Sabtu, 28 Juli 2018

JOEY ALEXANDER : NOMINATOR GRAMMY TERMUDA DALAM SEJARAH


Lahir di Denpasar (Bali) tanggal 25 Juni 2003, Joey masih muda, sangat muda. Tapi prestasinya melampaui kebanyakan orang yang jauh lebih tua darinya. Joey 2 tahun berturut-turut masuk nominasi Grammy Award, pertama kali saat usianya baru 12 tahun. Artinya pianis muda belia ini mencatat rekor dengan menjadi nominator Grammy termuda sepanjang sejarah musik! Tidak cuma itu. Hingga kini, Joey adalah satu-satunya musisi Asia yang pernah masuk nominasi Grammy, penghargaan musik paling bergengsi di Amerika Serikat. Pers Amerika Serikat menjulukinya "prodigy". Publik musik Amerika terkesima. Para musisi jazz senior Amerika antri mengajaknya berkolaborasi. Media mainstream maupun online internasional memuji performa dan bakat Joey. Bahkan aktris Scarlett Johanssonpun sampai datang langsung nonton konser Joey. 

Josiah Alexander Sila, demikian nama lengkapnya, putra pengusaha pariwisata Denny Sila dengan Farah Leonora Urbach. Joey mulai menggeluti musik jazz klasik  sejak usia sangat belia, 6 tahun. Ketertarikannya pada genre musik 'berat' ini karena telinganya biasa terpapar musik jazz dari koleksi rekaman orang tuanya. Apalagi sang ayah sengaja mencekoki telinga Joey dengan musik jazz klasik. Beruntung, kedua orang tuanya yang musikal (jelas) sangat mendukung bakat sang putra. Begitu terlihat bakat musik Joey, keluarganya memutuskan pindah ke Jakarta dari Bali, agar Joey bisa belajar pada musisi jazz senior. Di Jakarta, Joey berguru pada musisi kugiran Indra Lesmana yang saat itu masih bermukim di Jakarta. Waktu umurnya masih 8 tahun, Joey terpilih untuk tampil bermain piano di depan musisi jazz top dunia, Herbie Hancock, yang sedang berkunjung ke Jakarta sebagai duta UNESCO. Tidak ada yang menduga, itulah 'batu pertama' karir internasional Joey. Itulah hari, yang menurut Joey, hari ia memutuskan untuk mendedikasikan masa kecilnya untuk musik jazz. 

Setahun kemudian, Joey memenangkan kontes musik jazz untuk anak-anak sedunia Master Jam Fest 2013 di Ukraina. Melihat bakat Joey makin berkilau, orang tuanya memutuskan pindah ke New York City (Amerika Serikat) tahun 2014 agar bakat sang putra lebih tersalurkan. Keberuntungan tak pernah jauh dari Joey. Hampir seketika dengan kepindahan mereka, Joey mendapat tawaran kolaborasi dari musisi jazz papan atas Amerika Wynston Marsalis di malam gala Jazz at Lincoln Center. Itulah penampilan pertama Joey di kancah musik Amerika. Keesokan harinya, media Amerika ramai memuat puja puji atas penamilan Joey. Tak kurang media sekaliber The New York Times menjulukinya, "overnight sensation". Kritikus musik senior Allen Morrison bahkan menggelari Joey "genius prodigy." Sejak itu Joey sibuk tampil dari panggung ke panggung di Amerika Serikat bersama para musisi papan atas. Joey bahkan diundang tampil bersama bandnya di Gedung Putih di era Presiden Barack Obama. Tapi dari mana Wynston Marsalis tahu Joey? Marsalis rupanya mengenal Joey dari rekaman penampilan Joey di youtube dan sangat terkesan sampai menyebut Joey "my hero" di facebooknya. Setahun setelah penampilan pertamanya yang spektakuler bersama Wynston Marsalis, Joey merilis album pertamanya My Favorite Things (2015) yang menghantarkannya masuk 2 nominasi Grammy tahun 2016 sebagai Best Improvised Jazz Solo dan Best Jazz Instrumental Album.  Album keduanya, Countdown, rilis pertengahan 2017 kembali membuat Joey masuk nominasi Grammy sebagai Best Improvised Jazz Solo. Album terbarunya berjudul Eclipse baru diluncurkan tahun ini. 

Berjaya di negeri orang tak membuat Joey melupakan Indonesia. Tahun lalu, saat tur keliling dunia, ia sempat pulang ke Tanah Air dan tampil bersama bandnya Joey Alexander Trio. Tidak narsis, Joey dengan murah hati berbagi panggung dengan musisi-musisi Indonesia diantaranya Isyana Sarasvati, Glenn Fredly, dan Barry Likumahuwa, Adinda Shalahita, dan banyak lainnya. Iapun menawakan pada penonton yang ingin tampil di panggung bersamanya. Tak lupa, Joey memainkan beberapa lagu karya musisi Indonesia, diantaranya Zamrud Khatulistiwa karya Guruh Soekarno Putra, lagu ungkapan kebanggaan 
pada Tanah Air Indonesia. Joey sendiri menciptakan lagu berjudul Bali yang masuk dalam album terbarunya, Eclipse. Tidak cuma lagunya, videoklipnya juga keren banget. Merekam kehidupan penduduk Bali dan harmoni antara manusia dan binatang di sana. Lihat video itu rasanya bahagiaaaaa, melihat bagaimana semua makhluk ciptaan Tuhan hidup berdampingan dan saling menghargai. Tidak ada manusia biadab yang melempari anjing, tidak ada manusia munafik yang menyiksa kucing, dan tidak ada manusia yang tanpa malu membantai atau mengusir binatang karena merasa yang punya Bumi. Lihat video Bali-nya Joey, saya jadi kangen ke Bali lagi malah kepikiran pindah ke sana. 

Ciri khas Joey sebagai musisi jazz, sangat mementingkan improvisasi dan spontanitas. Sampai-sampai hingga beberapa jam sebelum konser dimulai, susunan lagu yang akan disuguhkan belum diketahui. Joey baru menentukan lagu-lagunya beberapa saat sebelum naik panggung. Spontanitas itu juga yang membuat anak jenius yang pemalu ini 'hobi' mengajak penonton termasuk para musisi yang menonton konsernya maju ke panggung untuk berkolaborasi dadakan.

Ingin berkolaborasi juga dengan Joey? Jangan khawatir, banyak jalan menuju Joey:
Email : joeyalexander30@gmail.com
Facebook : Joey Alexander
Twitter : _JoeyAlexander
Website : joeyalexandermusic.com
Instagram : joeyalexandermusic
Messenger : m.me/JoeyAlexanderMusic
Untuk keperluan publikasi media, silakan kontak ke:
Jordy Freed
Email : jordy.freed@me.com
Atau ingin mengundang Joey tampil di acara Anda? Itu sih langsung ke agennya di:
info@imnworld.com
(mgh/foto: istimewa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar