BBC News tahun lalu melansir, Indonesia merupakan bangsa yang paling mampu bertahan dari gempuran produk pabrikan Cina yang membanjiri pasar dunia. Daya tahan lebih bangsa Indonesia ini terutama dimiliki industri kreatif yang rata-rata berskala kecil. Tak hanya mampu bertahan di negeri sendiri, cukup banyak diantara produk kreatif asli Indonesia ini yang mampu melakukan penetrasi pasar ke luar negeri, utamanya ke pasar kelas atas dan premium.
Produk-produk karya putra-putri bangsa Indonesia memiliki kelebihan desain dan kualitas yang jauh di atas produk-produk Cina. Bukan sebagai pengekor, karya anak bangsa kita diakui unggul dalam orisinalitas. Sebut saja diantaranya produk Indonesia yang telah populer di kalangan selebriti Amerika Serikat: tas Bagteria karya Nancy Go dan perhiasan motif Bali karya Sri Luce Rusna bermerek Tulola. Sementara makin banyak pula perancang mode kita yang mampu menembus Eropa dan Amerika Serikat, seperti Farah Angsana dan Didit Hediprasetyo.
Sayangnya, kreativitas para perancang kita terkendala bahan baku yang sebagian besar belum tersedia di dalam negeri hingga harus menggunakan barang impor. Namun dengan kejelian memilih pasar, kreativitas, dan keunggulan kualitas, industri kreatif kita mampu merebut pasar internasional. Dari semuanya, kreativitas menjadi kunci daya tahan bangsa Indonesia. Survey yang dilakukan BBC World Service bahkan menempatkan Indonesia sebagai bangsa paling inovatif dan berdikari di dunia. Berikut hasil lengkapnya:
1. Indonesia
2. Amerika Serikat
3. Kanada
4. India
5. Australia
(MGH-Sumber BBC World Service/Globescan Survey/Foto: Tulola)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar