Inilah salah satu sutradara muda kebanggaan Indonesia. Meski baru menghasilkan 3 film, namun semuanya dianugerahi gelar terbaik dari beberapa festival film internasional. Sebut saja Fiksi, What They Don't Talk About When They Talk About Love, hingga yang terbaru Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak, semuanya mendapat penghargaan di tingkat internasional. Film What They Don't Talk About When They Talk About Love (nggak kurang panjang nih judul ya) bahkan membawa Mouly menggondol gelar Sutradara Pendatang Baru Terbaik di ajang Las Palmas Gran Canaria Film Festival di Spanyol tahun 2013. Sementara film terbarunya, Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak membuat Mouly dipuji para juri Five Flavors Asian Film Festival tahun lalu sebagai sutradara Asia yang luar biasa dan memiliki kekhasan dalam karya-karyanya.
Mouly, ibu 3 anak dan istri dari produser film Rama Adi, adalah alumna magister bidang film dan televisi dari Bond University, Australia. Wanita ramah yang selalu santai dan ekspresif ini lahir di Jakarta tanggal 10 September 1980. Hobinya memang nonton film, terutama film-film perang. Tapi sebenarnya bungsu dari 6 bersaudara ini baru tertarik menggeluti dunia perfilman ketika kuliah S1 di Swinburne University of Technology, Melbourne (Australia) tahun 1999. Saat itu para mahasiswa Indonesia di Melbourne sedang demam membuat film Moulypun ketularan demam membuat film. Film pertama yang dibuatnya bergenre horor dan dibuat bersama temannya. Ternyata Mouly menikmat proses pembuatan film yang baginya seru dan membuat penasaran. Beruntung, sang ayah mendukung pilihan Mouly menekuni perfilman. Ayahnya sampai mencarikan Mouly banyak referensi tentang film.
Awal belajar film, Mouly mengaku banyak membaca referensi untuk memperkaya wawasan. Tapi kemudian ia menghindari referensi demi menjaga orisinalitas karyanya. Untuk memperkaya cakrawala sebagai sutradara, Mouly memilih menonton film-film produksi berbagai negara di luar Amerika Serikat. Favoritnya, film-film Asia dan Eropa. Ironisnya, karya-karya Mouly lebih banyak diputar di forum-forum khusus dan festival-festival di luar negeri namun sangat sulit bertahan di bioskop-bioskop Indonesia sendiri. Sekarang ketiga film karya Mouly sedang diputar Singapore Film Society di The Projector Singapura.
Penghargaan:
- Film Asia Terbaik NETPAC Award, Internationl Film Festival of Rotterdam 2013 (What They Do't Talk About When They Talk About Love)
- Sutradara Pendatang Baru Terbaik, Las Palmas Gran Canaria Film Festival, Spanyol 2013 (What They Don't Talk About When They Talk About Love)
- Sesi Director's Fortnight (Quinzane des Realisateurs), Cannes Film Festival 2017 (Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak)
- NETPAC Jury Award, Five Flavors Asian Film Festival, Arteria Art Foundation, Warsawa, Polandia 2017 (Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak)
(mgh/foto: istimewa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar