dengan harapan bisa seperti teman-teman Beliau itu. Sungguh teladan yang amat langka di masa sekarang. (MGH/Foto: Koleksi Pribadi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar