Inilah salah seorang drummer terbaik yang dimiliki Indonesia. Soal jago menggebuk drum, Cendi tak hanya diakui secara nasional tapi juga internasional. Dialah Drummer Terbaik pada Yamaha Band Explosion Asia-Oceania Final dan World Final (1989). Bakatnya yang luar biasa sebagai drummer membuat Yamaha jatuh hati dan menyeponsori Cendi. Memilih jalur musik jazz dan gospel, Cendi telah tampil di berbagai panggung musik di banyak negara. Bukan tampil di depan komunitas Indonesia, namun benar-benar tampil di depan publik musik setempat. Mulai Cina, Belanda, Australia, Jerman, Austria, Italia, Singapura hingga Malaysia. Iapun telah beberapa kali tur keliling Korea Selatan dan Eropa.
Pria berdarah Manado ini lahir di Jakarta tepat 14 Agustus 1963 dengan nama lengkap Cendirandus Cornelis Luntungan. Umur 4 tahun, ia sudah akrab dengan set drum. Maklum, ayahnya pentolan band Kawanua Hawaiian Band. Umur 5 tahun, Cendi resmi bergabung dengan band sang ayah menggantikan drummer band yang sakit dan tampil pertama kali dalam acara Jakarta Fair. Kelas 3 SMP, ia bahkan telah jadi guru drum. Tamat SMA, Cendi kuliah di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Dari sana, ia lanjut ke Yayasan Musik Indonesia (YMI) untuk belajar drum dan electone. Sementara ilmu tentang teori musik ditimbanya dari Bina Musika.
Meski reputasinya sebagai drummer jazz dan gospel, namun Cendi mampu memainkan semua jenis musik, termasuk rock dan dangdut. Begitu pula soal alat musik. Meskipun telah mengantongi gelar juara drum sedunia versi Yamaha, Cendi juga piawai memainkan piano, electone, gitar akustik, dan bas. Kalangan musik bahkan mengakui keahliannya memainkan dawai gitar akustik. Namun bakat terbesarnya tetap sebagai drummer. Kehebatannya tak hanya pada memainkan drum, namun juga menciptakan teknik-teknik original yang menghasilkan bunyi-bunyian unik namun musikal. Iapun mampu bermain drum dengan satu tangan ataupun sambil melempar-lempar stick drum seperti sedang bermain akrobat, tanpa mengurangi kualitas permainannya sebagai drummer berkelas dunia. Beliau bahkan mampu bermain drum dengan 1 tangan sambil membaca partitur, dan satu tangan lainnya mengutak-atik sound module 'ddrum'! Seorang teman musisi bahkan bercerita, Cendi sanggup menjaga kualitas permainan drumnya walaupun hanya 1 tangan memainkan stick, sementara tangan lainnya menerima telefon! Bahkan apapun jenis stick yang dipakainya, kualitas permainan Cendi tetap stabil prima.
Meski selalu membuka diri untuk berkolaborasi dengan penyanyi atau band lain, Cendy juga mempunyai band sendiri, 2 malah: Cendi Luntungan Trio dan JOC Trio. Cendi juga membuka sekolah musik Alto Music School : altomusicschool.com
Prestasi:
- Drummer Terbaik Yamaha Band Explosion Asia-Oceania Final, Hong Kong (1989)
- Drummer Terbaik Yamaha Band Explosion World Final, Tokyo (1989)
(MGH/Foto: Ade Hamzah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar