Jumat, 22 Februari 2013

RICKY SUBAGJA : TOLAK MELATIH DI LUAR NEGERI


Di era 90-an kala ganda putra Rexy Mainaky dan Ricky Subagja merajai bulutangkis dunia, Ricky banyak diidolakan remaja putri karena ketampanannya. Sementara bagi pecinta bulutangkis dunia, pasangan Rexy-Ricky merupakan 'raksasa' bulutangkis dunia. Selain sama-sama jago, karakter merekapun saling melengkapi. Pelatih ganda Indonesia, Christian Hadinata menyebut, Rexy dan Ricky bagaikan yin dan yang yang saling melengkapi. Ricky yang kalem dan tenang menjadi pengimbang Rexy yang berapi-api. 

Tak terhitung lagi gelar juara turnamen internasional yang diraih Rexy-Ricky selama bersama. Yang paling dikenang masyarakat Indonesia mungkin medali emas Olimpiade Atlanta, Amerika Serikat (1996). Saat itu, Ricky-Rexy memang berada di singgasana bulutangkis ganda putra dunia. Sejak 1994-1997 mereka menduduki peringkat 1 dunia, tanpa mampu digeser ganda putr lainnya. Namun bukan berarti keduanya tak pernah bermaslah. Sebagai 2 karakter berbeda merekapun pernah berselisih paham hingga saling tak bicara di dalam dan luar arena saat menghadapi turnamen French Open (1992). 

Ricky Ahmad Subagja, bungsu dari 6 bersaudara lahir di Bandung tanggal 27 Januari 1971. Persentuhannya dengan bulutangkis dimotivasi kekagumannya pada Liem Swie King, salah seorang legenda bulutangkis Indonesia. Begitu kagumnya pada King, sampai-sampai Ricky selalu menulis 'ingin menjadi Liem Swie King' sebagai cita-citanya bila mengisi biodata. Untungnya, Ricky berangkat dari keluarga pecinta olahraga. Setiap hari Minggu, keluarganya bermain bulutangkis bersama di lapangan dekat rumah mereka. Sang ibupun mendukung penuh minat Ricky pada olahraga, terutama bulutangkis. Tak heran, saat baru kelas 2 SD Ricky telah diikutkan klub bulutangkis. Bakat dan prestasi yang menonjol mengantarkan Ricky masuk Pelatnas saat baru kelas 3 SMP. Selain bulutangkis, Ricky menggemari sepakbola dan renang.

Setelah mundur dari bulutangkis, pria bertingi 172 cm ini kebanjiran tawaran melatih di luar negeri. Toh, ia  memilih melatih di Indonesia. Selain melatih di salah satu klub bulutangkis di Batam, Ricky sibuk mengisi pelatihan singkat di berbagai kota seluruh Indonesia. Belum lagi undangan-undangan dari berbagai eksibisi. Di luar urusan bulutangkis, diam-diam Ricky berbisnis dengan sesama mantan atlet bulutangkis, Hariyanto Arbi. Mereka memproduksi peralatan bulutangkis bermerek Flypower yang aktif mensponsori para atlet bulutangkis Indonesia. Sejak beberapa waktu lalu, kesibukan Ricky kini semakin padat setelah bergabung di jajaran pengurus PBSI. 

Dari pernikahannya dengan atlet renang jelita Elsa Manora Nasution, Ricky dikaruniai seorang putri cantik: Nailah Cahaya Puteri yang tahun ini genap berusia 12 tahun. Meski Ricky dan Elsa telah bercerai, mereka tetap kompak dalam mendidik Nailah. 

Prestasi:
Ganda Putra 
A. Bersama Rudy Gunawan:
- Juara IBF World Championships Birmingham, Inggris 1993

B. Bersama Denny Kantono:
- Juara Japanese Open 1994

C. Bersama Rexy Mainaky:
- Juara Piala Sudirman 1989 (bersama Tim Indonesia)
- Juara Piala Sudirman 1991 (bersama Tim Indonesia)
- Juara Final World Badminton Grand Prix 1992
- Juara Chinese Open 1992
- Juara Thai Open 1992
- Juara Hong Kong Open 1992
- Juara Piala Sudirman 1993 (bersama Tim Indonesia)
- Juara Malaysian Open 1993
- Juara Indonesian Open 1993
- Juara Swedish Open 1993
- Juara Badminton World Cup 1993 
- Juara Thomas Cup 1994 (bersama Tim Indonesia)
- Medali emas beregu putra SEA Games 1994 (bersama Tim Indonesia)
- Medali emas beregu putra Asian Games 1994 (bersama Tim Indonesia)
- Juara Indonesian Open 1994
- Juara Swedish Open 1994
- Juara Malaysian Open 1994 
- Medali emas Asian Games 1994
- Juara Final World Badminton Grand Prix 1994
- Juara Singaporean Open 1994
Juara IBF World Championships Lausanne, Swis 1995
- Juara Singaporean Open 1995
- Juara Korean Open 1995
- Juara Piala Sudirman 1995 (bersama Tim Indonesia)
- Juara Badminton World Cup 1995
- Juara All England 1995
- Juara Japanese Open 1995
- Juara Thomas Cup 1996 (bersama Tim Indonesia)
- Juara Korean Open 1996
- Medali emas Olimpiade Atlanta, Amerika Serikat 1996
- Juara Final World Badminton Grand Prix 1996
- Juara Japanese Open 1996
- Juara All England 1996
- Juara Piala Sudirman 1997 (bersama Tim Indonesia)
- Juara Badminton World Cup 1997
- Juara Malaysian Open 1997
- Juara Japanese Open 1997
- Juara Vietnamese Open 1997
- Juara 3 IBF World Championships Glasgow 1997
- Medali emas beregu putra SEA Games 1998 (bersama Tim Indonesia)
- Juara Indonesian Open 1988
- Medali emas Asian Games 1998 
- Juara Dannish Open 1998
- Medali emas beregu putra Asian Games 1998 (bersama Tim Indonesia)
- Juara Thomas Cup, Hong Kong 1998 (bersama Tim Indonesia)
- Juara Indonesian Open 1999
- Juara Thomas Cup 2000 (bersama Tim Indonesia)

Ganda Campuran
- Medali emas SEA Games 1991 (bersama Rosiana Tendean)
(MGH/Foto: Gembira Putra Agam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar