Inilah salah satu dari para perancang busana Indonesia yang karyanya diakui dunia. Auguste Soesastro, pendiri label Kraton yang bermarkas di New York (Amerika Serikat) kini sedang mempersiapkan label kedua, Kromo yang dijadwalkan masuk pasaran dunia tahun depan. Kalau Kraton difokuskan memenuhi selera pasar Amerika Serikat, Kromo ditujukan untuk pasar mode Jepang, Swedia, dan Jerman. Dengan rancangan berciri sederhana dan berkelas tanpa kilau aneka payet, Agus, begitu perancang ini diakrabi, sukses menaklukkan pasar mode Amerika Serikat sejak tahun 2008. Modal utamanya, kualitas produk, gaya rancangan yang elegan, dan kejelian membaca pasar.
Sukses di Amerika Serikat, Agus coba membangun karir di Tanah Air. Konsepnya sama dengan yang diterapkannya di Amerika Serikat, mengandalkan kualitas di setiap komponen produknya. Kromo, demikian label yang dibentuknya di Jakarta. Tapi di negeri sendiri Agus menghadapi tantangan selera konsumen yang cenderung menyukai busana gemerlap dan berpayet-payet. Tak hanya itu, Agus juga menghadapi kendala dalam pemasaran. Pasalnya, Agus harus mengikuti sistem konsinyasi yang diterapkan sepihak oleh pusat perbelanjaan. Bagi Agus yang terbiasa dengan sistem beli putus dengan pusat perbelanjaan-pusat perbelanjaan di Amerika, sistem konsinyasi di Indonesia sangat memberatkan. Bagaimana tidak, selain harus memberi persentase tinggi pada pusat perbelanjaan, perancang juga harus menyediakan tenaga penjual dan stok yang ditentukan sepihak oleh pusat perbelanjaan. Bagi produk non massal seperti karya Agus, jelas ini amat menyulitkan. Belum lagi kalau pusat perbelanjaan yang bersangkutan mengadakan program rabat (diskon), mau tak mau Agus harus ikut. Sementara kalau trend berganti, barang-barang lama akan dikembalikan pusat perbelanjaan. Kendala-kendala ini membuat Agus memutuskan mengalihkan konsentrasi Kromo ke Jepang dan Eropa. Tahun depan dipastikan Kromo sudah bersaing di pasar mode Jepang, Jerman, dan Swedia.
Agus lahir 11 Agustus, 31 tahun lalu. Latar belakang pendidikan formalnya di bidang arsitektur, mode, film, dan seni digital di Amerika Serikat. Kini ia bermukim di New York meski sering mondar mandir ke berbagai negara mengurus bisnis modenya. Agus juga pecinta binatang yang cukup aktif dalam gerakan perlindungan binatang termasuk di Indonesia. (MGH/Foto: Koleksi Pribadi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar