Senin, 26 Mei 2014

NIGHTSPADE : MENDUNIA BERKAT TUGAS KULIAH


Berawal dari kelompok tugas kuliah, barudak Bandung ini sukses berkiprah sebagai profesional di bidang IT. Perusahaan pembuat gim yang mereka dirikan di tahun 2010, Nightspade, telah mampu bersaing di tingkat dunia. Dari Bandung, mereka mengerjakan gim-gim pesanan perorangan, perusahaan yang berpromosi, hingga perusahaan pengembang gim besar seluruh dunia. Menariknya, meskipun baru seumur jagung, 90% klien Nightspade justru berasal dari luar negeri, utamanya Amerika Serikat, Cina, Singapura, dan Jepang. Tetap, mereka membuat gim-gim langsung untuk para pemain gim (bukan pesanan). Gim dibuat untuk beragam aplikasi sesuai pesanan, mulai IOS, android, window 8, symbian, bahkan meego.  

Nightspade didirikan oleh 7 mahasiswa semester 6 Jurusan Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung (ITB) saat mereka mendapat tugas kuliah pemrograman berorientasi obyek. Waktu itu, mereka sepakat membuat gim untuk PC karena kebetulan sekelompok penggemar berat gim. Dari kelompok tugas kuliah inilah muncul ide membuat gim sebagai usaha komersial. Awalnya, mereka menamai usaha pembuatan gim dengan Night Club Coder. Beralih menjadi Nightspade karena nama pertama terkesan sedikit negatif.  Setelah lulus, 2 dari 7 pendiri Nightspade keluar karena kuliah ke luar negeri dan bekerja di tempat lain. 

Kini pasukan inti Nightspade terdiri dari: Inas Luthfi (CEO), Doddy Dharma (programmer), Garibaldy W Mukti (CMO), Teddy Pandu Wirawan (COO), Ulung Siberuang (creative director), Magdalena M Amanda (script writer), Tommy Hidayat S (game designer), Rizal 'Algren' Azhari (2D artist), Edwin Zaniar Putra (programmer), Sakina Fathiani (bagian personalia & 2D artist), Hermina Nurdiwati (2D & 3D artist), Viananda A Andrias (2D artist), Hasna Tsaniya R (produser & pemasaran), Mahardiansyah K (programmer), Afina Zahra (animator & 2D artist), Nadya Oktavia (game designer), dan Bibi Wiwin Ligar (komandan rumah tangga). Proyek-proyek yang mereka kerjakan terus meningkat dengan nilai bervariasi mulai jutaan hingga milyaran rupiah. Tetap, mereka terus belajar meningkatkan kemampuan. Viananda, Sakina, dan Hasna misalnya, bekerja sambil belajar game teknologi dan media digital tingkat magister di ITB. 

Meski bisnis IT termasuk pembuatan gim makin marak di Indonesia, Nightspade tidak pelit berbagi ilmu. Secara tetap mereka ikut berbagi ilmu dengan sesama pembuat gim lain yang tregabung dalam wadah Gamedev (Game Developer). Mereka juga membuka kesempatan magang untuk para mahasiswa. 

Lebih lengkap tentang Nightspade, silakan menjelajah di nightspade.com atau kontak mereka di info@nightspade.com, telp.(022) 2501597, twitter: @thenightspade. Markas mereka masih di Jl. Anatomi No.10, Bandung.(MGH/Foto: Koleksi Pribadi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar