Jangan harap bisa bertemu dengan Gigi di Jakarta pada awal pekan karena wanita energik ini pasti sedang berada di Singapura. Maklum saja, setiap hari Senin ia harus mengajar di Attitude
Performing Arts Studio dan satu sekolah di Tanjong Katong. Sementara hari Selasa dipastikan ia selalu
mengajar di almamaternya, Lasalle College of the Art. SedangkanRabu pagi, ia pasti ada di bandara Changi untuk bersiap pulang ke Jakarta, kembali mengurus
sekolah tarinya, Gigi Art of Dance dan kelompok tarinya, Gigi Dance Company.
Gianti Giadi, demikian nama lengkapnya, memang luar biasa.
Mojang kelahiran Bandung, 5 Oktober 1985 ini tidak hanya piawai mengajar, tapi
juga jago sebagai penata tari dan penari. Karya-karyanya telah dipentaskan di Singapura
dan Jakarta. Sedangkan sebagai penari, ia telah melanglang buana ke berbagai
panggung di Amerika Serikat, Singapura, Australia, Kanada, Belanda, dan tentunya
Indonesia, membawakan karya para penata tari kelas dunia, mulai Maxine Heppner,
Loretta Livingston, Mark Haim, Gerard Mostard, Jaime Redfern, hingga Keith
Thompson dari Trisha Brown Dance Company, New York. Kini, ia sedang
sibuk-sibuknya mempersiapkan pagelaran di Turki dan Amerika Serikat bersama
Gigi Dance Company, pertengahn tahun ini.
Hebatnya, sulung dari 3 bersaudara putri pasangan Giadi
Goerbana dan Reita Giadi ini selalu konsisten dengan misinya untuk
memperkenalkan budaya Indonesia ke pentas internasional. Diantaranya dengan
mengunakan sampur (selendang) dalam gerakan tari balet dan memasukkan unsure gerak
tari tradisional ke dalam tari modern.
Untuk itu, hingga kini Gigi terus belajar tari tradisional untuk
memperkaya perbendaharaan tarinya sekaligus ‘membawa Indonesia’ dalam gerak
tarinya. Sekarang ia masih tekun mempejari tari Jawa secara khusus, langsung di
Jawa tengah. Selanjutnya, Gigi berencana mempelajari tari tradisional Indonesia
dari daerah-daerah lain.(MGH/Foto:Koleksi pribadi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar