Jumat, 07 Desember 2012

ELLY KASIM : KONSER 5 HARI BERTURUT-TURUT DI ISTANA BUDAYA MALAYSIA

Akhir tahun 1960-an, ia sudah terkenal sebagai penyanyi di Malaysia, Singapura, dan Hong Kong. Ia bahkan dikontrak perusahaan rekaman Phillips di Singapura dan Hong Kong untuk rekaman piringan hitam dan hasilnya dipasarkan untuk publik di kedua negara tersebut. Puluhan tahun berlalu, Elly Kasim tetap dicintai publik negara tetangga, utamanya Malaysia. Terbukti ia diundang tampil selama 5 hari berturut-turut di Istana Budaya, Kuala Lumpur (2001). Sekedar informasi, Istana Budaya adalah gedung pertunjukan bergengsi di KL. Tidak sembarangan artis bisa tampil di sana. Hebatnya, meski telah lama tak lagi aktif sebagai penyanyi profesional Elly tetap tak kehilangan pamornya bahkan di negeri jiran sekalipun. Selama 5 hari pertunjukan Elly berlangsung, patung-patung Elly Kasih bertebaran di penjuru Istana Budaya. Bahkan ada warga Malaysia yang saking kagumnya pada Elly sampai hendak membawa pulang salah satu patung itu! 

Elly Kasim memulai karirnya sebagai penyanyi lagu-lagu Minang sejak awal tahun 1960-an. Kala itu ia bergabung dengan Orkes Kumbang Cari sebelum kemudian menjadi vokalis band Zaenal Combo. Elly Kasim meroket berkat hit-hitnya seperti Lansek Manih, Kaparinyo, Cik-Cik Periok, Batu Balah, Ayam Den Lapeh, dan yang paling meledak: Bareh Solok. 

Elly menikah Nazif Basir, pimpinan Sanggar Tari Nasional (Sangrina) Bunda. Bersama Sangrina Bunda, pasangan berdarah Minang ini aktif memperkenalkan budaya sukunya ke luar negeri sejak akhir tahun 1970-an. Di rumahnya di Jl. Beton, Kayu Putih, Jakarta Timur, Elly juga membuka usaha perencana dan pelaksana perhelatan perkawinan adat Minang dengan nama Quesha Event/Wedding Organizer. Usaha ini diwarisi Elly dari sang nenek. Salah satu pelanggan setia Quesha adalah Emil Salim, staf ahli Presiden SBY. Keluarga Pak Emil turun temurun menggunakan jasa Quesha. 

Kecintaan keluarga Elly pada budaya Minang juga tampak dari makanan yang tersaji di rumah megah mereka. Selain selalu mengkonsumsi bareh Solok atau beras Solok, lauk pauk yang terhidag juga Minang banget. Mulai dari rendang, terung balado, jengkol, talua barendo, dan sebagaianya. (MGH/Foto: Koleksi Pribadi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar