Lahir di Jakarta 10 Juni 1968, pianis yang diakui suratkabar Australia, Sydney Morning Herald, sebagai salah satu pianis terbaik di dunia ini sudah menjelajahi hampir seluruh dunia dengan kehebatan jemarinya. Ia bahkan pernah diundang pemerintah Portugal dan Ratu Sofia (Spanyol) untuk memainkan nada-nada indahnya di depan para pemimpin negara tersebut! Para penggemar musik kamar (chamber music) di Eropa juga sudah sangat mengenal Andy, demikian Ananda Sukarlan biasa dipanggil. Selain konser-konsernya selalu mendapat perhatian media elit Eropa, Andy juga sudah merekam 8 CD album komersial, termasuk kolaborasinya dengan artis-artis papan atas Spanyol. Iapun sudah sangat biasa menggelar konser besar di seluruh Eropa hingga Selandia Baru. Prestasi musiknya yang luar biasa diakui pula secara internasional dengan tercantumnya profil Andy di 'The International Who's Who in Music Book', yang menyejajarkan Andy dengan para musisi terkemuka dunia.
Siapa sangka, pianis besar dunia ini awalnya hanya belajar piano dari sang kakak saat Andy baru berumur 5 tahun . Nyatanya, si bungsu dari 7 bersaudara putra bapak Sukarlan dan ibu Poppy Kumudastuti ini memang sangat berbakat. Tak heran, begitu tamat SMA Kanisius tahun 1986 ia langsung mendapat beasiswa dari Petrof Piano untuk belajar musik di Belanda. Di sana, Andy belajar di Den Haag Kingdom Conservatorium. Sayang, sebelum pendidikannya selesai, beasiswa dihentikan. Andy mencoba bertahan dengan bekerja sebagi pianis di beberapa bar sambil berhutang pada teman-temannya untuk bertahan hidup dan membiayai kuliah musiknya. Sayangnya, uang yang diperoleh tetap tidak cukup.
Tidak putus asa, Andy mengikuti lomba piano internasional dengan harapan menjadi pemenang agar uang hadiahnya bisa digunakan membayar kuliah dan hutang-hutangnya. Dan dia menang! Sejak itu Andy rajin mengikuti lomba-lomba piano internasional. Perjuangan gigihnya tidak sia-sia. Pada tahun 1993 dengan predikat summa cum laude. Hingga 3 tahun kemudian Andy rajin mengikuti berbagai lomba piano internasional terutama di Perancis dan Spanyo. Hasilnya, Andy selalu menjadi pemenang! Selain hadiah yang tidak sedikit, itu juga melancarkan karirnya sebagai pianis kelas dunia.
Kalau sedang tidak ada konser atau kesibukan musik, Andy tinggal di kawasan perbukitan Cantabria, sekitar 20 menit dari Santander - satu kota kecil yang tenang di Spanyol utara. Meski puluhan tahun tinggal di Spanyol, Andy tetap mencintai Indonesia. Tidak hanya sering datang berkunjung, salah satu komposisi ciptaannya 'Rapsodia 8' juga ditulis berdasarkan lagu rakyat Bali, 'Janger'. Yang terbaru, Andy merekomposisi lagu-lagu dolanan dari berbagai daerah di Indonesia dan akan menampilkannya dalam konser internasional.
Untuk menjaring musisi berbakat Indonesia, Andy rutin mengadakan 'Ananda Sukarlan Award', lomba piano untuk anak-anak dan musisi muda Indonesia. Ia juga tidak pelit mengajarkan keahliannya bermain piano pada calon-calon pianis Indonesia, terutama saat sedang berada di Indonesia.(MGH/Foto: Koleksi Pribadi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar