Rabu, 06 Maret 2013

RETNO KUSTIYAH : OTOT TERLATIH KARENA ANGKAT EMBER


Pecinta bulutangkis sejati pasti tidak asing dengan nama Retno Kustiyah. Ialah pemain bulutangkis putri handal Indonesia di era 60-70-an yang kini menggeluti karir sebagai pelatih bulutangkis di Pelatnas dan PB Jayaraya. Dianatara teman-temannya, ia biasa disapa dengan nama 'Mbak Kus'. Di masa jayanya sebagai bintang lapangan, wanita tegas ini telah meraih gelar juara di banyak kompetisi bulutangkis dunia terutama di nomor ganda. Namun sebenarnya ia juga pernah turun sebagai pemain tunggal. Sebagai pelatih, iapun sukses melahirkan para juara. Diantaranya Susi Susanti, sang legenda bulutangkis dunia. Retno Kustiyah atau sering ditulis dengan ejaan lama Retno Koestijah, wanita Jawa yang lahir di Padang Panjang (Sumatera Barat), 19 Juni 1942, sering menyelipkan bahasa Jawa bila berbicara. Sikapnya santai dan penuh humor, termasuk saat melatih. Namun, jangan salah. Ia dikenal teguh mempertahankan prinsip. Bila merasa benar, ia berani melawan arus kuat. 

Sebagai pelatih, Bu Kus,  memilih menggunakan pendekatan seorang ibu pada anak-anak latihnya. Saking menjiwai perannya sebagai ibu, ia sampai mencomblangi anak latihnya. Salah satu pasangan yang sukses dicomblangi Bu Kus tak lain penganten Olimpiade: Alan Budikusuma & Susi Susanti. 

Mengenang masa-masa sebagai atlet bulutangkis di tahun 60-an, Bu Kus menceritakan bagaimana para atlet di masa itu harus berjuang lebih keras karena terbatasnya fasilitas. Untuk makan saja, atlet harus mengusahakan sendiri, bahkan akhirnya terpaksa menjual raket. Belum lagi tempat latihan di GOR Hall C Senayan yang saat itu bocor parah. Akibatnya bila hujan turun, lapangan jadi tergenang air. Kalau sudah begitu, para pemain putra maupun putri bersama-sama menguras air yang menggenangi lapangan dengan menggunakan ember. Hikmahnya mungkin, menurut perkiraan Bu Kus, otot tangan para atlet kita masa itu menjadi kuat karena telah terlatih mengangkat ember berisi air! 

Kini Bu Kus tinggal di Kompleks Perumahan P & K Slipi, Jakarta Barat. Di samping tetap berolahraga, Bu Kus menjaga kebugaran dengan menjadi vegetarian. 

Prestasi:
A. Ganda Putri:
- Medali emas Asian Games 1962 (bersama Minarni)
- Medali emas Asian Games 1966 (bersama Minarni)
- Juara Malaysian Open 1966 (bersama Minarni)
- Juara Malaysian Open 1967 (bersama Minarni)
- Juara All England 1968 (bersama Minarni)
- Juara Canadian Open 1969 (bersama Minarni)
- Juara 2 Uber Cup 1969 (bersama Tim Indonesia)
- Juara US Open 1969 (bersama Minarni)
- Juara 2 Uber Cup 1972 (bersama Tim Indonesia)

B. Ganda Campuran
- Juara Malaysian Open 1967 (bersama Tan Joe Hok)
- Juara Asian Championships 1971 (bersama Christian Hadinata)
- Juara Indonesian Open 1974
(MGH/Foto: Widodo S. Jusuf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar