Dari enggan menjadi sayang. Begitulah perasaan Okta pada angkat besi, olahraga yang membesarkan namanya di tingkat dunia. Mulai berlatih angkat besi sejak umur 14 tahun, Okta mengaku memulai dengan enggan. Kedua orangtuanya, Usman Ali dan Siti Wakhidah, yang mendorongnya bergabung dengan Padepokan Gajah Lampung milik tokoh angkat besi Imron Rosadi. Bahkan, sang ayah sendiri yang mengantar Okta ke padepokan.
Seiring berjalannya waktu, dara kelahiran 15 Oktober 1986 ini makin mencintai angkat besi arena termotivasi melihat teman-temannya serius berlatih. Apalagi, banyak anggota padepokan yang sukses di tingkat internasional. Itu memotivasi Okta hingga kini sukses menjadi salah satu atlet angkat besi putri andalan Indonesia. Sudah banyak pula medali dari berbagai kejuaraan angkat besi dunia diraihnya. Okta antara lain meraih medali emas Kejuaraan Asia Junior, medali perak kelas 53 kg putri SEA Games Muangthai (2007), dan medali emas kelas 56 kg putri SEA Games Laos (2009). (MGH/Foto: Tempo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar