Tingkat pendidikan formal tidak menjamin kekayaan wawasan dan kecerdasan seseorang. Salah satu bukti nyata bisa dilihat dari riwayat tokoh kita hari ini, almarhum Bapak Adam Malik, mantan Wakil Presiden Indonesia di era Presiden Soeharto.
Lahir di Pematang Siantar (Sumatera Utara) pada tanggal 22 Juli 1917 dengan nama lengkap Adam Malik Batubara, Beliau mengecap pendidikan formal cukup sampai setingkat SD saja. Namun soal prestasi, jangan tanya! Kiprahnya tidak hanya di tingkat nasional, namun diakui hingga kelas dunia. Keahliannya menulispun istimewa. Kegemaran serta bakat menulisnya membuat Pak Adam Malik muda menekuni profesi sebagai wartawan. Beiau pulalah yang mendirikan kantor berita Antara bersama beberapa wartawan senior lainnya.
Kiprahnya di dunia internasional sebagai diplomat diuji saat menjadi Ketua Delegasi Republik Indonesia dalam perundingan dengan Belanda mengenai Irian Barat di Wahington DC (1962). Perundingan ini berhasil membawa kembali Irian Barat ke pangkuan pertiwi (kemudian diganti nama menjadi Irian Jaya dan kini Papua). Tahun 1971, Beliau memimpin Sidang Umum PBB ke-26!
Tanggal 5 September 1984, Bapak Adam Malik tutup usia di Bandung. Untuk mengenang Beliau, keluarganya mendirikan Museum Adam Malik.
(MGH/Foto:en.academic.ru)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar