Jajang adalah salah satu dari sangat sedikit aktris yang terjun ke dunia seni peran dengan bekal akting yang mumpuni. Berangkat dari latar belakang teater, Jajang memulai karirnya dari bawah sebagai figuran. Bahkan dalam film pertamanya, Terminal Cinta yang dibintangi WS Rendra dan Marini (1977), Jajang hanya kebagian 2 kata saja! Namun kini, siapa tak kenal Jajang Pamontjak sebagai aktris kawakan yang tetap laris di usia yang telah cukup senior. Lebih dari itu, kepiawaiannya beraktingpun telah diakui insan perfilman internasional dengan disabetnya 2 penghargaan sebagai Aktris Terbaik Asia di India dan Perancis.
Lahir di Perancis, 28 Juni 1952, orang tuanya memberi nama yang manis: Lidia Djunita Pamontjak. Masa kecil hingga remajanya dilewatkan di banyak negara mengikuti sang ayah, Nazir Dt. Pamontjak yang diplomat. Jajang kembali ke Indonesia untuk menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Indonesia (UI) di tahun 1972. Saat kuliah di UI itulah ia bergabung dengan Teater Kecil, pimpinan sutradara Arifin C. Noer. Enam tahun kemudian, Jajang menikah dengan Arifin setelah sang sutradara senior menceraikan istrinya. Arifin memang telah menikah dan mempunyai beberapa anak ketika bertemu Jajang. Setelah menikah dengan Arifin, nama Jajang berubah menjadi Jajang C. Noer. Dari pernikahannya dengan Arifin, Jajang dikaruniai 2 anak: Nitta Nazira dan Marah Laut.
Setelah tak lagi menjadi istri Arifin C. Noer, Jajang kembali memakai nama gadisnya 'Pamontjak'. Wanita Minang berpembawaan ceplas ceplos dan berkemauan keras inipun tak 'hanya' menjadi pemeran, namun juga sutradara film.
Penghargaan:
- Aktris Terbaik Deauville Asian Film Festival Perancis dalam film Eliana, Eliana (2003)
- Aktris Terbaik Cinemaya Festival of Asian Cinema (Cinefan) New Delhi dalam film Eliana, Eliana (2003)
(MGH/Foto: Tomi Satryatomo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar