Sabtu, 29 September 2012

RADHAR PANCA DAHANA : MEDALI KEHORMATAN DARI 15 NEGARA


Namanya dimasukkan dalam 5 Seniman Muda Masa depan Asia versi media Jepang, NHK (1996). Tak hanya itu. Iapun dianugerahi medali Prix de la Francophonie dari 15 negara berbahasa Perancis (2007)! Radhar Panca Dahana, wartawan dan sastrawan yang terakhir menimba ilmu formal tingkat doktoral di De l'Ecole des Hautes Etudes en Sciences Sociales (EHESS) Paris, lahir tepat 26 Maret 1965 di Jakarta. 

Idealis, gigih, unik, dan tangguh. Mingkin itulah yang cocok untuk menggambarkan budayawan muda ini. Bagaimana tidak, meski berhasil menyelesaikan kuliahnya di Universitas Indonesia dalam waktu hanya 2,5 tahun, namun ia menggantung skripsinya selama 7 tahun 'hanya' karena asyik mencari dana untuk teaternya! Saat menempuh pasca sarjana di Perancis dengan dana beasiswa, ia bahkan menolak merampungkan pendidikan S-3nya meski pemberi beasiswa mati-matian berusaha menahannya. Radhar memang tak peduli ijazah. Jauh sebelum itu, ketangguhan Radhar teruji saat usianya baru 13 tahun. Ia nekad minggat dari rumah karena tak tahan sikap sang ayah yang dinilainya terlalu keras. Keluar dari rumah tanpa uang, anak ke-5 dari 8 bersaudara ini menghidupi dirinya dengan menulis. Di usia belasan, ia sudah menjadi wartawan lepas harian Kompas dan kemudian di majalah remaja Kawanku. SMAnyapun berpindah-pindah karena ia menentang 'kebenaran mutlak' para guru. Setelah menjadi wartawan, Radhar yang memakai nama Reza Morta Vileni dikenal mbeling hingga sempat membuat gusar  sutradara senior, Teguh Karya. Saking gusarnya, Teguh pernah berkata dalam sebuah forum bahwa Reza tak akan jadi apa-apa 10 tahun ke depan. 

Kini, Radhar berjuang melawan 20 penyakit permanen stadium akut yang merongrong tubuhnya. Perokok berat ini juga mengalami kerusakan ginjal yang parah hingga harus cuci darah 3 kali seminggu sejak 11 tahun lalu. Toh ia tetap berkarya dan melawan rasa sakitnya. Pengagum RMP Sosrokartono, wartawan dan ahli bahasa, ini tinggal bersama sang istri yang juga orang teater, Nkis M, dan anak mereka, Cahaya Prima di sebuah rumah yang asri di Tangerang Selatan. Meski gemar merokok, Radhar anti minum alkohol. Minuman wajibnya sehari-hari adalah kopi. Lebih banyak tentang Radhar ada di www.radhar.tk(MGH/Foto: Koleksi Pribadi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar