Sabtu, 01 September 2018

JAFRO MEGAWANTO : DARI PARABOY KE PERINGKAT 1 DUNIA


Salah satu atlet yang menyumbang medali emas untuk Indonesia dari ajang Asian Games 2018 ini adalah Jafro Megawanto, atlet paralayang. nama yang kurang dikenal sebagian besar masyarakat Indonesia, bukan saja karena cabang olahraga paralayang yang juga kurang populer karena imagenya sebagai olahraga "mahal" dan perlu nyali lebih. Namun Jafro memang belum lama menjadi atlet nasional paralayang. meski demikina, prestasinya sangat mengagumkan; peringkat pertama Seri Kejuaraan Dunia Paralayang Akurasi (PGAWC) 2018 di Taldykorgan, Kazakhstan. Padahal Jafro baru tahun lalu bergabung dengan tim nasional paralayang Indonesia.

Uniknya, Jafro tidak pernah berniat menjadi atlet paralayang. Semula ia menjadi paraboy (pelipat parasut) di Batu (Jawa Timur). Kebetulan rumahnya berdekatan dengan lokasi latihan paralayang. Suatu hari, Yoshi Pasha, atlet yang juga manajer salah 1 klub paralayang menawarinya berlatih. Selama 3 bulan, Jafro berlatih paralayang dari paling dasar hinga bisa terbang. Semuanya gratis! Ya, hanya perlu 3 bulan bagi Jafro untuk menyerap teori dan menguasai praktik paralayang. Ia kemudian rajin mengikuti berbagai kejuaraan mulai daerah hingga akhirnya internasional. Terakhir, baru beberapa hari yang lalu Jafro menyabet medali emas paralayang akurasi Asian Games 2018. 

Alumnus SMK 17 Agustus Batu ini adalah putra ke-2 dari 3 bersaudara putra pasangan petani Budi Sutrisno dan Suliasih. Soal asmara, sudah beberapa tahun ini Jafro menjalin kasih dengan Gita Rezky Y. Guntari, gadis berkerudung yang juga atlet paralayang. Wah, calon keluarga paralayang nih! 

Prestasi:
- Peringkat 1 Seri Kejuaraan Dunia Paralayang Akurasi (PGAWC) 2018 Taldykorgan (Kazakhstan)
- Medali emas nomor akurasi putra Asian Games 2018 Jakarta
- Medali emas nomor akurasi beregu putra Asian Games 2018 Jakarta (bersama Apriansyah Joni Effendi, Hening Paradigma, & Roni Pratama)
(mgh/foto: istimewa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar