Sutradara muda ini baru melahirkan beberapa film yang meski kurang heboh di pasar dalam negeri, tapi selalu menuai pujian dan penghargaan di luar negeri. Kamila Andini, atau biasa disapa "Dini", adalah putri sutradara dan produser ternama Garin Nugroho. Tapi bukan karena campur tangan Mas Rin, maka Dini menempuh jalur yang sama di dunia perfilman. Justru dulu Dini buta soal film karena memang tidak tertarik. Ia asyik dengan fotografi yang memang hobinya sejak lama. Waktu remaja seusianya dilanda demam membuat film pendek, teman-teman Dinipun mengajaknya bergabung membuat film pendek. Mereka mengira, Dini yang anak sutradara kondang pasti jago membuat film. Kenyataannya, Dini justru tidak tahu apa-apa tentang membuat film. Merasa malu, Dinipun mulai belajar membuat film. Awalnya membuat film-film dokumenter. Dan sejak itu, Dini tidak bisa berhenti membuat film, film-film yang berkualitas.
Dini lahir di Jakarta tanggal 6 Mei 1986. Alumna sosiologi dan seni media Universitas Deakin (Australia) ini. Lahir dari orangtua yang punya nama besar tidak selalu mudah. Ini disadari Dini dan sang ayah. Karena itu, Garin justru mengarahkan Dini untuk belajar ilmu selain film secara formal. Maklum, lingkungan Dini sejak lahir sudah kental atmosfer filmnya. Ketika Dini belajar film, Garinpuntidak mengajari putrinya secara langsung. Dini justru belajar sendiri, ikut kursus-kursus, dan belajar pada orang lain. Meski demikian, Dini tak menampik pasti ada pengaruh sang ayah dalam karya-karyanya. Tapi, tetap ada bedanya juga.
Di luar film, ibu 2 putri yang awet imut ini mengelola satu co-working space, Koloni, di kawasan Bintaro (Tangerang Selatan). Tentu, sambil tetap mengasuh kedua buah hatinya tersayang. Ke depannya, Dini ingin mengeksplorasi berbagai cara bertutur lewat film. Begitu banyak ide yang masih disimpannya dan sedang menunggu untuk dituangkan dalam karya.
Prestasi:
- Honorable Mention dari Global Film Initiative, Amerika Serikat 2011 (film The Mirror Never Lies)
- Best Film Earth Grand Prix Award, Tokyo International Film Festival, Jepang 2011 (film:The Mirror Never Lies)
- Grand Prix Tokyo Filmex, Jepang 2017 (film Sekala Niskala: The Seen and Unseen)
- Best Youth Feature Film, Asia Pacific Screen Awards 2017 (film Sekala Niskala: The Seen and Unseen)
- Golden Hanoman Jogja-NETPAC Asian Film Festival, Indonesia 2017 (film Sekala Niskala: The Seen and Unseen)
- Grand Prix of the Generation K Plus International Jury Berlinale 2018 (film Sekala Niskala: The Seen and Unseen)
(mgh/foto: istimewa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar