Ketekunan, disiplin, dan dukungan penuh orang tua merupakan kunci kesuksesan seorang atlet. Beruntunglah atlet pencak slat kita Gie, nama panggilan Sugianto, karena memiliki semua itu. Berlatih pencak silat sejak umur 9 tahun, aalnya karena terpengaruh adegan berantem di film action. Meski awalnya main-main, Gie terus didorong kedua orangtuanya untuk berlatih dan berlatih hingga akhirnya menjadi atlet kaliber internasional. Puncaknya beberapa hari lalu Gie berhasil menjadi pesilat yang terbaik di Asia untuk nomor seni tunggal putra.
Yang lebih hebat, Gie sudah menganggarkan sebagian bonus yang diperolehnya untuk donasi pelestarian hutan dengan cara mengikuti program adopsi pohon. Ia juga akan menyumbang untuk korban bencana alam termasuk yang di Lombok, pembangunan masjid, dan pondok. Wah keren banget yaaa! Jarang banget kan ada yang ingat nyumbang buat pelestarian lingkungan hidup kalau dapat duit banyak. Ini nih baru idola yang sebenarnya! Semoga jadi teladan untuk bangsa indonesia. Makin sukses ya Gie dan tetap peduli lingkungan! Tapi untuk keluarga jangan lupa dianggarkan juga ya dananya. Oh ya, Gie sekarang berusia 28 tahun dan telah dikaruniai seorang anak yang lucu buah pernikahannya dengan Anita Permatasari. Sang istri inilah yang membelikan kain dan mencari penjahit untuk kostum yang dipakai Gie saat final Asian Games lalu. Pantes kostumnya keren banget!
- Medali perak SEA Games 2015 Singapura
- Juara dunia pencak silat 2015
- Juara dunia pencak silat 2016
- Medali perak SEA Games 2017 Kuala Lumpur
- Medali emas seni tunggal putra Asian Games 2018 Jakarta-Palembang
(mgh/foto: Medcom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar