Menekuni teknologi tomografi (teknologi untuk memindai berbagai macam obyek, mulai dari tubuh manusia, proses kimia, industri perminyakan,reaktor nuklir, hingga perut bumi), ia berhasil mengharumkan nama Indonesia di bidang ilmu pengetahuan dunia dengan menciptakan ECVT (Electrical Capacitance Volume Tomography,atau teknologi tomografi medan listrik tiga dimensi. Penemuannya diperkirakan akan mengubah drastis perkembangan riset dan teknologi di berbagai bidang. Sudah banyak perusahaan dan badan besar di berbagai negara yang menggunakan ECVT, salah satunya NASA! Ya, lembaga antariksa Amerika Serikat itu menggunakan ECVT untuk memindai obyek dielektrika pada pesawat ulang-alik selama misi ke antariksa.
Siapakah DR Warsito? Siapa sangka, ilmuwan muda kelahiran Solo, 16 Mei 1967 ini bukan berasal dari keluarga akademisi. Ia berasal dari keluarga petani, anak ke-6 dari 8 bersaudara. Lulus SMAN 1 Karanganyar, Solo (1986), ia masuk UGM tapi hanya 1 bulan karena mendapat beasiswa ke Jepang, tepatnya Tokyo International Japanese School tempat ia meraih gelar S1 (1988). Lanjut menempuh S2 bidang Chemical Engineering di Universitas Shizouka (gelar B.Eng, lulus 1994). Gelar S3 diperolehnya pada tahun 1997 juga dari Universitas Shizouka, dengan desertasi tentang tomografi ultrasonik. Tidak hanya gelar yang didapat, lulusan terbaik bidang kimia Universitas Shizouka inipun diangkat menjadi staf penelitidan asisten dosen selama 2 tahun di almamaternya.
Dari Jepang, ia terbang ke Amerika Serikat dan menjadi peneliti tomografi di Ohio State University hingga ia memutuskan membaktikan ilmunya pada Tanah Air pada tahun 2005. Di sini, ia terpilih sebagai ketua Masyarakat dan Ilmuwan Teknologi Indonesia (MITI). Tidak cuma ongkang-ongkang kaki, ia langsung membangun jaringan MITI di seluruh Indonesia hingga luar negeri. Ia juga menjalankan program peningkatan kualitas akademis dan kemampuan riset mahasiswa, termasuk pengembangan SDM mahasiswa melalui pengiriman mahasiswa untuk belajar ke luar negeri.
DR Warsito juga telah membangun pusat riset dan produksi sistem tomografi 4D yang pertama di dunia! Lokasinya di Tangerang, Banten. Produknya 100% diproduksi di dalam negeri dengan melibatkan ilmuwan-ilmuwan Indonesia. Saat ini, produknya telah dipasarkan di Amerika Serikat. Tidak tanggung-tanggung, institusi ini menjadi standar teknologi tomografi volumetric di seluruh dunia! Pengakuan dunia terhadap institusi ini juga dibuktikan dengan publikasi di 2 jurnal internasional terkemuka, Measurement Science and Technology (Inggris) dan IEE Sensors Journal (Amerika Serikat).
Tahun 2007, ilmuwan jenius ini kembali mendirikan institusi riset ilmu tomografi yang diberi nama Edwar Technology. Pencapaian yang luar biasa ini membuatnya dijagokan banyk pihak untuk meraih Nobel Ilmu Pengetahuan. Namun DR Warsito tetap rendah hati, ramah, dan murah senyum. Gaya bicaranyapun kalem tanpa sedikitpun nada sombong. Itulah, padi semakin berisi, semakin merunduk.
Penghargaan Internasional:
- Lulusan Terbaik Bidang Kimia dari Universitas Shizouka, Jepang.
- American Institute of Chemist Foundation Outstanding Post-doctoral Award, Amerika Serikat (2002).
(MGH/Disarikan dari www.engineeringtown.com/Foto: M Komarruddin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar