Wanita juara dunia angkat besi kelas 58 kg (1998) ini nasibnya tak segemilang prestasinya di arena angkat besi dunia. Dunia bisnis yang ditekuninya justru mendatangkan cobaan besar baginya, hingga wanita kuat ini terpaksa menghuni hotel prodeo.
Bencana itu berawal ketika seorang pengusaha sembako Bekasi bernama Melly Johan menawari Patma berbisnis sembako. Patma yang berbisnis minyak goreng sempat menolak, meski akhirnya menerima tawaran Melly karena kebetulan mendapat pesanan sembako dari Lily Ashlian, salah seorang kenalannya. Malang tak dapat ditolak untung tak dapat diraih. Bukannya mendapat untung, Patma malah buntung karena Lily mangkir, tak membayar sepeserpun sembako yang telah diterimanya sebesar Rp 92 juta. Waktu Patma melapor pada Melly dan mengajak melaporkan kasus itu pada polisi, Melly malah mengajaknya ke paranormal. Ketika upaya ini gagal, Melly malah langsung melaporkan Patma ke polisi dengan tuduhan penipuan.
Pertengahan 2009, Patma ditahan di rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Tak lama, Patma dibebaskan atas putusan sela Pengadilan Tinggi Jawa Barat karena keterangan administrasinya tidak valid: dalam berkas perkaranya, Patma disebutkan berjenis kelamin laki-laki. Sayang, awal 2010 Patma kembali menjadi terdakwa kasus yang sama. Tuntutannya 2 tahun penjara. Padahal, Patma sedang berusaha mencicil 'hutang'nya pada Melly. Untunglah, awal tahun lalu Patma divonis bebas karena kasusnya memang tidak masuk kategori pidana.
Kini, setelah badai itu berlalu dan wanita bertinggi-berat 156 cm/59 kg kembali aktif sebagai atlet angkat besi internasional. Di luar atributnya sebagai atlet kelas dunia, alumna SMAN Ciawi Tapos, Bogor (Jawa Barat) ini telah menjadi ibu 3 anak dan istri Dwi Suwito Daryanto, seorang perwira TNI. Namun untuk mengejar prestasi, Patma yang lahir di Makassar, 18 Februari 1972 kadang harus menomorduakan keluarganya. Tak hanya jarang bersama keluarga kecilnya, Patmapun sering tak bisa hadir di rumah saat puasa dan Lebaran karena ketatnya jadwal latihan persiapan kompetisi internasional. Patma bahkan rela tinggal berjauhan dengan keluarganya. Sang suami dan ketiga buah hatinya: Kalvin Yudha Pratama Suciadi, Oksa Putra Daryanto, dan Mario Putra Daryanto tinggal di Malang (Jawa Timur). Maklum, suami Patma memang bertugas dikota sejuk itu.
Patma sendiri tinggal di Perumahan Dukuh Zambrud RT2 RW 13 No.19 Pedurenan, Mustika Jaya, Bekasi (Jawa Barat). Rumah 2 lantai yang dipenuhi medali dari berbagai kompetisi angkat besi nasional hingga internasional itu merupakan hasil keringat Patma sebagai atlet internasional. Tak hanya rumah itu, Padmapun memiliki 1 rumah lain dan 3 kios di pasar dadakan Perumahan Dukuh Zamrud yang disewakannya. Sebagai pribadi, Patma dikenal ramah dan hangat pada siapa saja,(MGH/Foto: Koleksi Pribadi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar