'Manusia tercepat Asia' begitu ia dijuluki setelah menjadi satu-satunya atlet Asia yang berhasil menembus semifinal lari 100 m Olimpiade Seoul (1988). Hingga kini, julukan itu lekat pada pelari kelahiran 1 Juli 1968. Pencapaian di Olimpiade tak hanya melambungkan nama Mardi lestari di Tanah Air, namun juga di luar negeri. Bahkan hingga kini, nama dan sosoknya masih sangat dikenal kalangan olahraga di Jerman.
Kadir Sani, pelatih atletik Sumatera Selatan yang sempat mengikuti pelatihan lari gawang di Jerman 3 tahun lalu mengatakan, nama Mardi Lestari sangat dikenal bahkan oleh para siswa sekolah olahraga di Jerman. Komite olahraga nasional Jaerman juga memiliki rekaman lengkap Mardi lestari saat bertanding di SEA Games dan Olimpiade. Yang mengharukan, tambah Kadir, penghargaan yang ditunjukkan masyarakat olahraga Jerman pada Mardi. Mantan Manusia Tercepat Asia itu disambut layaknya seorang pejabat di Indonesia. Padahal di Indonesia sendiri, nama dan presatsi Mardi Lestari sudah dilupakan banyak orang.
Lahir di Binjai (Sumatera Utara) dengan nama Afdiharto Mardi Lestari, tubuhnya terbilang mungil untuk ukuran atlet: tinggi 166 cm dengan berat 63 kg. Namun, soal kecepatan, kelincahan, dan kekuatan, ia tak kalah dengan atlet-atlet lari kelas dunia. Terbukti Mardi mampu bersaing adu cepat di lintasan yang sama dengan pelari-pelari top dunia seperti Ben Johnson di Olimpiade.
Prestasi:
- Medali perak 100 m SEA Games Jakarta 1987
- Medali emas 200 m SEA Games Kuala Lumpur 1989
- Medali emas 100 m SEA Games Kuala Lumpur 1989
- Medali emas 100 m SEA Games Manila 1991
- Medali emas 100 m SEA Games Singapura 1993
(MGH/Foto: Wikipedia)
(MGH/Foto: Wikipedia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar