Selasa, 08 Maret 2011

ALVENT YULIANTO : SUKSES TANPA PELATIH

     Bersama Luluk Hadiyanto, Alvent sempat menduduki peringkat 1 dunia ganda putra bulutangkis di tahun 2004. Merekapun menjuarai 4 turnamen super series dalam tahun itu. Sempat 'menghilang' setelah keluar dari pelatnas, pebulutangkis tampan asal Banyuwangi (Jawa Timur) ini menggebrak kembali di tahun 2009 dengan menjadi juara ke-2 Malaysia Super Series bersama partner barunya, Hendra Aprida Gunawan. Hebatnya,  mereka menjadi juara 2 meskipun tanpa pelatih, tanpa sponsor, dan tanpa persiapan. 


     Alvent Yulianto Chandra, lahir tanggal 11 Juli 1980. Aslinya dia jadi Glenmore. Eits, meski namanya berbau-bau bule, tapi Glenmore itu daerah di Banyuwangi. Jadi Alvent asli 'produk' dalam negeri. Mulai bermain bulutangkis pada umur 10 tahun, itupun karena mau ikut Porseni. Pelatihnya, ayah kandungnya sendiri. Meski kalah, Alvent tidak berhenti berlatih. Ia justru makin serius berlatih bulutangkis. Hasilnya, tidak hanya jadi juara bulutangkis Porseni tahun berikutnya, bakat Alvent memukul kokpun makin menonjol.


     Bintang Alvent makin menanjak setelah bergabung dengan klab Suryanaga Surabaya hingga akhirnya ia digaet Pelatnas. Kini setelah 'lulus' dari Pelatnas, Alvent kembali ke Suryanaga. Terakhir ia turut berlaga di Djarum Superliga Badminton Indonesia di Surabaya, bulan lalu.

Prestasi:
- Juara Korea Terbuka 2004 (bersama Luluk Hadiyanto)
- Juara Singapura Terbuka 2004 (bersama Luluk Hadiyanto)
- Juara Indonesia Terbuka 2004 (bersama Luluk Hadiyanto)
- Juara Muangthai Terbuka 2004 (bersama Luluk Hadiyanto)
- Medali perak Asian Games 2006 (bersama Luluk Hadiyanto)
- Juara 2 Jepang Terbuka 2007 (bersama Luluk Hadiyanto)
- Juara 2 Korea Terbuka 2008 (bersama Luluk HAdiyanto)
- Juara 2 Malaysia Super Series 2009 (bersama Hendra Aprida Gunawan)
(MGH/Foto:www.badzine.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar